Kami telah membuat narasi tentang Wenland, sebuah wilayah imajiner Eropa tempat kaum Wen menghadapi banyak dampak umum dari warisan masa lalu dan realitas saat ini kolonialisme terhadap MAKL, yang meliputi pemindahan, penyebaran budaya, dan perselisihan wilayah. Dalam studi kasus berikut, kami membayangkan berbagai skenario yang mungkin dihadapi oleh staf TNC dalam bekerja dengan MAKL, pemerintah pusat, dan perusahaan swasta, dengan setiap skenario terkait dengan modul tertentu, untuk memberikan contoh konkret dan gugahan pemikiran yang berkaitan dengan konsep-konsep dalam modul. Melalui skenario-skenario ini, kami mendorong para staf untuk berpikir mendalam, melibatkan diri dalam nuansa, mempertanyakan bias masing-masing, mendorong inklusi dan pelibatan yang luas, dan mengetengahkan MAKL sebagai pengawas lahan yang paling berpengetahuan, saat kita bekerja menuju solusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua orang. Seperti biasa, kami mengandalkan sembilan Prinsip dan Pelindung dalam membayangkan skenario-skenario ini, dan apa yang harus dilakukan untuk setiap skenario.
TNC memiliki beberapa kantor di Albia daratan dan di kota-kota Albia di Wenland.
Kita telah mengelola dan berpartisipasi dalam beberapa inisiatif konservasi Albia sejak akhir 1980-an. Satu-satunya proyek kita di Wend hingga saat ini adalah hak guna khusus konservasi pesisir yang didanai oleh donor swasta pada tahun 1997.
Kaum Wen telah memberikan persetujuan untuk inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Mereka juga tertarik pada pendanaan konservasi tahunan yang dijanjikan FrostLock akan disediakan, meskipun FrostLock belum memberikan angka yang konkret—baru kisarannya saja.
Diskusi perencanaan yang terperinci berlanjut di antara TNC, FrostLock, Wen, dan pemerintah Albia.
Wenland adalah sebuah pulau subarktik yang luas. Negara Eropa Albia menyatakan Wenland sebagai milik teritorialnya selama masa perluasan Albia pada tahun 1600-an.
Secara historis, kaum Wen adalah nomaden, dan tanah tradisional mereka membentang ke seluruh Eropa sejak zaman pra-Romawi. Pada akhir abad ke-19, selama gejolak nasionalisme yang intoleran di seluruh Eropa, kaum Wen dipindahkan secara paksa ke Wenland. Mereka menetap di bagian selatan pulau, tetapi ketika para imigran Albia mulai bepergian ke pesisir selatan Wenland dan menetap di sana, kaum Wen terus terdesak ke utara ke kawasan tanah ibun abadi, yang disebut dengan Wend.
Pada tahun 1934, pemerintah Albia menerbitkan sebuah maklumat yang menyatakan Wend sebagai tanah air kaum Wen. Mereka mendanai pengembangan otonomi kaum Wen, tetapi Parlemen tidak pernah meratifikasi maklumat itu. Pemerintah Albia modern tidak mengakui maklumat itu sebagai sah, mungkin karena didorong oleh warga Albia, yang sebagian besar menentang keras gagasan tentang sebuah tanah air Wen. Tidak ada yang mencampuri secara aktif penghunian dan penggunaan Wend, sehingga sebagian besar kaum Wen memendam komentar dan menghindari isu ini.
Pada era 1970-an, perusahaan-perusahaan minyak memulai operasi ekstraktif lepas pantai tanpa berkonsultasi dengan kaum Wen. Banyak pekerja Albia bermigrasi ke utara dan saat ini kota-kota terbesar di Wend terdiri atas separuh orang Albia dan separuh orang Wen. Kota-kota ini memiliki ekonomi dan tempat kerja yang terintegrasi, tetapi segregasi sosial dan ketegangan etnis masih berlangsung. Beberapa desa khusus Wen yang lebih kecil tersebar di seluruh Wend.
Ada tiga kelompok sosial dan garis keturunan khas Wen: Wenna, Wenebe, dan Wennec. Secara bersama-sama, kelompok mereka disebut dengan Kamp, yang merujuk ke perkemahan yang mereka bangun saat tiba kali pertama di Wend pada akhir tahun 1800-an. Kamp Wenna dan Wenebe kini berbasis di kota-kota besar, sementara Wennec utamanya terdiri atas desa-desa kecil yang lebih mandiri. Ketiga Kamp umumnya bekerja sama, tetapi terkadang menumbuhkan persaingan. Para Kamp Wen berbicara dengan dialek bahasa Wen yang berbeda-beda, meskipun semua juga berbicara bahasa Albia. Desa-desa Wennec adalah yang paling tidak mahir berbahasa Albia, sementara Wenna dan Wenebe sangat fasih.
Satu hal yang sama-sama dimiliki oleh semua orang Wen adalah menggambarkan diri menurut kesintasan mereka di — dan ikatan batin mereka dengan — Wend. Mereka menceritakan betapa banyak kaum yang datang ke Wend selama ribuan tahun, tetapi hanya kaum Wen yang memahami tanah ini dan belajar hidup dengannya secara harmonis. Kaum Wen menguasai pengetahuan mendalam tentang bentang alam ini dan berkomitmen untuk melindunginya.
Demikian juga, mereka berkomitmen untuk melindungi budaya mereka, yang meliputi bahasa, pakaian tradisional, dan upacara. Perayaan musim panas menarik kaum Wen dari ketiga Kamp ke situs-situs sakral di seluruh Wend selama satu bulan festival, penyelaman budaya, dan musyawarah antar-Kamp.
Kaum Wen mempertahankan lembaga-lembaga otonomi, tetapi mereka warga negara Albia dan tunduk kepada yurisdiksi pemerintah wilayah Wenland.
TNC memiliki beberapa kantor di Albia daratan dan di kota-kota Albia di Wenland.
Kita telah mengelola dan berpartisipasi dalam beberapa inisiatif konservasi Albia sejak akhir 1980-an. Satu-satunya proyek kita di Wend hingga saat ini adalah hak guna khusus konservasi pesisir yang didanai oleh donor swasta pada tahun 1997.
Si donor mengalokasikan pendanaan untuk membayar komunitas Wenebe agar mengelola tanah itu dan menyampaikan laporan tahunan. Cakupan konsultasi tentang proyek itu tidak diketahui. Perjanjiannya konon ditandatangani oleh seorang pemimpin Wen yang saat ini tidak seorang pun tahu kabarnya. Kita sama sekali tidak memiliki bukti laporan atau dokumentasi diskusi dan dana itu habis pada awal tahun 2000-an.
Segera setelah itu, pertumbuhan pesat sebuah kota terdekat, yang kini dihuni oleh lebih banyak pekerja minyak Albia dan keluarga mereka daripada Wenebe, menyebabkan pembangunan janapada komuter Albia tidak jauh dari lahan hak guna khusus itu.
1
Tim TNC Wenland ingin meningkatkan kegiatan konservasi di Wend, dan memiliki banyak ide, dimulai dengan menggunakan hak guna khusus lama sebagai pintu masuk. Tim ini tahu bahwa pihaknya perlu berkonsultasi dengan Wenebe dan sangat senang mendengar pandangan mereka. Adakah pertimbangan-pertimbangan lain?
Tim TNC dapat memulai penelitian dan diskusi awal dengan Wenebe dan seyogianya melibat diri dalam diskusi dengan ketiga Kamp, sesuai dengan pedoman dalam Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, jika kaum Wen belum meminta secara aktif keterlibatan kita, TNC perlu lebih berhati-hati guna memastikan bahwa sudut pandang dan hak penentuan nasib sendiri MAKL menjadi fokus proses.
TNC sepatutnya mengakui bahwa sebagai sebuah organisasi konservasi besar yang berbasis di Amerika Serikat, kita adalah pihak luar (lihat bagian Cara Menggunakan Panduan Ini dan Saat Panduan Ini Berlaku di bagian Pengantar Panduan ini). Identitas dan privilese TNC dapat menyebabkan tersingkirnya hak-hak prerogatif milik kaum Wen, karena TNC tidak memiliki akar yang dalam di Wend atau hubungan yang dekat dengan masyarakat Wen. Sebelum masuk dan menawarkan bantuan, pengembangan hubungan yang lebih berangsur, bukan demi mengejar inisiatif tertentu, mungkin lebih diterima dan memberikan hasil yang lebih bagus.
2
Terkait dengan hak guna khusus yang lama itu, jelas tampak bahwa tidak ada PADIATAPA yang dilakukan pada saat itu. Perlukah sekarang TNC melakukan proses PADIATAPA?
PADIATAPA merupakan sebuah standar yang terus berkembang. Tidaklah salah jika interaksi sebelum ini tidak mengikuti standar yang saat itu belum ada. Pada saat yang sama, Prinsip dan Pelindung TNC seperti Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri dan Iktikad Baik Menyeluruh berpandangan ke depan dan tidak puas dengan pembenaran teknis terhadap kejadian masa lalu. Jika hak guna khusus itu berdampak buruk pada hak kaum Wen atas penentuan nasib sendiri, atau jika masih ada kegetiran yang menggantung tentang kurangnya konsultasi, proses PADIATAPA mungkin diperlukan.
3
Albian Trust, sebuah kelompok konservasi lokal Albia, telah menghubungi TNC untuk mensponsori proposalnya bagi pendanaan baru dari pemerintah guna mengelola lahan itu dan memperluas hak guna khusus. Apakah proses PADIATAPA dengan kaum Wen disyaratkan sebelum TNC dapat menyetujuinya?
Dalam hal ini, proyek lama sedang diperbarui dan dikerjakan ulang. Standar-standar kontemporer berlaku, maka, ya, proses PADIATAPA diperlukan.
4
Proposal Albian Trust menjelaskan bahwa hak guna khusus itu terletak di wilayah pemerintah yang tidak berpemilik. Ketika TNC mengatakan bahwa PADIATAPA diperlukan, Albian Trust menjawab bahwa kaum Wen tidak memiliki wilayah dan bukan Masyarakat Adat karena mereka datang ke Wenland bersamaan dengan kaum Albia. Lebih lanjut, Albian Trust menunjukkan bahwa pemerintah Albia telah menetapkan bahwa kaum Wen tidak memiliki hak kolektif atau hak khusus atas tanah lainnya dan TNC harus menghormati hukum nasional. Bagaimanakah seharusnya TNC bereaksi?
Bukan wewenang TNC untuk menentukan status kaum Wen sebagai Masyarakat. Dan meskipun TNC tidak boleh melanggar hukum nasional, kita dapat mempertahankan komitmen kita sendiri, yang meliputi mendukung secara aktif penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat. Kaum Wen memiliki hubungan leluhur yang mendalam dengan bentang alamnya meskipun kedatangan mereka cukup baru, dan mereka mempertahankan budaya dan bahasa mereka meskipun berintegrasi secara nyata dengan masyarakat Albia. Yang paling penting, kaum Wen menganggap diri mereka Masyarakat Adat. Maka, ada banyak alasan bagi TNC untuk mensyaratkan keterlibatan kita sendiri dengan kepatuhan yang ketat terhadap Prinsip dan Pelindung dalam Panduan ini.
5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa alih-alih menentang PADIATAPA, Albian Trust menyetujui dengan sukarela proses apa pun yang dirasa perlu oleh TNC atau kaum Wen. Namun, mereka menunjukkan bahwa janapada tempat tinggal para pekerja minyak Albia berada paling dekat dengan area hak guna khusus. Haruskah janapada itu diikutsertakan dalam dialog dan PADIATAPA Wen? Apakah mereka memiliki hak memberikan atau menahan persetujuan yang sama dengan kaum Wen?
Tanpa adanya fakta lain, janapada Albia (yang dibangun baru-baru ini dan untuk tujuan pekerjaan) tidak akan terlihat memenuhi standar luas tentang hubungan mendalam dengan bentang alam yang digunakan TNC. Maka, penduduk janapada tidak akan memiliki hak yang sama untuk memberikan atau menahan persetujuan seperti kaum Wen. Oleh karena itu, prinsip Inklusi akan lebih mendukung penyertaan penduduk janapada dan pemangku kepentingan lainnya sebanyak mungkin, melalui konsultasi dengan kaum Wen sebagai pemegang hak-hak Masyarakat Adat.
6
Sama dengan kasus di atas, tetapi alih-alih janapada yang dihuni pekerja minyak, komunitas terdekat adalah sebuah komuni yang terdiri atas beberapa keluarga muda Albia yang kembali bertani yang berfokus pada pertanian berkelanjutan dan kehidupan menurut nilai-nilai keagamaan Albia tradisional. Mereka percaya bahwa orang-orang Albia dibimbing oleh Tuhan ke Wenland, dan menganggap bahwa melindungi tanah itu sebuah amanat sakral. Mereka juga menganggap hak guna khusus sangat penting untuk melindungi pasokan air tawar mereka dan hak mereka atas lingkungan yang sehat.
Analisis di atas tetap berlaku, tetapi tidak perlu bersifat eksklusif atau menyisihkan. Sepanjang komunitas Albia terdorong oleh hubungan yang tulus dengan tanah dan melihat hak-haknya saling mengait dengan tanah itu, penyertaan mereka sebagai pemangku kepentingan dapat mencerminkan hubungan mereka dengan tanah itu, meskipun mereka tidak melaksanakan hak-hak Masyarakat Adat.
Tidak seperti Skenario 1, TNC memiliki kantor besar di sebuah kota besar di Wenland selatan dan kantor kecil di sebuah kota kecil Wen di utara, tempat tiga orang suku Wen menjadi staf. TNC telah membantu komunitas Wennec di dekat kantornya di utara untuk mendanai dan mengelola banyak proyek konservasi dan pengembangan masyarakat selama bertahun-tahun. Kita belum banyak bekerja dengan dua Kamp Wen yang lain.
1
Seperti pada Skenario 1, tim TNC sedang mempertimbangkan aktivitas program mengenai sebuah proyek lama tentang hak guna khusus lahan yang tidak pernah menjalankan proses PADIATAPA. Gagasan untuk memulai aktivitas seputar hak guna itu telah muncul beberapa kali secara informal dalam percakapan dengan kontak kaum Wen, dan semua orang tampaknya setuju. Dalam Skenario ini, masihkah proses PADIATAPA yang lebih luas diperlukan?
TNC mungkin tidak perlu mengatasi dengan segera kurangnya PADIATAPA dalam setiap proyek lama; akan tetapi, mengubah, memperluas, atau meninjau kembali sebuah proyek dapat memicu kebutuhan itu. Karena PADIATAPA merupakan alat pembangun hubungan yang sangat kuat, TNC seharusnya tidak menghindar dari mengkajinya. Tidak jelas apakah Kamp Wennec akan dapat mengesahkan pengembangan lebih lanjut proyek tanpa keterlibatan dari kedua Kamp lain atau otoritas kaum Wen yang lebih luas. Proses PADIATAPA yang terbuka akan menjawab pertanyaan ini dan membantu TNC membangun kepercayaan dan hubungan dengan Kamp-kamp Wenna dan Wenebe juga.
2
Kamp Wennec menginginkan bantuan TNC dalam mengembangkan program pengelolaan kawanan Wendbok, rusa kutub yang sangat penting secara budaya. Di masa lalu, Wendbok merupakan makanan pokok kaum Wen, tetapi kelebihan populasi telah menjadi masalah di beberapa kawasan tempat kaum muda Wen yang berburu berkurang.
Fakta bahwa tindakan yang diusulkan akan berdampak pada kawanan hewan yang bermigrasi berarti rencana pengelolaan lebih mungkin berdampak pada Kamp-kamp Wen yang lain juga. Dan diperlukan inkuiri dan konsultasi tambahan untuk memastikan bahwa semua warga Wen dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
3
Menindaklanjuti kondisi di atas, ketika TNC meminta untuk memulai proses konsultasi yang luas mengenai Wendbok, para pemimpin Wennec menolak dengan tegas, beralasan bahwa ada pertimbangan politis yang tidak akan dimengerti oleh TNC. Mereka juga mengatakan bahwa prinsip inti otonomi kaum Wen adalah bahwa masing-masing komunitas mengendalikan keputusan penggunaan lahan dan sumber daya setempat — dan kewenangan ini juga mencakup kawanan hewan yang bermigrasi.
Skenario ini membawa ketegangan yang terkait dengan prinsip Menghormati Penentuan Nasib Sendiri, yang mendesak TNC supaya menghormati pemahaman Wennec sendiri mengenai otoritas mereka dalam masyarakat Wen yang lebih luas. Tanpa adanya bukti yang jelas bahwa pemahaman ini bermasalah, TNC mungkin seharusnya tunduk kepada proses Wennec. Pada saat yang sama, TNC seyogianya memberi tahu Wennec bahwa kita akan memeriksa keadaan dengan otoritas-otoritas Wenna dan Wenebe, karena TNC berkewajiban menghormati penentuan nasib sendiri terhadap masyarakat Wen secara keseluruhan. TNC harus siap untuk menghadapi kasus-kasus sulit ketika menghormati keputusan satu komunitas dapat merongrong penentuan nasib sendiri komunitas lain atau seluruh masyarakat.
4
Kamp Wennec melanjutkan program pengelolaan kawanan mereka. Para ahli satwa liar TNC yang melihat rencana awal mereka merasa kecewa, dan mengatakan bahwa rencana itu tidak memperhitungkan data tentang seluruh ekosistem. Orang-orang Wen yang bekerja di TNC mengatakan kepada rekan-rekan mereka bahwa semua ini mungkin sekadar upaya para petinggi lokal untuk menyiasati pembatasan izin berburu Wenland yang sudah lama ditentang kaum Wen. Bolehkah TNC bersikap menentang program ini atau paling tidak implementasinya yang tergesa-gesa?
TNC tidak memiliki kapasitas memutuskan apa yang terbaik bagi kaum Wen. Sebaliknya, staf harus tunduk kepada otoritas Wen untuk melaksanakan penentuan nasib sendiri mereka. Fakta bahwa rencana Kamp Wennec tidak dengan serta-merta memenuhi cita-cita atau harapan TNC bukanlah alasan untuk berlepas dari Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri, meskipun hal itu dapat membawa ke diskusi dengan Kamp itu dan tawaran bantuan.
Dalam sebarang hubungan dengan MAKL, ada banyak hal yang mungkin tidak dilihat oleh TNC; di sini, rencana Kamp Wennec mungkin bertumpu pada pengetahuan Masyarakat Adat mengenai kawanan dan ekosistem yang tidak dinyatakan dalam dokumen rencana. Fakta bahwa TNC memiliki anggota staf dari kaum Wen tidak mengingkari fakta bahwa TNC sebuah organisasi luar. Namun, komitmen TNC terhadap Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi, Konsultasi Bermakna, dan Inklusi dapat mengarahkan TNC untuk mendukung diskusi yang lebih banyak mengenai rencana pengelolaan kawanan itu, selama TNC melakukannya dengan menghormati hak mutlak Kamp untuk memutuskan sendiri.
Pada bulan Juli 2019, sebuah studi terobosan tentang data yang dikumpulkan dari jaringan global lokasi uji tanah ibun abadi menegaskan apa yang sudah lama dikhawatirkan oleh para pakar iklim: tanah ibun abadi di seluruh subarktika meleleh dan mulai melepaskan sejumlah sangat besar metana dan CO2 yang terpendam ke atmosfer. Pelelehan yang cepat dapat melipatgandakan jumlah CO2 di atmosfer, dan tanah ibun abadi lumer yang tidak stabil dapat memicu erosi besar-besaran dan mengancam infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan di seluruh subarktika. Pada bulan Agustus 2019, TNC menerima sebuah hibah swasta berjumlah besar untuk mengkaji strategi pelestarian dan mitigasi tanah ibun abadi.
Beberapa bulan kemudian, FrostLock, sebuah perusahaan teknologi tanah ibun abadi, mendekati TNC dengan sebuah ide. FrostLock telah mengembangkan dan mematenkan penggunaan teknologi perengkahan hidraulis dan campuran gas cair milik eksklusif untuk memantapkan tanah ibun abadi dalam skala besar. Dalam siaran persnya, FrostLock menggembar-gemborkan pendanaan modal ventura, perekrutan ahli geologi tanah ibun abadi terkemuka di dunia, dan dampak lingkungan minimal dari teknologinya — yang diaku mereka tidak hanya dapat menyelamatkan planet ini, tetapi juga menciptakan puluhan ribu lapangan kerja. FrostLock mengusulkan penggunaan Wend untuk menguji teknologinya dan berjanji untuk memberikan kompensasi atas dampak lingkungan yang minimal dengan mendanai Kawasan Pengelolaan Konservasi yang akan mencakup sebagian besar Wend yang belum dikembangkan. FrostLock setuju dengan proses PADIATAPA, yang akan mereka danai, tetapi mereka ingin mendekati Wen dengan menggandeng TNC karena TNC dipercaya oleh kaum Wen.
1
Sebelum TNC dihubungi oleh FrostLock, kita perlu berbicara dengan kaum Wen tentang penggunaan dana hibah konservasi tanah ibun abadi yang kita terima dari donor swasta. Bolehkah TNC memulai diskusi meskipun kaum Wen tidak mengangkat masalah itu?
Ya, TNC boleh mengejar agenda konservasi kita sendiri selama kita mengikuti Prinsip dan Pelindung. Kehati-hatian yang direkomendasikan oleh Panduan ini seharusnya tidak dibaca sebagai penghalang bagi TNC untuk menawarkan jasa kita. Seringkali kemampuan TNC mendapatkan pendanaan untuk kerja konservasi merupakan kontribusi utama yang kita bawa ke dalam hubungan dengan MAKL. Memulai diskusi mungkin membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan selaras dengan pelaksanaan penentuan nasib sendiri kaum Wen. Fakta pentingnya adalah bahwa, selaras dengan prinsip Pelibatan dan Hubungan Kolaboratif Dahulu, TNC tidak menyodorkan rencana yang tersusun lengkap kepada kaum Wen untuk disetujui, tetapi memulai diskusi.
2
Mengenai proposal FrostLock, bolehkah atau haruskah TNC menegosiasikan persyaratan kerja sama tertentu, seperti cakupan Kawasan Pengelolaan Konservasi, sebelum setuju untuk mendekati kaum Wen?
Proses multitahap yang transparan mungkin patut, dimulai dengan menyampaikan proposal FrostLock kepada kaum Wen dan mencari pedoman tentang cara melanjutkan.
Prinsip Pelibatan Dahulu menyarankan agar tidak bernegosiasi dengan FrostLock sebelum berdiskusi dengan kaum Wen. Alasannya adalah karena berdiskusi dengan FrostLock membawa risiko diambilnya keputusan tentang inisiatif sebelum memasukkan sudut pandang MAKL. TNC harus menjelaskan dalam diskusi dengan kaum Wen bahwa kita belum menelaah inisiatif bersama FrostLock, apalagi mendukung proposal mereka.
3
Haruskah TNC memberi tahu kaum Wen tentang proposal FrostLock dan menyerahkan negosiasi kepada pimpinan Wen? Bagaimanakah jika tim TNC mengkhawatirkan kemampuan praktis kaum Wen untuk bernegosiasi secara setara dengan FrostLock?
TNC seyogianya berhati-hati. Menyerahkan proposal sekalipun dapat dianggap dukungan atau pengesahan. Dan walau TNC sebaiknya mencermati alasan bagi kekhawatiran kita terhadap kemampuan bernegosiasi kaum Wen, akan ada situasi ketika kekhawatiran itu diperkenankan. Proyek ini dapat berdampak besar pada kaum Wen dan tanah mereka; oleh karena itu, hak mereka atas penentuan nasib sendiri diaktifkan pada tingkat tertinggi, bersama prinsip PADIATAPA yang mendasari. TNC tidak boleh merampas peran kaum Wen atau merongrong penentuan nasib sendiri mereka, tetapi penghormatan terhadap hak-hak Wen mungkin memerlukan pendekatan yang lebih terlibat.
4
Dialog awal dengan para pemimpin Wen menunjukkan bahwa mereka tidak menyukai ide itu dan hanya tidak mau diganggu. Haruskah TNC meneruskan konsultasi lebih lanjut? Bagaimanakah jika TNC bersikeras percaya bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya harapan untuk berlindung dari bencana emisi CO2 dan metana yang dapat menghancurkan semua upaya iklim sebelum ini?
Advokasi dengan kadar tertentu akan patut, dan pengandalan prinsip Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi mungkin menggoda untuk membenarkan upaya mendorong kaum Wen ke dalam konsultasi lebih lanjut guna mendidik mereka tentang arti penting inisiatif ini. Namun, baik prinsip Pilihan Bebas maupun hak Wen atas penentuan nasib sendiri tidak terpenuhi dengan memaksa mereka terlibat dalam proses yang tidak diinginkan. Keseimbangannya akan bergantung pada situasi yang ada. Staf TNC harus siap untuk mengesampingkan bahkan komitmen organisasi terkuat kita demi menghormati Prinsip dan Pelindung, terutama Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat.
5
Sama dengan kasus di atas, tetapi TNC mengetahui bahwa adanya sejumlah aktivis iklim Wen yang teguh yang sedang mencoba meyakinkan kaum Dewan Wen untuk melihat dari sudut yang berbeda. Apakah hal ini mengubah analisis?
Pandangan-pandangan yang saling bertentangan di dalam komunitas mungkin membenarkan beberapa upaya mendukung proses yang memastikan bahwa semua pandangan didengar. Namun, proses ini harus dilakukan melalui lembaga dan proses MAKL. Jika lembaga-lembaga Wen belum berbicara dengan jelas, mungkin ada ruang yang lebih luas untuk bekerja sama dengan para anggota masyarakat yang berpandangan sama dengan TNC. Untuk menjaga Iktikad Baik Menyeluruh, TNC harus berhati-hati agar terhindar dari menabur benih konflik di masyarakat atau Kamp lewat mendukung satu kelompok daripada kelompok yang lain(lihat skenario hipotetis Otonomi Kaum Wen).
6
Sebagai variasi kasus di atas, pimpinan Kamp Wennec yang didekati TNC untuk Dialog Awal mengenai proposal FrostLock segera dan sangat tertarik dan memulai diskusi mengenai pertemuan dan konsultasi mendatang. Tidak lama kemudian, pimpinan Kamp Wenebe mengirimkan surat yang berapi-api kepada TNC, mengatakan bahwa mereka memegang kewenangan berbicara atas nama kaum Wen mengenai proses konsultasi apa pun. Apakah yang kini harus dilakukan TNC?
Setelah menerima surat Kamp Wenebe, TNC sepatutnya memperlambat kerja kita tentang isi pokok proposal dan meninjau kembali pertanyaan tentang cara kita melibatkan kaum Wen. Setelah Rencana Pelibatan tersedia, kita dapat melanjutkan kerja seputar proposal.
Situasi seperti ini adalah alasan Panduan ini merekomendasikan disusunnya Rencana Pelibatan sedini mungkin. Pilihan siapa yang akan diajak bicara sering kali mengandung implikasi yang tidak dipahami oleh pihak luar. TNC seharusnya melakukan penelitian yang cukup untuk mengetahui cara memulai dialog dengan ketiga Kamp dengan serentak.
Sebagian besar orang Wen tinggal dan bekerja bersama penduduk Albia di masyarakat Wenland di bawah pemerintahan teritorial Wenland dan pemerintah nasional Albia, tetapi otonomi kaum Wen tetap ada sampai batas tertentu. Tiga Kamp Wen menempati daerah yang sebagiannya tumpang tindih, dan masing-masing memiliki Dewan Kamp eksekutif semu.
1
Menindaklanjuti butir 6 dalam skenario “Krisis Tanah Ibun Abadi”, TNC kini bekerja sama dengan ketiga Dewan Wen untuk menyepakati Rencana Pelibatan. Dewan Wenebe dan Wennec sangat tidak sepakat tentang kadar konsultasi yang diperlukan. Kedua Dewan mengakui bahwa tidak ada yang lebih tinggi di antara mereka dan bahwa keputusan yang memengaruhi kaum Wen hanya dapat dibuat dengan konsensus. Tiga bulan berlalu dan ketidaksepakatan itu berlanjut. FrostLock mempertimbangkan untuk melepaskan proyek Wenland-nya, yang tidak diinginkan oleh kedua Dewan. Bolehkah TNC menyesuaikan keterlibatannya untuk menekan para Dewan agar menyepakati sebuah pendekatan?
Kebenaran yang sederhana tetapi mendalam adalah, kerja TNC bersama lembaga-lembaga MAKL harus bertahan meskipun keadaan sulit atau membuat frustrasi. Hubungan kolaboratif yang sejati dan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri tidak bergantung pada berjalan mulusnya semua hal seturut rencana. Tim TNC harus siap untuk menjalani prosedur-prosedur tata kelola MAKL yang mungkin kita rasakan membuat frustrasi atau kontraproduktif, tetapi kita harus bekerja sesuai dengan aturan dan harapan sistem. Apakah TNC dapat meningkatkan advokasi dan mencoba menekan para Dewan untuk tujuan yang absah akan bergantung pada aturan dan harapan kaum Wen—tetapi ini harus diupayakan dengan semangat Pilihan Bebas dan tanpa toleransi terhadap pemaksaan.
2
Menanggapi ketidaksepakatan itu, FrostLock menyarankan agar TNC sebaiknya bekerja sama dengan FrostLock dalam Rencana B untuk melaksanakan proses PADIATAPA hanya dengan pemerintah Albia, dengan alasan bahwa para Dewan Wen “toh hanya penasihat.” Bolehkah TNC melayani saran ini?
Tidak. Terlepas dari kewenangan yang saat ini dimiliki oleh para Dewan Wen berdasarkan hukum Albia, penentuan nasib sendiri dan otonomi adalah komitmen-komitmen global yang lebih besar yang dihormati dan dijunjung oleh TNC. TNC harus merangkul setiap kesempatan untuk mendukung penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat, sekalipun ada alasan yang layak diperdebatkan untuk tidak melakukannya.
3
Ketika bekerja dengan para Dewan Wen, TNC didekati oleh Wenza, kelompok sempalan Wen yang sudah lama memendam keluhan tentang para Dewan. Wenza mengaku bahwa suara mereka tidak akan didengar dalam proses konsultasi terpimpin Dewan yang sedang direncanakan. Wajibkah TNC mendengarkan Wenza? Bagaimana jika para Dewan meminta supaya TNC tidak mengindahkan Wenza? Jika TNC mendengarkan Wenza dan percaya bahwa mereka memiliki sudut pandang yang khas dan sah yang tidak akan disertakan dalam proses konsultasi, wajibkah TNC mengambil langkah-langkah untuk mengikutsertakan mereka?
TNC harus mematuhi aturan dan harapan lembaga-lembaga MAKL yang mapan, dan kita tidak bisa memutuskan cara mereka seharusnya bekerja. Pada saat yang sama, kita harus menjunjung Prinsip dan Pelindung. Bergantung pada situasinya, prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi alasan untuk mendorong para Dewan supaya mengikutsertakan Wenza, atau mengusulkan suatu proses untuk mendengarkan pandangan Wenza. Setiap tindakan seperti itu sepatutnya diupayakan untuk memenuhi penentuan nasib sendiri, sebagaimana terwujudkan dalam berbagai lembaga dan proses kaum Wen yang mapan.
4
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa Wenza adalah sekelompok perempuan Wen yang telah bertahun-tahun berjuang mendapatkan pengakuan dan pengaruh yang lebih besar dalam menghadapi apa yang mereka pandang sebagai praktik-praktik diskriminatif yang diberlakukan oleh para Dewan yang didominasi oleh laki-laki.
Ini sebuah skenario yang sulit tetapi bukan tidak biasa. Prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi menyerukan sejumlah upaya intervensi. Mengingat adanya masalah kesetaraan gender dan dampak inisiatif FrostLock yang masif terhadap otonomi dan budaya Wen, gender seyogianya dianggap sebuah isu utama. Analisis kolaboratif seyogianya dilakukan dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Partisipasi TNC berada dalam sebuah kontinum perhatian terhadap kesetaraan gender— mulai dari buta gender, yang seringkali melanggengkan praktik diskriminasi yang telah mengakar, hingga pendekatan seimbang, peka, tanggap, dan transformatif gender. TNC tidak memiliki kekuatan untuk mendiktekan pendekatan kepada para Dewan Wen, tetapi staf harus memantau kesetaraan gender dan menentukan apakah prinsip Kesetaraan ditaati sebelum melanjutkan inisiatif apa pun.
5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa (a) Dewan menyertakan kaum perempuan dari sesi pertukaran informasi, tetapi menyisihkan mereka dari pemungutan suara akhir; (b) TNC menjadi sadar akan klaim bahwa sebagian besar perempuan Wen menentang agenda Wenza; dan (c) TNC mendengar dari baik laki-laki maupun perempuan bahwa perempuan Wen memiliki suara yang kuat dalam pengambilan keputusan melalui adat istiadat dan privilese budaya yang berbasis keluarga.
Skenario ini dirancang semata untuk memberikan gambaran betapa bernuansa dan sulitnya situasi ini dapat berkembang. Praktik-praktik budaya tidak harus bersifat diskriminatif hanya karena tidak terpetakan dengan sempurna ke dalam norma antidiskriminasi sebagaimana dipahami oleh masyarakat tertentu. Di sisi lain, kata-kata seperti “nuansa” dan bahkan konsep relativisme budaya terkadang digunakan untuk mempertahankan model-model hak istimewa yang bermasalah. Hal ini makin menggarisbawahi arti penting penerapan prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dalam sebuah pendekatan yang tanggap budaya.
FrostLock telah mengumpulkan organisasi-organisasi masyarakat madani, lembaga-lembaga pemerintah nasional dan teritorial Albia dan Wenland, serta para Dewan Wen untuk serangkaian konsultasi mengenai kemungkinan penerapan teknologinya di tanah ibun abadi Wenland. FrostLock akan menggunakan dana rintisannya untuk membiayai konsultasi itu, yang juga akan membahas masalah-masalah yang terkait dengan administrasi Kawasan Pengelolaan Konservasi yang didanai oleh FrostLock.
1
Ketika proses konsultasi dimulai, muncul perpecahan antara para Dewan Wen, yang menginginkan proses yang menyeluruh, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan FrostLock serta badan-badan pemerintah Albia, yang lebih berfokus pada efisiensi dan pembangunan ekonomi. Haruskah TNC berpihak kepada para Dewan Wen dan mendorong proses yang lebih menyeluruh?
Kerja koalisi adalah soal mencari bidang-bidang yang tumpang tindih dan membangun di atas kesepakatan bersama. TNC seyogianya memperjuangkan kerja sama yang luas. Namun. akan ada saat-saat ketika keberpihakan patut ditunjukkan, terutama untuk mencerminkan komitmen kelembagaan TNC yang kuat terhadap penentuan nasib sendiri masyarakat adat. TNC semestinya juga menyadari bahwa ketimpangan kekuatan sosial dan warisan kolonialisme mungkin telah membuat kaum Wen berada dalam posisi yang tidak berdaya yang membutuhkan mitigasi afirmatif. Skenario ini mencerminkan situasi ketika TNC sepatutnya mempertimbangkan untuk memanfaatkan pengaruhnya guna membantu para Dewan dalam mengupayakan proses yang lebih menyeluruh.
2
Seiring dengan berlanjutnya konsultasi, kekhawatiran TNC makin bertambah. Sebagai contoh, FrostLock bersikeras bahwa isu lingkungan terlalu teknis untuk konsultasi publik, yang seharusnya hanya berfokus pada dampak sosial. Meskipun awalnya merasa waswas, para Dewan Wen mengadakan serangkaian musyawarah internal dan pada akhirnya memutuskan bahwa mereka merasa nyaman dengan proses yang berjalan sesuai dengan cara yang disarankan oleh FrostLock. Haruskah TNC terus mendorong sebuah proses yang lebih kukuh?
Sebagaimana disebutkan, TNC memiliki komitmen kuat terhadap proses, tetapi komitmen itu memenuhi prinsip Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat. Ketika para Dewan telah membuat sebuah keputusan yang dipertimbangkan seperti ini, sekalipun tidak disetujui oleh TNC, komitmen TNC terhadap Konsultasi Bermakna dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi kurang penting.
3
Seiring dengan berlanjutnya proses, tim TNC meyakini bahwa proyek ini sebuah ide yang sangat buruk karena: (a) risiko lingkungan yang parah yang belum dijawab dengan sepenuhnya; dan (b) risiko sosial terhadap kaum Wen, seperti pengaruh pada budaya dan gaya hidup kota-kota Wennec dari masuknya pekerja proyek non-Wen. Bolehkah TNC menentang proyek meskipun para Dewan Wen menyetujuinya?
Pandangan dan posisi TNC bersifat mendukung dan bukan utama dalam kaitan dengan sudut pandang kaum Wen, yang berakar pada hak mereka atas penentuan nasib sendiri meskipun pandangan mereka bertentangan dengan pandangan kita. TNC masih dapat menawarkan pendapat yang konstruktif kepada kaum Wen, tetapi sejauh mana kita dapat mengadvokasi suatu sudut pandang tanpa melanggar prinsip-prinsip Pilihan Bebas dan Penentuan Nasib Sendiri akan bergantung pada persoalan khususnya. Dalam skenario ini, TNC mungkin memiliki pembenaran yang lebih kuat untuk mengajukan keberatan dengan mengingat bahwa dasar kita adalah isu lingkungan alih-alih pandangan menggurui tentang apa yang terbaik bagi budaya Wen.
4
Variasinya, tim TNC menjadi yakin bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya jalan mengatasi ancaman iklim yang sangat besar ini dan melindungi kesehatan planet ini. Akan tetapi, para Dewan Wen berfokus pada kurangnya jaminan pemekerjaan khusus bagi komunitas mereka. Bolehkah TNC mendukung dengan lantang proyek ini meskipun kaum Wen tidak yakin?
Staf TNC berhak atas pandangan sendiri, tetapi harus akuntabel terhadap aturan dan harapan lembaga dan budaya Wen. Staf harus selalu bertindak untuk melayani Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat, Hubungan Kolaboratif, dan Iktikad Baik Menyeluruh. Hal ini dapat berarti kesiapan untuk mengekang diri meskipun TNC merasa amat bersemangat. Namun, ketika hubungan kolaboratif mengakar kuat dan mitra MAKL bebas dari tekanan yang memaksa, TNC mungkin memiliki ruang gerak lebih luas yang sah untuk mengadvokasi dengan kuat tanpa melanggar prinsip-prinsip lain.
5
Pada saat proses konsultasi mencapai topik Kawasan Pengelolaan Konservasi, para Dewan mengatakan bahwa mereka percaya kepada TNC, para Kamp kehilangan minat terhadap proses, dan TNC semestinya hanya mengurusi detail rencana konservasi, sesuatu yang merupakan kepakaran TNC. Tentu saja, Kamp-kamp akan memberikan suara pada akhirnya dan dengan cara itu memiliki suara, terlepas dari apa yang direkomendasikan oleh TNC. Bolehkah TNC mengambil alih bagian dari proses konsultasi ini?
Mungkin tidak. TNC dapat memainkan peran yang lebih besar atas permintaan para Dewan Wen, tetapi PADIATAPA harus berdasarkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi lengkap oleh MAKL dan pengalaman konsultasi mereka. Memotong proses dapat membuat keabsahan diragukan di masa depan, terutama untuk sesuatu yang berdampak sebesar ini.
Kekhawatiran masih menggantung tentang FrostLock dan teknologinya, tetapi para Dewan Wen mengatakan bahwa mereka akan memberikan persetujuan.
1
Para pemimpin Dewan Wen mengisyaratkan bahwa mereka dapat memberikan persetujuan Wen terhadap proyek tanpa pemungutan suara warga. Haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?
Jika tidak ada masalah yang sangat jelas, TNC harus tunduk kepada para Dewan Wen tentang ruang lingkup kewenangan mereka untuk berbicara atas nama kaum Wen. Meskipun demikian, TNC mungkin perlu meninjau kembali sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam proses konsultasi. Persetujuan atas inisiatif ini adalah sebuah keputusan besar, dan kaum Wen memiliki struktur sosial yang kompleks dan terbagi sebagian. Apakah prinsip-prinsip Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi telah dipertimbangkan untuk ketiga Kamp? Apakah pelindung Hak Menahan Persetujuan telah dilindungi? Jika masih ada kekhawatiran, meminta proses lebih lanjut atau indikasi dukungan masyarakat yang lebih luas dapat membantu.
2
Sama dengan kasus di atas, tetapi pimpinan Dewan mengakui terang-terangan bahwa mereka tidak ingin menyampaikan hal ini secara langsung kepada masyarakat Wen yang akan merasa takut terhadap proyek. “Ini sebuah kesempatan bagi pimpinan,” kata mereka. Sekarang, haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?
Skenario ini mempertajam dilema, tetapi berlaku analisis yang sama. Penentuan nasib sendiri kaum Wen yang diekspresikan melalui lembaga-lembaga yang telah mereka dirikan harus dihormati. Keputusan mengenai urusan apa saja yang sepatutnya didukung suara rakyat versus penentuan oleh perwakilan adalah sebuah keputusan konstitusional yang dibuat dengan beragam cara oleh semua masyarakat. Memaksakan pandangan orang luar tentang apa yang diperlukan akan bertolak belakang dengan penentuan nasib sendiri. Oleh karena itu, TNC dapat menggunakan dengan sah pengaruh apa pun yang kita punyai dalam proses ini untuk mengadvokasi ke arah lebih banyak konsultasi dan pengambilan keputusan atas dasar informasi, sambil tetap menghormati penentuan nasib sendiri.
3
Para Dewan Wen mengatakan bahwa tidak diperlukan dokumen atau memorial resmi untuk menyatakan persetujuan. Namun, departemen hukum TNC dan donor-donor tertentu bersikeras mendapatkan semacam dokumentasi sebelum dapat merasa nyaman untuk melanjutkan inisiatif. Haruskah TNC bersikeras meminta semacam dokumentasi persetujuan?
TNC harus terus-menerus menghormati penentuan nasib sendiri. Namun, kita juga boleh mensyaratkan kemampuan kita melibatkan diri lebih jauh, membuat komitmen, atau mewujudkan komitmen pihak ketiga, seperti pendanaan, pada kebutuhan internal kita sendiri, yang meliputi dokumentasi. Akan tetapi, jika membatasi keterlibatan TNC akan mengancam proyek secara keseluruhan, kengototan ini dapat berdampak koersif atau memaksa, yang harus dipertimbangkan. Pengaruh TNC harus diterapkan lewat berkolaborasi dengan kaum Wen untuk menemukan suatu bentuk pengabadian yang sama-sama memuaskan (lihat Modul Dokumentasi).
4
FrostLock juga ingin mengabadikan persetujuan dan memberi para Dewan sebuah naskah perjanjian otorisasi yang disusun oleh para pengacaranya. FrostLock bersikeras bahwa dokumen itu adalah hasil peninjauan ekstensif oleh departemen hukum FrostLock dan tidak dapat diubah—dan perusahaan tidak dapat melangkah maju sampai dokumen itu ditandatangani. Haruskah TNC mendukung desakan FrostLock agar para Dewan Wen menandatangani dokumen tersebut?
Sebagai gambaran kekhawatiran yang dijelaskan pada butir #3, posisi FrostLock mungkin bersifat memaksa, tidak kolaboratif, dan tidak cukup menghormati penentuan nasib sendiri. TNC seyogianya bekerja sama dengan FrostLock untuk menemukan pendekatan yang lebih kolaboratif.
5
Sebagai variasi kasus di atas, saat konsultasi berakhir, para Dewan Wen tidak memberikan jaminan sama sekali untuk mendukung proyek, tetapi ingin bermufakat dengan komunitas konstituen mereka. Namun, pemerintah Albia mengumumkan dukungannya, dan FrostLock mengakhiri konsultasi dengan menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan hukum dan tidak ada proses lebih lanjut yang diperlukan karena kaum Wen tidak memiliki hak veto berdasarkan hukum Albia. FrostLock juga mengatakan bahwa kaum Wen tidak menahan persetujuan secara resmi tidak memberikan, mereka sekadar belum mengambil keputusan. Bolehkah TNC tetap terlibat di dalam proyek ini?
TNC harus menggunakan pengaruh kita untuk menolak maju tanpa PADIATAPA penuh dari kaum Wen atau menarik diri jika PADIATAPA tidak tercapai. Sekalipun TNC tidak dapat mengubah fakta-fakta situasinya, kita harus mematuhi prinsip-prinsip pemandu PADIATAPA, yang meliputi menghormati Hak Menahan Persetujuan. Fakta bahwa kaum Wen tidak menolak secara resmi untuk menyetujui tidaklah penting. Hak Menahan Persetujuan adalah sebuah konsep yang lebih luas dan lebih afirmatif yang tidak terpenuhi dengan dugaan tidak adanya penolakan yang jelas.
6
Sebagai variasi dari kasus di atas, Dewan Wenna dan Dewan Wennec memberikan persetujuan, sementara Dewan Wenebe menentang dengan keras. Karena kaum Wen selalu bekerja berdasarkan konsensus, tidak ada tradisi atau aturan yang menyatakan bahwa pilihan mayoritas yang berlaku.
Situasi ini ditafsirkan sebaik-baiknya sebagai menyingkap kesenjangan dan kegagalan pelindung-pelindung Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dan Konsultasi Bermakna. Mengapa para Dewan tidak setuju? TNC seyogianya mengambil inspirasi dari model berbasis konsensus kaum Wen dan melanjutkan prosedur-prosedur konsultasi dan penyelesaian konflik sampai tercapai konsensus.
Kaum Wen telah memberikan persetujuan untuk inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Mereka juga tertarik pada pendanaan konservasi tahunan yang dijanjikan FrostLock akan disediakan, meskipun FrostLock belum memberikan angka yang konkret—baru kisarannya saja.
1
Ketika TNC mengajukan sebuah Rencana Penyelesaian Konflik sebelum melanjutkan ke implementasi proyek, para pemimpin Wen mengatakan bahwa mereka kelelahan dan tidak merasa bahwa Rencana Penyelesaian Konflik diperlukan. Haruskah TNC melanjutkan proyek tanpa Rencana Penyelesaian Konflik?
Hal ini menunjukkan arti penting menangani Penyelesaian Konflik sejak dini. Proses konsultasi yang rumit dapat menimbulkan frustrasi dan konflik dengan mudah. Memiliki Rencana Penyelesaian Konflik dapat membantu meringankan rasa frustrasi. Penyelesaian konflik yang terstruktur dengan baik sepatutnya ditangani melalui konsultasi dan menjadi bagian dari pengambilan keputusan atas dasar informasi. Namun, menghormati hak asasi manusia adalah proses yang sinambung, sehingga belum terlambat untuk beralih ke pengembangan rencana. TNC seyogianya mengadvokasi lebih banyak konsultasi mengenai penyelesaian konflik, dengan tujuan untuk mencapai rencana yang disepakati bersama. Jika tim membutuhkan waktu tambahan untuk itu, hal itu dapat diterima karena merupakan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri.
2
Para Dewan Wen sedang menegosiasikan Rencana Penyelesaian Konflik dengan FrostLock, tetapi bersikeras bahwa mereka tidak memerlukan rencana yang melibatkan TNC karena tingkat kepercayaan dan kolaborasi yang tinggi yang mereka miliki dengan TNC. Haruskah TNC setuju?
Sebuah rencana tidak boleh dilihat sebagai tanda kurangnya kepercayaan. Rencana ini adalah metode untuk membangun dan memelihara kepercayaan, dan harapan yang jelas tentang penyelesaian konflik mungkin diperlukan untuk menjaga kepercayaan itu, dan memenuhi prinsip Akuntabilitas yang lebih besar. Jadi, meskipun pernyataan itu sebuah pujian, TNC harus mendorong adanya Rencana Penyelesaian Konflik.
3
Para pihak telah menyiapkan Rencana Penyelesaian Konflik yang terperinci, tetapi FrostLock mengatakan bahwa rencana seharusnya eksklusif—yaitu dengan menyetujui rencana itu, masyarakat Wen melepaskan hak mengajukan keluhan atau pengaduan ke lembaga lain atau pengadilan. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?
Ya, TNC semestinya menolak proposal ini. Tujuan kita, yang didukung oleh prinsip-prinsip Akuntabilitas, Kesetaraan, dan Inklusi, adalah untuk memperkuat dan memperluas hak-hak, bukan melemahkannya. Mengingat sifat proyek ini, ruang lingkup dan keparahan dampak yang akan terjadi tidak dapat diketahui. Rencana Penyelesaian Konflik memberikan konsensus tingkat awal tentang cara menangani konflik dengan sehat. Rencana ini bukan sebuah mekanisme untuk membatasi tanggung jawab atau menghambat upaya pemulihan hak. Praktik internasional sangat tidak menyukai pengabaian opsi-opsi pemulihan hak.
4
Sama dengan kasus di atas, kecuali FrostLock hanya bersikeras bahwa para pihak harus menyelesaikan semua prosedur yang dinyatakan dalam Rencana Penyelesaian Konflik sebelum mengakses opsi lain. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?
Keharusan menggunakan semua juga tidak disukai, tetapi tidak dilarang. Pertimbangan utama di sini adalah Pilihan Bebas. Apakah komunitas Wen benar-benar memahami persyaratan penggunaan semua dan mengapa hal itu mungkin berguna, misalnya, kepastian, efisiensi, terciptanya catatan lengkap? Jika kaum Wen diminta untuk menyetujui hal ini hanya karena FrostLock menginginkannya, prinsip Pilihan Bebas mungkin perlu ditinjau kembali.
5
Kaum Wen mengatakan bahwa setiap perselisihan yang tidak dapat diselesaikan melalui mediasi harus diserahkan kepada para Dewan Tetua Wen untuk mendapatkan penyelesaian akhir yang mengikat. Para pengacara FrostLock tidak mau membiarkan perusahaan terkena tanggung jawab yang tidak diketahui atau tidak biasa dihadapi dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan. Posisi apakah yang harus diambil TNC?
TNC seyogianya mengingat komitmen untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL. Namun, melaksanakan penentuan nasib sendiri mungkin tidak benar-benar bebas konsekuensi. FrostLock mungkin memiliki kebutuhan yang absah untuk memahami konsekuensi suatu proses hukum atau kuasihukum yang asing, dan kaum Wen mungkin tidak ingin mengakhiri inisiatif. TNC harus mencari cara bekerja sama dengan FrostLock untuk memahami implikasi sebenarnya yurisdiksi Dewan Tetua, dan bekerja sama dengan kaum Wen untuk mengetahui seberapa penting yurisdiksi Dewan Tetua bagi penentuan nasib sendiri mereka. Sebuah Rencana Penyelesaian Konflik yang disesuaikan yang menyerahkan sebagian kategori perselisihan kepada Dewan Tetua tetapi mengecualikan sebagian lainnya mungkin bisa tersusun.
6
Sama dengan kasus di atas, tetapi sekelompok perempuan dari satu komunitas Wen keberatan, dengan mengatakan bahwa karena para Dewan Tetua hanya terdiri atas laki-laki, mekanisme ini akan merugikan perempuan.
Idealnya, Analisis Gender dilakukan selama konsultasi dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Analisis itu akan berguna pada tahap ini untuk mendapatkan wawasan tentang kesetaraan gender. Analisis dapat mencerminkan beberapa konsensus di dalam kaum Wen tentang sifat kesetaraan gender dan cara menanganinya. TNC tidak boleh memaksakan nilai apa pun pada proses dengan mengecam atau menarik diri dari situasi itu. Sebaliknya, TNC harus berusaha memahami dan mengambil pendekatan yang tanggap budaya, kembali ke prinsip-prinsip yang memandu proses Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, semua Prinsip dan Pelindung relevan untuk semua bagian kerja TNC, dan mungkin ada kalanya TNC akan perlu menyisih keluar dari proses yang mengukuhkan atau melanggengkan ketidaksetaraan atau eksklusi.
Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi terus berjalan. FrostLock akan mengimplementasikan 25 lokasi uji pemantapan tanah ibun abadi di ujung utara. Inisiatif ini mencakup pendanaan bagi Komite Pemantauan Lingkungan untuk memantau kualitas air dan dampak buruk potensial lain di kota-kota dekat lokasi uji, yang hampir seluruhnya berada di kawasan kaum Wen. Melalui konsultasi dengan kaum Wen, area yang tidak berpenghuni seluas 800.000 hektare telah ditetapkan sebagai Kawasan Pengelolaan Konservasi. TNC akan mengawasinya selama lima tahun pertama, kemudian mengalihkan pengelolaannya kepada sebuah organisasi Wen baru yang didanai oleh inisiatif pada akhir periode itu, atau ketika organisasi baru itu telah siap.
Analisis Gender dilakukan selama konsultasi. Semua orang — semua kelompok perempuan Wen dan Dewan Wen — setuju bahwa kaum perempuan tidak diberdayakan secara tradisional di dalam masyarakat Wen, terutama seputar pengambilan keputusan bersama.
Inisiatif FrostLock membutuhkan pelibatan luas masyarakat Wen, dan Analisis Gender merekomendasikan bahwa implementasinya sepatutnya paling sedikit tanggap gender, yang berkontribusi ke pemajuan kesetaraan gender, dan dalam beberapa hal, transformatif gender, yang mempertanyakan pembagian sumber daya dan tugas antara laki-laki dan perempuan. (Lihat informasi lebih lanjut mengenai Kontinum Integrasi Gender di dalam Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi.)
Perempuan Wen mendukung bahwa keanggotaan Komite Pemantau Lingkungan dipisahkan dari Dewan Wen. Mereka menjelaskan ditolaknya wakil mereka dalam urusan publik, yang meliputi situasi-situasi ketika mereka diizinkan untuk berpartisipasi tetapi menghadapi penentangan terkoordinasi dari laki-laki melalui pemberian suara blok di Dewan Wen. Upaya-upaya lain untuk menegaskan kekuatan ditanggapi dengan penuduhan balik dan pembalasan oleh kaum laki-laki.
Para Dewan Wen menyetujui protokol yang menggariskan bahwa TNC akan mengawasi Komite Pemantau Lingkungan dengan memberikan bantuan teknis dan memilih anggota dari daftar calon yang dihimpun oleh masyarakat. Wenza, sebuah kelompok perempuan Wen, bersikeras bahwa mandat untuk perwakilan gender yang seimbang harus disertakan, tetapi para Dewan Wen menolak proposal tersebut.
1
Sejumlah lokasi uji direncanakan di dalam Kawasan Pengelolaan Konservasi. FrostLock menyusun sebuah protokol pelaporan yang mendasari TNC untuk memantau lokasi uji, dan hasilnya hanya akan disampaikan kepada FrostLock. FrostLock menyatakan bahwa lokasi-lokasi khusus ini tidak berdampak pada kaum Wen sehingga tidak perlu melibatkan mereka. Bolehkah TNC setuju?
Tidak. Klaim kaum Wen adalah bahwa seluruh Wend adalah wilayah adat leluhur mereka. Bahkan tanpa bersikap tegas terhadap klaim itu, TNC seyogianya tidak bertindak secara tidak selaras dengannya. Kesetujuan TNC untuk memperlakukan lahan itu sebagai berada sepenuhnya di luar kepentingan Wen tidak akan mendukung penentuan nasib sendiri mereka.
2
Keanggotaan dalam Komite Pemantau Lingkungan Hidup setempat menjadi sumber kericuhan. Para Dewan merasa tidak nyaman dengan penyerahan kekuasaan mengatur anggaran Komite, terutama soal perekrutan dan pengadaan. Mereka mulai mencoba menegaskan pengaruh atas Komite dengan menggunakan garis kewenangan tradisional Kamp. Dewan juga meminta TNC membagikan daftar calon sebelum melakukan pemilihan, meskipun hal ini bukan bagian dari protokol. Para Dewan mengatakan bahwa mereka berposisi lebih baik untuk memilih anggota yang paling layak, mengingat pengetahuan mereka tentang masyarakat. Haruskah TNC memenuhi permintaan para Dewan?
Banyak prinsip yang perlu diseimbangkan dalam situasi ini. TNC harus berusaha menyeimbangkan prinsip-prinsip itu dalam kolaborasi dengan kaum Wen, sambil juga bertanggung jawab atas tindakan dan standar kita sendiri. Menghormati Penentuan Nasib Sendiri seperti diungkapkan oleh para Dewan Wen itu penting, tetapi proses yang telah dibuat, dengan persetujuan mereka, memiliki persyaratan tersendiri Kesetaraan dan Inklusi. TNC berutang kewajiban Iktikad Baik Menyeluruh kepada seluruh komunitas Wen. Berbagi daftar calon dengan para Dewan mungkin masuk akal jika tidak dilarang oleh protokol dan akan memungkinkan TNC meraih manfaat dari pengetahuan dan wawasan mereka. Namun, TNC tidak boleh menyimpang dari protokol. Jika konflik yang tidak dapat didamaikan berlanjut, TNC sepatutnya mengusulkan evaluasi ulang proses berdasarkan proses PADIATAPA baru yang transparan dan menyeluruh.
3
Ketika TNC meninjau para calon, calon-calon yang laki-laki tampak lebih kompeten berdasarkan pengalaman yang lebih luas dalam kepemimpinan masyarakat dan pengetahuan yang lebih banyak tentang tanah dan satwa liar, sebagian besarnya berasal dari pengalaman berburu, sebuah aktivitas eksklusif mereka. Bolehkah TNC lebih mendukung calon-calon perempuan meskipun ada kesenjangan pengalaman ini?
Ya. Kesetaraan dan Inklusi adalah prinsip-prinsip inti kerja TNC, dan proses pemilihan Komite Pemantau Lingkungan dapat dilihat dalam konteks kesepakatan para Dewan Wen dan pemangku kepentingan yang lain bahwa kesetaraan gender adalah sebuah persoalan dan bahwa inisiatif itu sepatunya tanggap gender atau transformatif gender jika mungkin.
Khususnya, baik pengalaman kepemimpinan dahulu maupun pengalaman yang diperoleh dari berburu berakar pada gender dalam masyarakat Wen. Pengandalan faktor-faktor ini akan mengukuhkan privilese gender dalam sebuah struktur baru, Komite Pemantauan Lingkungan, yang melanggengkan dan boleh dikatakan memperburuk kekhawatiran kesetaraan gender. Komunikasi terbuka dan transparansi mengenai pencalonan perempuan merupakan sebuah peluang membangun kepercayaan dan pembelajaran bersama bagi TNC dan Wen.
4
Perempuan dari beberapa komunitas mengatakan kepada staf TNC bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri untuk keanggotaan Komite, kecuali jika mayoritas anggota Komite adalah perempuan, karena mereka percaya bahwa laki-laki akan memberikan suara sebagai kelompok dan bahwa partisipasi mereka dalam Komite akan sia-sia. Bolehkah TNC setuju untuk membuat Komite Pemantauan Lingkungan beranggotakan mayoritas perempuan supaya calon perempuan terdorong untuk maju?
Skenario ini sulit. Para Dewan Wen setuju bahwa kesetaraan gender adalah sebuah masalah dan bahwa inisiatif semestinya tanggap gender atau transformatif gender, tetapi mereka juga menolak gagasan kuota gender yang pasti. Jika kini TNC menyetujui kuota, hal itu bertentangan dengan komitmen kita untuk menghormati otoritas MAKL. Namun, para Dewan yang beranggota hanya laki-laki adalah orang-orang yang memilih untuk menolak proposal perwakilan gender.
TNC sebaiknya mencoba menghindari pendekatan saling impas (zero sum) yang bersifat menang/kalah dan mengupayakan solusi yang lebih inklusif bersama para Dewan, seperti menciptakan pelindung untuk mendorong partisipasi perempuan atau mengangkat kembali persoalan perwakilan gender dengan lebih berfokus pada sasaran yang mendasari.
5
Komite Pemantauan Lingkungan ada untuk, sebagiannya, menilai keluhan tentang dampak lingkungan, seperti masalah kualitas air, dan menyampaikannya kepada FrostLock dan TNC. FrostLock menyiapkan sebuah saluran telepon siaga untuk meningkatkan pemantauan. Setahun kemudian, TNC mendengar bahwa FrostLock mengirimkan perwakilannya untuk menyelidiki secara langsung keluhan saluran siaga, dan dalam beberapa kasus, mengambil tindakan seperti memasang filter air dan membayar kompensasi jika penelepon menandatangani perjanjian non-pengungkapan. Apakah yang sepatutnya dilakukan TNC, jika ada?
TNC perlu melakukan intervensi. Meskipun tidak bertanggung jawab secara langsung atas tindakan FrostLock, TNC dikaitkan dengan inisiatif secara keseluruhan.
Kita seyogianya menggunakan pengaruh kita untuk mengurangi persoalan implementasi yang bertentangan dengan Prinsip dan Pelindung. Perjanjian kerahasiaan dalam konteks ini patut dicurigai dari sudut pandang hak asasi manusia karena dapat melanggengkan penyalahgunaan, dan mengharuskan MAKL menandatangani perjanjian kerahasiaan sebagai imbalan atas manfaat yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Akuntabilitas dan Transparansi.
Namun, meskipun FrostLock menghapus persyaratan itu, interaksi langsung mereka dengan penelepon saluran siaga mengelakkan kewenangan Komite Pemantauan Lingkungan. Pelibatan langsung juga dapat berdampak pada kualitas pengumpulan dan pemantauan data serta mengakibatkan penyembunyian atau penyajian keliru masalah yang lebih besar. Untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL, TNC harus mendukung Komite dalam menentang pelibatan langsung FrostLock dengan penelepon saluran siaga dan mengusulkan alternatif yang lebih setara. Kembali ke Modul Penyelesaian Konflik untuk informasi lebih lanjut.
Sambil inisiatif pemantapan tanah ibun abadi mulai berjalan, tim TNC melakukan peninjauan dokumentasi sesuai dengan Panduan, menilai apa yang telah dikumpulkan oleh tim selama proses berlangsung. Arsip dokumentasi berisi:
1
Ini sebuah tim proyek baru, dan mereka sangat ingin mengetahui apakah arsip dokumentasi mereka memadai. Di bagian manakah arsip itu bisa lebih kuat?
Arsip tim mungkin bisa ditingkatkan, tetapi cukup memadai dan mencerminkan upaya yang tekun untuk mendokumentasikan hubungan yang cukup mapan dengan kaum Wen. Untuk banyak proyek ketika MAKL memiliki kapasitas administratif atau teknis yang lebih rendah, arsip mungkin jauh lebih tipis dan mengandalkan utamanya catatan dan memo TNC yang mendokumentasikan proses dan kesepakatan lisan.
Beberapa area tempat arsip itu bisa lebih kuat:
2
FrostLock telah menyimpan arsipnya sendiri mengenai proyek dan konsultasi. Pada upacara penandatanganan, FrostLock menyerahkan dengan bangga kepada para Dewan serangkaian 34 jilid yang tersusun rapi berisi laporan, risalah, dan transkrip, sambil mengatakan bahwa semua itu adalah sumber daya historis yang tidak ternilai. Kemudian, FrostLock meminta para pemimpin Wen untuk menandatangani pernyataan yang mengakui semua jilid itu sebagai “catatan resmi proses konsultasi.” Haruskah TNC khawatir?
Ya. Pertama, prinsip-prinsip Pembuatan Keputusan Atas Dasar Informasi dan Iktikad Baik Menyeluruh tidak mendukung penandatanganan MAKL atau persetujuan lainnya terhadap dokumen dan bahan yang tidak dikenal secara mendalam dan mendetail oleh MAKL. Meminta kaum Wen menyetujui dokumen yang belum mereka tinjau sama saja dengan meminta mereka menandatangani kontrak dalam bahasa asing. Kedua, jika akan ada catatan resmi tentang proses, kaum Wen sepatutnya memiliki keterlibatan dalam, atau kepemilikan atas, proses pembuatannya.
3
FrostLock mengatakan kepada para investornya bahwa evaluasi teknis menyetujui kemungkinan keberhasilan teknologi pemantapannya. Evaluasi teknis, yang diungkapkan selama konsultasi, tidak membantah hal ini, tetapi hanya nyaris: Para evaluator menetapkan kemungkinan keberhasilan sebesar 51 persen. FrostLock tidak ingin evaluasi dimasukkan ke dalam catatan publik karena mengandung informasi milik eksklusif. Ketika masalah kemungkinan keberhasilan muncul selama konsultasi, kaum Wen mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung inisiatif meskipun hanya ada peluang kecil untuk berhasil. Bolehkah TNC mendukung permintaan FrostLock untuk membatasi catatan itu?
Permintaan FrostLock mungkin tidak ideal, tetapi tidak tampak terlalu bermasalah. Transparansi adalah satu bagian penting dari Akuntabilitas, dan perlindungan yang wajar terhadap informasi milik eksklusif tidak bertentangan dengan hal itu. FrostLock tidak terlihat menyesatkan investor, dan hubungannya dengan investornya bukan tanggung jawab TNC atau kaum Wen. Kaum Wen sepertinya memiliki informasi tentang kemungkinan keberhasilan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan.
4
Sama dengan kasus di atas, tetapi informasi yang ingin disisihkan oleh FrostLock dari catatan itu adalah tentang bahan kimia milik eksklusif yang digunakan dalam pengeboran dan pemantapan. Sebagian bahan kimia itu masih baru dan sedang menjalani pengujian. Absahkah permintaan pengecualian ini?
Pengecualian ini dapat dilihat sebagai merongrong keefektifan catatan publik.
Debat kebijakan publik sedang berlangsung di seluruh dunia tentang hak publik untuk mengetahui kandungan bahan kimia yang digunakan untuk perengkahan. Salah satu tujuan catatan publik adalah untuk memungkinkan kaum Wen dan pemangku kepentingan lainnya untuk meninjau kembali pengambilan keputusan berdasarkan informasi baru — sebagaimana mungkin muncul dari pengujian yang sedang berlangsung. TNC dan kaum Wen sepatutnya mencoba mencari solusi yang melindungi informasi milik eksklusif yang sah sambil melayani keperluan dokumentasi. Mungkin diperlukan sebuah pengecualian untuk mengungkapkan bahan kimia hanya kepada sekelompok peneliti terpilih.
5
Para Dewan mengatakan kepada TNC bahwa mereka tidak memiliki kapasitas apa-apa terhadap catatan itu, seperti membagikannya kepada komunitas-komunitas. Mereka hanya merencanakan untuk menyimpannya sebagai arsip di kantor pusat Dewan. Lalu bagaimana?
TNC tidak hidup di dunia dengan sumber daya tidak terbatas, tetapi tim dapat menganggarkan cara-cara membuat catatan itu mudah diakses, seperti situs web pengarsipan, mengunggah dokumen-dokumen dan video-video sesi utama, atau menyusun tulisan satu halaman yang meringkas proses. Jika proses konsultasi bersifat historis dan melibatkan pengumpulan cerita kaum Wen, mengatur ekspektasi, dan mendengar komitmen dari FrostLock dan TNC, mungkin ada banyak alasan bagi pemegang hak dan pemangku kepentingan untuk meninjau kembali proses. Membuat segala sesuatunya siap tersedia juga merupakan praktik pembelajaran yang berkesinambungan.
Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi telah beroperasi selama tiga tahun, dan data awal tentang pemantapan cukup menjanjikan. Beberapa keluhan tentang kebisingan konstruksi telah masuk, tetapi tidak ada bukti bahwa ada masalah lingkungan.
Perkembangan-perkembangan berikut telah terjadi:
1
Mengingat semua investasi oleh FrostLock, para tetua Wen bertanya-tanya tepatkah kini untuk menarik persetujuan mereka terhadap inisiatif pemantapan tanah ibun abadi, ataukah sudah terlambat. Tidak adakah sesuatu yang saat ini bisa mereka lakukan terhadap ketidakpuasan mereka?
Di satu sisi, Menghormati Penentuan Nasib Sendiri tidak berarti bahwa kaum Wen tidak dapat dituntut untuk menepati komitmen mereka. Namun, menuntut Wen terlalu ketat untuk menerima konsekuensi yang tidak bisa mereka ramalkan mungkin tidak adil, terutama apabila dampaknya sangat besar pada penentuan nasib sendiri.
Sebagai tanggapan, TNC dapat menolak untuk mendukung pencabutan persetujuan, tetapi tetap mendukung hak kaum Wen untuk mencabut persetujuan dan menanggung konsekuensinya, jika mereka mengatakan bahwa hal itu penting bagi penentuan nasib sendiri. Situasi seperti ini mencerminkan adanya kesenjangan di dalam proses konsultasi dan pendidikan masyarakat yang diperlukan untuk Pengambilan Keputusan Atas Dasar Informasi. Mungkin persoalan persetujuan dapat dikesampingkan untuk menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang menyebabkan ketidakpuasan. Sentimen “kami akan melakukannya secara berbeda” mungkin merujuk ke aspek-aspek spesifik dalam implementasi yang dapat diatasi, atau perubahan yang diinginkan oleh sebagian anggota komunitas tetapi mereka tidak merasa diberdayakan untuk memintanya. TNC harus mempertimbangkan putaran baru konsultasi untuk mengidentifikasi masalah, dan bekerja sama dengan FrostLock untuk menghormati proses PADIATAPA yang kuat, yang mencakup iterasi, terutama ketika ada informasi atau perubahan.
2
Protokol pemantauan TNC mencatat ketimpangan gender yang kian lebar dalam Komite Pengelolaan Lingkungan, tetapi menambahkan bahwa satu-satunya alat yang dimiliki TNC, yaitu otoritas pencalonan, tidak berhasil. Dan meskipun TNC mendengar cerita-cerita yang memprihatinkan tentang konsekuensi buruk dari fokus kesetaraan gender bagi keanggotaan Komite di Kamp-kamp, tidak ada data yang memastikan hal ini. Selain itu, perselisihan intrakomunitas berada di luar cakupan kewenangan TNC untuk memantau, apalagi mencampuri. Tepatkah penilaian ini?
Tidak. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Tuduhan itu mencerminkan dampak hak asasi manusia dari Komite Pengelolaan Lingkungan dan karena itu, dari inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Hal ini membutuhkan sebuah tanggapan seperti halnya dampak lingkungan.
Perempuan Wen telah meminta bantuan dari luar di masa lalu, dan komunitas Wen secara keseluruhan telah sepakat bahwa kesenjangan gender merupakan sebuah masalah, yang bahkan disepakati oleh para Dewan yang serba laki-laki untuk ditangani selama implementasi. Namun, mengingat masih adanya desas-desus pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan berbasis gender, TNC seyogianya berupaya lebih keras untuk mendapatkan informasi, antara lain dengan membaca Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi, dan sepatutnya mencari mitra yang memiliki kepakaran. Fondasi dan tugas penting dari semua pelindung adalah tidak membahayakan.
3
Jika pemerintah Albia telah dilobi mengenai masalah pariwisata zona panas dan tidak mau beringsut, apakah situasi ini di luar kendali TNC?
TNC sepatutnya tidak cuci tangan dari tanggung jawab atas situasi ini. Pariwisata zona panas merupakan konsekuensi langsung inisiatif pemantapan tanah ibun abadi (lihat UNDRIP, Pasal 12, yang melindungi hak privasi atas situs-situs keagamaan dan budaya). Namun, dampak ini mustahil diperkirakan. Meskipun baik FrostLock maupun TNC tidak memiliki kewenangan melarang pariwisata, keduanya sepatutnya menggunakan pengaruh dan sumber daya mereka untuk mengurangi masalah ini. Program informatif dapat dibuat untuk mendidik wisatawan tentang penghormatan terhadap privasi kaum Wen, atau pameran atau museum zona panas dapat dibangun jauh dari lokasi perayaan.
4
Organisasi Wen yang ditunjuk untuk mengambil alih pengelolaan Kawasan Pengelolaan Konservasi dari TNC telah terhenti. Tidak ada orang yang direkrut, tidak ada rencana yang tersedia—dan organisasi itu mungkin tidak siap pada batas waktu lima tahun. Seorang staf TNC menyarankan agar tim tidak terburu-buru mendorong terwujudnya organisasi ini, karena hal ini akan memungkinkan TNC memperluas pengelolaan kegiatan konservasi, seperti kawanan rusa kutub Wendbok. Diperkenankankah hal ini, karena TNC tidak memiliki kewajiban konkret untuk berbuat sesuatu guna mendukung pengembangan organisasi Wen?
TNC mungkin tidak diwajibkan menurut Perjanjian Inisiatif untuk membantu pembentukan organisasi Wen, tetapi Iktikad Baik Menyeluruh dan Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri mungkin meminta lebih banyak dari kita. Mengambil tanggung jawab atas Kawasan Pengelolaan Konservasi mungkin sebuah bagian terpadu bagi kesimpulan kaum Wen bahwa inisiatif pemantapan tanah ibun abadi selaras dengan penentuan nasib sendiri mereka.
Bagi TNC untuk berpaling, sambil memberlakukan ketentuan yang disukainya, dapat menyebabkan ketidakpercayaan kaum Wen terhadap TNC dan kekecewaan terhadap keseluruhan inisiatif. Kepedulian TNC terhadap kawanan Wendbok adalah sah, tetapi hal itu dapat diupayakan dengan cara yang lebih transparan dan kolaboratif.