Pengantar

Modul ini menyediakan saran yang dapat digunakan oleh staf TNC untuk melaksanakan proses Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan. Modul ini mengikuti Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal, yang dirancang untuk digunakan pada tahap-tahap paling dini interaksi dengan Masyarakat Adat dan komunitas lokal. Jika diskusi awal menunjukkan adanya keselarasan untuk melangkah maju, TNC dapat memulai prosedur-prosedur dialog dan konsultasi yang lebih terperinci untuk mendapatkan persetujuan, seperti ditunjukkan dalam Modul PADIATAPA ini.

Kerja TNC bersama MAKLMasyarakat Adat dan Komunitas Lokal sepatutnya selalu mewujudkan Prinsip dan Pelindung yang dijelaskan dalam bagian Pengantar Panduan ini, yang itu sendiri mencerminkan elemen-elemen PADIATAPA.

PADIATAPA sebagai Konsep Multidimensi

PADIATAPA merupakan sebuah konsep multidimensi—sebagian standar, sebagian proses, sebagian hubungan—yang harus tertanam dalam kerja TNC.
A Venn diagram of three circles containing Standards, Relationships, Processes and FPIC in the shared portion of the diagram

Setelah mengumpulkan informasi dalam Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal, staf semestinya percaya diri dalam membuat proses PADIATAPA yang transparan dan inklusif. Modul ini menyediakan kerangka kerja berikut:

Three rectangular blocks indicating a process from FPIC Summary to Key Steps to Checklist
  1. Ringkasan PADIATAPA — sebuah definisi, dasar hukumnya, serta biaya dan manfaat proses ini.
  2. Langkah-langkah utama yang seyogianya disertakan dalam setiap proses PADIATAPA — meliputi kiat dan alat yang dapat diadaptasi oleh staf TNC menurut situasi.
  3. Daftar periksa — untuk verifikasi dan pemantauan selama durasi suatu inisiatif, ditambah dengan dokumentasi yang disarankan untuk disimpan. Apendiks IV berisi daftar Pertanyaan Umum PADIATAPA.

PADIATAPA adalah proses yang berulang. Proses ini tidak akan selesai dalam satu kali pertemuan. Proses ini dicapai melalui dialog yang sinambung, berbagi informasi, dan pembangunan kepercayaan dan kerja sama seiring dengan waktu. Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal, yang berfungsi sebagai fondasi bagi PADIATAPA, menguraikan tindakan-tindakan yang sepatutnya dimulai sebelum mengupayakan dan memperoleh persetujuan untuk suatu inisiatif.

Analisis situasi tahap awal yang dimaksud oleh CbD 2.0 akan melibatkan diskusi dengan MAKL untuk memahami prioritas dan tantangan utama mereka. Staf harus mengingat dasar-dasar PADIATAPA, memastikan bahwa MAKL betul-betul memahami alasan diskusi, bahwa mereka boleh memilih waktu, tempat, dan format diskusi, dan bahwa mereka boleh mengubah atau menghentikan diskusi kapan saja. Staf harus mendokumentasikan pelibatan awal itu dengan menggunakan kiat, alat, dan pedoman yang disediakan dalam Modul Dokumentasi.

Tidak semua pelibatan akan mensyaratkan sebuah proses PADIATAPA. Sebagai contoh, jika MAKL meminta bantuan TNC untuk sebuah produk sederhana (misalnya, peninjauan pustaka) sebagai bagian suatu inisiatif yang lebih besar dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, TNC mungkin tidak memerlukan proses PADIATAPA lengkap. TNC juga tidak akan melakukan proses PADIATAPA jika organisasi non-Masyarakat Adat lain meminta TNC memainkan peran kecil dalam proyek yang dipimpin oleh organisasi itu, yang lagi-lagi melibatkan banyak pemangku kepentingan dan berdampak pada MAKL. Namun, dalam kasus ini TNC akan ingin memastikan bahwa organisasi yang memimpin telah memperoleh PADIATAPA dari MAKL dengan menggunakan sebuah proses yang kukuh yang mewujudkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang diuraikan dalam modul ini.

Yang paling penting, PADIATAPA adalah sebuah proses berkelanjutan, bukan sesuatu yang diperoleh sekali dan lalu dilupakan. Staf harus meninjau kembali proses itu setiap kali ruang lingkup inisiatif berubah, informasi substantif baru muncul, atau fase baru inisiatif dimulai. Staf harus terus berkolaborasi dalam prioritas bersama yang mencerminkan visi dan standar MAKL. Untuk inisiatif yang sudah berjalan sebelum Panduan ini ada, staf harus melihat kembali posisi inisiatif di dalam siklus hidupnya, dan mempertimbangkan elemen-elemen PADIATAPA yang bisa dijalankan. Meskipun mungkin hanya sebuah variasi proses PADIATAPA lengkap, hal ini memperkuat dan menunjukkan komitmen TNC untuk mengambil pendekatan berbasis hak asasi manusia dalam kerjanya.

Prinsip dan Pelindung

Bagian Pengantar mencakup diskusi tentang semua Prinsip dan Pelindung yang berlaku untuk kemitraan yang setara. Enam di antaranya sangat penting bagi PADIATAPA:

Prinsip dan Pelindung Utama PADIATAPA

Module 2 triangular icon

Pilihan Bebas dan Penentuan Nasib Sendiri:
TNC harus melibatkan MAKL dalam dialog dan konsultasi dengan cara yang menghormati dan berkontribusi kepada otonomi MAKL, dan mendukung prioritas dan visi mereka untuk masa depan. Hal ini membutuhkan pemahaman tentang keadaan historis dan saat ini serta komitmen untuk saling belajar dan menghormati.

Pelibatan dan Hubungan Kolaboratif Dahulu:
TNC harus meluangkan waktu untuk benar-benar memahami sudut pandang MAKL sebelum merumuskan ide bagi sebuah inisiatif. Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal menyarankan sebuah Dialog Awal dan Rencana Pelibatan berbasis penelitian yang di dalamnya semua pihak menyepakati siapa saja yang akan berpartisipasi dan bagaimana diskusi akan dilakukan. Pendekatan itu harus dilanjutkan dengan konsultasi formal, pembelajaran latar belakang, pengambilan keputusan, dan persetujuan. MAKL boleh menahan persetujuan kapan saja, dan mereka tidak seharusnya ditempatkan dalam posisi untuk memberikan suara setuju atau tidak setuju terhadap suatu proposal yang mungkin hanya sebagiannya mereka setujui. Alih-alih, proposal semestinya dibuat oleh MAKL atau melalui kerja sama dengan TNC.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi:
Agar dapat menilai dampak dengan sepenuhnya, MAKL harus memiliki akses ke semua informasi tentang aktivitas yang berdampak pada mereka, dalam suasana, bahasa, dan format yang memenuhi kebutuhan mereka.

Kesetaraan:
Keadilan dan pembangunan kepercayaan seyogianya dikedepankan, sehingga memastikan bahwa MAKL memiliki akses penuh ke kewenangan, kesempatan, dan sumber daya.

Inklusi:
Kolaborasi, pengambilan keputusan, dan pertimbangan persetujuan harus nondiskriminatif. Kontribusi dari semua identitas sosial seyogianya diikutsertakan dan ketentuan seyogianya dibuat untuk kemudahan mengakses serta forum dan proses yang aman secara fisik dan emosional.

Hak Menahan Persetujuan:
Masyarakat Adat boleh kapan saja menahan persetujuan atas inisiatif yang akan berdampak pada mereka. Hal ini berlaku sekalipun proses konsultasi yang mendalam dan mahal telah berlangsung. Seringkali, beberapa keberatan dapat diselesaikan untuk mencegah penolakan total terhadap suatu inisiatif. Oleh karena itu, selain jawaban “ya” dan “tidak” atas permintaan persetujuan, jawaban “ya, tetapi dengan syarat” dan “tidak, tetapi mari kita terus berdiskusi” sepatutnya juga ditawarkan.

Memahami PADIATAPA

Definisi PADIATAPA, dasar hukum PADIATAPA, serta biaya dan manfaat memperoleh PADIATAPA yang dibahas di bawah merupakan sebuah pendalaman yang menyimpang dari modul-modul lain dalam Panduan ini. PADIATAPA adalah sebuah elemen yang kompleks, bernuansa, dan penting dalam pelibatan MAKL. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut sejarah dan evolusi PADIATAPA, lihat Apendiks IV untuk Pertanyaan Umum PADIATAPA.

Definisi PADIATAPA

Masyarakat Adat memiliki hak atas penentuan nasib sendiri. Otonomi mereka atas identitas, budaya, dan prioritas pembangunan mereka bertumpu pada kemampuan mereka mengatur sendiri urusan mereka, hidup di tanah mereka, mempertahankan budaya mereka, dan melindungi diri dari pengaruh yang tidak patut dari masyarakat kolonial atau dominan di sekitar mereka. PADIATAPA adalah sebuah standar penilaian sah internasional untuk interaksi dengan MAKL — dan pengambilan keputusan yang berdampak pada MAKL — untuk memastikan bahwa kita menghormati hak mereka atas penentuan nasib sendiri.

PADIATAPA memastikan bahwa Masyarakat Adat dapat memberikan atau menahan persetujuan terhadap inisiatif yang berdampak pada mereka. Namun, PADIATAPA bukan hanya soal memberikan atau menahan persetujuan. PADIATAPA merupakan sebuah proses berlanjut untuk melindungi hak Masyarakat Adat atas penentuan nasib sendiri, yang memungkinkan diskusi yang bermakna dan kebebasan mengambil keputusan tanpa intimidasi.[1]

TNC berkomitmen untuk menerapkan PADIATAPA tidak hanya untuk mematuhi mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi juga karena pendekatan konservasi berbasis hak asasi manusia: (a) selaras dengan Kode Etik dan Nilai-nilai Penghormatan terhadap Manusia, Masyarakat, dan Budaya; dan (b) sangat penting untuk konservasi yang efektif dan lestari. PADIATAPA sangat penting untuk membangun hubungan setara yang berakar pada kepercayaan dan mendorong hasil positif berkelanjutan bagi manusia dan alam.

Sebagian pihak berwenang telah mengganti huruf “P” atau Persetujuan pada PADIATAPA dengan “K” atau Konsultasi. Sampai batas tertentu, hal ini menempatkan penekanan yang layak pada konsultasi, sebuah penekanan yang juga diterapkan oleh TNC, yang tercermin dalam prinsip mendasar Konsultasi Bermakna. Bagaimanapun, menghilangkan kata “persetujuan” mungkin menandakan keengganan mengakui hak menahan persetujuan. Padahal, TNC mengakui dan menghormati hak itu dalam ekspresi utuhnya.

Mendefinisikan Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan

Bebas:
Bebas berarti persetujuan yang diberikan tanpa paksaan, intimidasi, atau manipulasi. Komitmen mendalam TNC terhadap konsep ini dinyatakan dalam Pilihan Bebas dan Penentuan Nasib Sendiri, yang dijelaskan dalam Prinsip dan Pelindung.

Di Awal:
Di Awal berarti bahwa persetujuan harus dicari tidak hanya sebelum pengesahan atau pemulaian kegiatan, tetapi pada tahap paling awal pengembangan proyek, sebelum keputusan-keputusan penting dibuat. Tujuan ini bisa sulit dicapai dalam praktiknya, sehingga perencanaan yang saksama dan latihan menahan diri sangat diperlukan pada tahap awal sebuah inisiatif. Baca lebih lanjut di bagian tentang Pelibatan dan Hubungan Kolaboratif Dahulu.

Atas Dasar Informasi:
Atas Dasar Informasi berarti bahwa MAKL sudah diberi akses ke semua informasi yang relevan tentang tujuan, ukuran, ruang lingkup dan durasi, peserta yang mungkin, dan penilaian dampak proyek. Dampak yang mungkin terjadi meliputi dampak lingkungan, hak asasi manusia, ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Informasi sepatutnya disediakan dalam format dan bahasa yang tanggap budaya, yang mengakomodasi kebutuhan orang-orang dari berbagai identitas sosial. Waktu yang cukup harus diluangkan untuk mempelajari isu-isu mendasar, menindaklanjuti, dan memungkinkan dialog di dalam MAKL dan antara MAKL dan TNC.

Persetujuan:
Persetujuan mengacu ke keputusan bersama yang berwibawa dan absah yang dibuat oleh MAKL, dengan menggunakan proses-proses pengambilan keputusan adatnya sendiri. TNC menghormati sepenuhnya hak Masyarakat Adat untuk menahan persetujuan. MAKL boleh mengatakan dengan bebas “ya”, “tidak”, “ya, tetapi dengan syarat”, atau “tidak, tetapi mari kita terus berdiskusi” untuk setiap aktivitas yang diusulkan.

Lihat diskusi yang lebih terperinci mengenai setiap elemen PADIATAPA pada halaman-halaman 15 dan 16 buku panduan FAO, Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan: Hak Masyarakat Adat dan praktik yang baik untuk komunitas lokal.

Standar PADIATAPA telah berkembang selama beberapa dekade. Standar ini kini menjadi bagian dari banyak perjanjian internasional, seperti Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat – UNDRIP – dan Konvensi Keanekaragaman Hayati. Standar ini juga dirujuk dalam kebijakan pemerintah dan lembaga internasional, hukum yurisprudensi pengadilan nasional dan pengadilan hak asasi manusia internasional, mandat platform multi-pemangku kepentingan lokal dan global (seperti Forest Stewardship Council), standar sukarela di sektor swasta, serta komitmen LSM seperti TNC.

Komitmen TNC terhadap PADIATAPA muncul dari sumber-sumber hukum dan pedoman ini, yang mengakui peran fundamental PADIATAPA dalam melindungi hak Masyarakat Adat atas penentuan nasib sendiri. UNDRIP mewajibkan negara secara khusus untuk terlibat dalam PADIATAPA dan TNC percaya bahwa pelaku-pelaku non-negara juga memikul tanggung jawab yang sama.

PADIATAPA telah dipandang sebagai sebuah prinsip hukum yang dirancang untuk melindungi hak-hak yang khusus untuk Masyarakat Adat. Namun, PADIATAPA juga berlaku untuk interaksi dengan komunitas lokal yang anggotanya tidak terlalu mengidentifikasikan diri sebagai Masyarakat Adat, yang tidak mengaku sebagai Masyarakat Adat, atau yang tidak diakui oleh negara sebagai Masyarakat Adat, tetapi tetap memelihara identitas dan budaya yang khas yang terkait dengan tanah yang telah mereka tempati atau gunakan selama beberapa generasi. TNC telah mengadopsi pendekatan ini dengan membuat Panduan ini beserta segenap prosedur, protokol, dan pedomannya yang dapat diterapkan pada komunitas lokal dan Masyarakat Adat.[2]

Biaya dan Manfaat PADIATAPA

Staf seyogianya menyadari dan mempersiapkan diri untuk menangani biaya dan manfaat proses PADIATAPA. Namun, PADIATAPA tidak bersifat opsional, terlepas dari biaya dan manfaatnya. Dalam praktiknya, biaya awal proses PADIATAPA yang komprehensif sering kali mengarah ke hasil yang lebih positif dan berkelanjutan bagi manusia dan alam, yang sebenarnya dapat menurunkan total biaya sejalan dengan waktu. Untuk tujuan perencanaan, anggaran PADIATAPA sepatutnya mencakup waktu staf dan MAKL untuk membangun hubungan dan biaya untuk mengadakan pertemuan yang inklusif, mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi, dan berkomunikasi dengan MAKL. Anggaran ilustratif untuk dua macam skenario disajikan dalam studi kasus Wenland. Versi mendatang Panduan ini akan menyertakan pedoman lebih jauh tentang biaya dan perencanaan anggaran untuk PADIATAPA.

Proses PADIATAPA membutuhkan waktu, sumber daya dan komitmen. Sebagian pihak mungkin merasa bahwa PADIATAPA terlalu sulit atau memakan waktu dan bahwa proses ini akan membuat kerja konservasi tenggelam dalam perselisihan prosedural atau politis. Sebagian yang lain mungkin merasa ujung proses ini terlalu terbuka dan tidak pasti. Kedua kekhawatiran ini dapat dimengerti.

Namun, dalam praktiknya, ceritanya berbeda. Elemen-elemen PADIATAPA memang mendalam tetapi juga fleksibel dan efisien. Jika suatu proses PADIATAPA menghadapi hambatan serius, hambatan itu cenderung akan muncul pada suatu titik dalam durasi sebuah inisiatif. PADIATAPA membantu semua pihak mengantisipasi isu-isu yang akan jauh lebih mahal jika ditangani belakangan di dalam proses, sehingga berpeluang menghindari kesalahan yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.

Makin banyak MAKL yang mengharapkan adanya proses PADIATAPA. Dengan merangkul proses itu sepenuhnya, TNC dapat mendasarkan hubungannya pada kepercayaan, kesetaraan, dan kolaborasi tulus. Dan manfaat hilirnya cukup besar. Risiko mengabaikan PADIATAPA juga cukup besar. Risiko-risiko ini meliputi penahanan atau penarikan dukungan oleh pemegang hak atau pemangku kepentingan utama serta risiko reputasi.

Kemungkinan bahwa persetujuan ditolak, sehingga menghalangi jalan maju pada suatu inisiatif yang sangat dipedulikan oleh TNC, harus diterima dengan kerendahan hati dan penghargaan yang lebih luas terhadap konteks global. Risiko-risiko yang lebih spesifik selayaknya dipertimbangkan, seperti kemungkinan bahwa implementasi PADIATAPA di daerah tempat pemerintah nasional atau lokal memusuhi Masyarakat Adat dapat meningkatkan tindakan pembalasan yang ditujukan kepada komunitas lokal atau TNC karena mendukung hak-hak mereka.[3] Modul ini akan membantu staf mempelajari dan mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko-risiko itu, sekaligus menyorot manfaat-manfaat jangka pendek dan jangka panjang dari pendekatan yang berbasis hak asasi manusia terhadap konservasi.

Langkah-langkah Utama dalam Proses PADIATAPA

Langkah-langkah utama sebarang proses PADIATAPA harus menyeimbangkan antara cukup fleksibel untuk diadaptasikan ke dalam kerja konservasi TNC di seluruh dunia, sambil memberikan pedoman yang konkret dan bermanfaat. Langkah-langkah PADIATAPA ini mengasumsikan bahwa staf telah menggunakan Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal untuk mengidentifikasi dan memulai percakapan dengan MAKL yang mungkin terkena dampak dari suatu inisiatif. Dalam kasus hubungan MAKL yang sudah berlangsung lama dan proyek yang sudah berjalan, staf seyogianya menggunakan Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal dan Modul Dokumentasi untuk mencatat butir-butir penting kolaborasi.

Dari tahap itu, proses PADIATAPA mencakup langkah-langkah berikut:

Pedoman

Langkah Pertama: Bangun Kapasitas PADIATAPA Internal

TNC harus membangun kapasitas internal kita sebelum melibat diri dengan perwakilan MAKL. Sebagian hal ini akan terjadi ketika staf menyelesaikan Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal, tetapi kapasitas staf seyogianya ditinjau kembali dan diperkuat jika diperlukan.

Tim TNC sepatutnya melibatkan orang-orang yang memiliki pengalaman melibatkan masyarakat dalam konteks peka budaya. Bakat ini mungkin tidak muncul secara alami bagi setiap orang. Halaman Pembelajaran Keberagaman di intranet CONNECT TNC menyediakan sumber daya untuk memanfaatkan perbedaan dan membina inklusi.

Tim TNC sepatutnya menyertakan kepakaran dalam bahasa, sejarah, dan budaya spesifik MAKL, dan mitra atau konsultan sepatutnya dilibatkan jika kepakaran ini tidak dapat ditemukan secara internal. Konsultan dapat mencakup orang-orang di dalam MAKL, LSM lokal, atau akademisi yang dikenal dan dihormati oleh MAKL.

Terakhir, staf TNC seyogianya rendah hati, terbuka terhadap pembelajaran dan komunikasi lintas budaya, serta berkomitmen terhadap kesetaraan dan inklusi. Staf juga sepatutnya benar-benar kolaboratif dan siap untuk bertanggung jawab atas kesalahan kita.

Jika Unit Bisnis TNC telah bekerja sama dengan MAKL lain, Unit Bisnis dapat mempertimbangkan suatu pertukaran pembelajaran, dengan perwakilan dari kemitraan MAKL yang dahulu dipertemukan dengan mereka yang dari kemitraan potensial. Mereka boleh mengajukan pertanyaan tentang kredibilitas, metodologi, dan komitmen TNC untuk jangka panjang. Pertukaran ini dapat membangun kepercayaan dan mengingatkan semua pihak bahwa proses PADIATAPA yang berkualitas tidak hanya memajukan inisiatif tertentu, tetapi juga mendukung visi lebih luas MAKL tentang penentuan nasib sendiri.

Berikut adalah daftar kompetensi yang mungkin diperlukan untuk proses PADIATAPA. TNC seyogianya menentukan kompetensi yang sudah dimilikinya secara internal dan yang sepatutnya dialihdayakan secara eksternal. Tim seyogianya mampu:

  • Mengembangkan kemitraan setara yang berakar pada kepercayaan dan kolaborasi
  • Menyelenggarakan konsultasi, antara lain dengan kaum perempuan dan anggota identitas sosial lainnya
  • Berkolaborasi dengan MAKL untuk memahami penggunaan tanah, air, dan sumber daya alam, yang meliputi potensi perbedaan di antara gender, usia, akses, dll.
  • Mewakili TNC dan membuat komitmen yang mengikat atas namanya
  • Melakukan penilaian dampak lingkungan, ekonomi, sosial, dan hak asasi manusia
  • Mengintegrasikan informasi teknis dan ilmiah dengan pengetahuan Masyarakat Adat jika MAKL memilih untuk membagikannya
  • Berhubungan dengan para pemimpin MAKL dan pejabat pemerintah (catatan: perwakilan TNC seyogianya memiliki wewenang dan kedudukan di TNC yang sepadan dengan pemimpin MAKL atau pejabat pemerintah)
  • Memahami (a) peraturan perundang-undangan negara atau lokal, dan (b) hukum hak asasi manusia internasional, terutama harapan seputar hak atau kewajiban yang mungkin dimiliki oleh MAKL. Hal-hal ini mungkin terkait dengan tanah, kondisi lingkungan, akses ke informasi, tata kelola mandiri, atau kekayaan intelektual
  • Menganalisis, menyediakan informasi, dan memberikan saran tentang manfaat ekonomi dan risiko dari peluang pembangunan
  • Membuat dan memelihara catatan yang memastikan transparansi dan akuntabilitas
  • Menyediakan dukungan atau pembangunan kapasitas untuk fungsi tata kelola yang diperlukan, seperti pengelolaan keuangan
Staf seyogianya memahami kerangka hukum negara tuan rumah untuk pelibatan MAKL. Apakah negara memiliki peraturan perundang-undangan mengenai hak-hak MAKL atas PADIATAPA, penguasaan lahan, penggunaan adat, penggunaan sumber daya, yang atau lain? Mengetahui hukum, peraturan, dan standar yang relevan akan membantu staf memastikan proses PADIATAPA yang memenuhi harapan. Beberapa elemen yang dijelaskan dalam modul ini yang selaras dengan praktik terbaik internasional mungkin lebih ketat daripada persyaratan hukum lokal atau nasional.

Apendiks 5 panduan FAO “Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan: Hak Masyarakat Adat dan praktik yang baik untuk komunitas lokal” mencakup sebuah kerangka kerja yang bermanfaat untuk meneliti hukum lokal tentang PADIATAPA.

Contoh-contoh informasi yang relevan mengenai kerangka kerja hukum:

  • Dukungan negara terhadap UNDRIP
  • Hukum nasional yang mendukung PADIATAPA atau proses serupa
  • Komentar organisasi hak asasi manusia dan hak Masyarakat Adat tentang proses PADIATAPA di negara itu

Langkah Kedua: Rencana dan Proses Konsultasi

Diskusi awal sepatutnya mengikuti Rencana Pelibatan dari Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal. Hal ini dimaksudkan untuk menangani cara TNC akan berkomunikasi dengan MAKL dalam format, bahasa, dan forum yang tepat. Ketika TNC dan MAKL siap untuk melanjutkan ke proses konsultasi PADIATAPA, Rencana Pelibatan yang ada seyogianya dikembangkan lebih lanjut menjadi Rencana Konsultasi.

Sementara Rencana Pelibatan difokuskan terutama pada “siapa" dan “bagaimana”, Rencana Konsultasi PADIATAPA lebih terfokus pada “apa”. Apa sajakah butir-butir substantif yang akan didiskusikan? Apa sajakah aktivitas yang diusulkan? Apakah dampak, biaya, dan manfaat potensial yang ada bagi TNC dan MAKL? Rencana Konsultasi bisa disusun cukup singkat dan sederhana, dan formatnya seyogianya disepakati bersama oleh TNC dan MAKL.

Isi dan fokus Rencana Konsultasi bergantung pada MAKL dan inisiatif tertentu. Ada begitu banyak pedoman yang dapat ditawarkan secara umum, sehingga tim TNC seyogianya bekerja sama dengan MAKL untuk menilai dan memprioritaskan potensi dampak hak asasi manusia atau bidang perhatian tentang inisiatif. Seiring berjalannya konsultasi dan munculnya pembelajaran baru, diskusi ini semestinya berkembang dan makin dalam.

Ada banyak model yang beragam untuk jenis proses ini: penilaian dampak, analisis risiko, uji tuntas, dan penilaian penerima manfaat adalah beberapa pendekatan yang digariskan oleh para pakar dan praktisi.

Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia

Module 2 triangular icon

Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia (HRIA) adalah sebuah cara melakukan analisis terstruktur terhadap dampak dan kekhawatiran potensial mengenai suatu inisiatif. Beberapa sumber daya tentang HRIA disebutkan di bawah. Ada beragam model dan pendekatan, yang mana saja yang mungkin cocok dengan kebutuhan inisiatif. Sebagai contoh, penilaian penerima manfaat berfokus pada persepsi yang ada di masyarakat.

Firma konsultansi hak asasi manusia NomoGaia menggambarkan proses intinya sebagai penilaian risiko, yang tidak seintensif penilaian dampak penuh. Suatu penilaian risiko menganalisis:

  1. Hak atau hak-hak yang terkena dampak
  2. Semua kelompok pemegang hak yang relevan
  3. Keparahan dampak potensial
  4. Probabilitas dampak potensial atau persoalan hak
  5. Penyebab yang mendasari risiko
  6. Sifat dan tingkat hubungan dengan inisiatif atau operasi

 
Uji Tuntas Hak Asasi Manusia, yang diuraikan dalam Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia adalah pendekatan lain yang diadopsi secara luas. HRDD bertujuan untuk “mengenali, mencegah, mengurangi, dan mempertanggungjawabkan cara [perusahaan] mengatasi dampak hak asasi manusia yang buruk.” Keempat komponennya adalah:

  1. Menilai dampak hak asasi manusia yang aktual dan potensial
  2. Mengintegrasikan temuan-temuan penilaian dan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak
  3. Merunut tanggapan dan hasil
  4. Mengomunikasikan cara dampak ditangani kepada semua pemangku kepentingan dan pemegang hak

 
Tidak ada satu metodologi yang tepat untuk setiap kasus. Bergantung pada keadaan tertentu, tim TNC semestinya memilih salah satu dan melanjutkannya berdasarkan Prinsip Penentuan Nasib Sendiri, Hubungan Kolaboratif, dan Iktikad Baik Menyeluruh. Tim TNC seyogianya terus melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan para pakar, dan kemudian membagikan hal-hal yang dipelajari kepada MAKL dalam dialog dan kolaborasi, tanpa membuat kesimpulan yang tegas sampai sudut pandang MAKL benar-benar dimasukkan.

Penilaian dampak dan area perhatian yang diprioritaskan akan digunakan sepanjang durasi inisiatif untuk merancang Rencana Penyelesaian Konflik, memilih area fokus untuk implementasi (lihat Modul Implementasi) dan mengembangkan indikator-indikator untuk pemantauan, evaluasi, dan adaptasi (lihat Modul Pemantauan, Evaluasi, dan Adaptasi).

Praktik yang Baik untuk Proses Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia

Buatlah prioritas (berdasarkan kategori jika perlu)
Konsultasi sepatutnya komprehensif, tetapi orang-orang dapat kehilangan momentum jika terlalu banyak informasi yang berbeda. Jika ada banyak isu, buatlah prioritas berdasarkan kategori agar pendekatan Anda dapat komprehensif dan ringkas.

Dengarkan MAKL
Penentuan prioritas harus mengalir dari dua sumber:

  1. Apakah yang paling dikhawatirkan oleh MAKL? Sebuah dampak potensial dapat menjadi prioritas jika menimpa sesuatu yang dihargai oleh MAKL.
  2. Apakah dampak terpenting dari inisiatif dalam hal perubahan sosial, budaya, lingkungan, ekonomi, atau peraturan?

 
Siapkan diri bahwa penilaian akan terus berkembang
Pastikan untuk menyisihkan ruang bagi semua bagian penilaian—yang meliputi pandangan MAKL tentang apa yang paling penting—untuk berkembang seiring dengan masuknya informasi baru dan makin pahamnya MAKL mengenai dampak inisiatif.

Pertimbangkan beragam sudut pandang dan konsekuensi
Setiap area bidang perhatian akan memiliki dampak awal yang paling kentara. Penilaian metodis akan membongkar dampak dan mempertimbangkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang, beragam sudut pandang, kompromi, dan kepentingan kepentingan yang saling bertentangan. Tim TNC seyogianya mempertimbangkan inisiatif secara luas dan segenap konsekuensinya dengan mengingat hak-hak yang diuraikan dalam UNDRIP, seperti hak penentuan nasib sendiri, hak-hak atas wilayah dan perlindungan terhadap pemindahan paksa, hak-hak atas budaya dan perlindungan terhadap asimilasi paksa, dan hak-hak atas otonomi serta bantuan keuangan dan teknis.

Selain penilaian dampak, Rencana Konsultasi sepatutnya mencakup:

  • Penjadwalan – ringkasan tentang kapan dan di mana konsultasi akan berlangsung.
  • Penganggaran – taksiran biaya yang akan dikeluarkan oleh masing-masing pihak selama proses konsultasi dan cara MAKL akan diberi kompensasi atas partisipasinya.
  • Tonggak Capaian – Ini memastikan bahwa diskusi berada di jalurnya dan maju dengan kecepatan yang nyaman bagi semua, dan bahwa baik TNC maupun MAKL tetap berkomitmen terhadap prosesnya.
  • Dokumentasi – Modul Dokumentasi memberikan kiat dan alat yang berguna untuk memastikan dokumentasi yang saksama, konsisten, dan tanggap budaya. Pertanyaan-pertanyaan yang harus dipertimbangkan:
    • Siapa yang akan mendokumentasikan apa?
    • Bagaimana cara pertemuan, panggilan telepon, dan langkah-langkah lain dalam proses ini akan dicatat dan dijelaskan?
    • Di manakah risalah pertemuan akan disimpan dan bagaimanakah cara membagikannya?
    • Apakah rencana dokumentasi PADIATAPA sesuai dengan persyaratan pemeliharaan catatan TNC untuk inisiatif itu?
    • Apakah dokumentasi dikelola dalam format yang mudah diakses oleh staf (yang mungkin keluar masuk selama durasi inisiatif) dan mudah dibagikan kepada dan disimpan oleh mitra MAKL?-

Halaman 43 Pedoman Implementasi PADIATAPA FSC berisi daftar elemen yang berguna untuk dipertimbangkan ketika mengembangkan Rencana Konsultasi yang memerinci cara para pihak akan berkomunikasi dan berkonsultasi.

Lihat daftar isu yang perlu dipertimbangkan ketika membuat Rencana Konsultasi pada butir-butir di halaman 21 pedoman PADIATAPA Conservation International.

Daftar elemen lain yang baik yang sepatutnya dimasukkan ke dalam kerangka kerja PADIATAPA yang disepakati dapat dilihat di Bagian 1.3, halaman 38, Pedoman Implementasi PADIATAPA FSC.

Equitable Origin dan Roundtable on Sustainable Biomaterials memiliki pedoman tentang hal-hal yang merupakan bukti proses PADIATAPA yang dapat diterima dalam Memungkinkan PADIATAPA Melalui Standar Sukarela, Laporan Proyek, Juli 2018.

Panduan Global Compact PBB untuk Penilaian dan Pengelolaan Dampak Hak Asasi Manusia adalah sumber utama untuk praktik HRIA. Lembar sontekan satu halaman tentang hak asasi manusia inti ada di halaman 62 HRIAM.

NomoGaia: Penilaian Risiko Hak Asasi Manusia: Panduan Praktisi dan Panduan Penilaian Risiko Hak Asasi Manusia untuk Pelaku Bisnis.

Business for Social Responsibility: Melakukan Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia yang Efektif.

Alat “Getting It Right” Oxfam tentang Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia Berbasis Masyarakat memiliki informasi, studi kasus, dan pembangun set data yang mudah diubahsuaikan.

Lihat pedoman yang berguna ketika melibatkan MAKL dalam penilaian dampak selama proses konsultasi dalam Pedoman Sukarela Akwé: Kon Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati. Bagian IV pedoman itu menyertakan informasi tentang cara mengintegrasikan penilaian dampak budaya, lingkungan, dan sosial ke dalam satu proses serta berbagai isu dan pertanyaan yang perlu dipertimbangkan untuk setiap komponen.

Meskipun MAKL sangat antusias untuk bekerja sama dengan TNC, proses PADIATAPA tidak dapat dipersingkat atau diburu-buru. Satu pertemuan awal mungkin tidak cukup untuk mencapai prinsip Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi. TNC dan MAKL harus bekerja untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan yang spesifik dan jelas (idealnya tertulis) yang disetujui secara resmi oleh lembaga-lembaga MAKL. Kesepakatan-kesepakatan ini dapat mengungkapkan isu-isu yang perlu ditangani yang tidak tersampaikan dalam pertemuan awal.

Oleh karena itu, TNC seyogianya mempertahankan sebuah pendekatan yang ajek dan menyeluruh bahkan dalam di tengah kegembiraan yang sah tentang tercapainya kesepakatan timbal balik. Proses PADIATAPA bersifat berulang, sementara kecepatan dan kemajuannya akan bergantung pada orang-orang yang terlibat dan keadaan masing-masing inisiatif. Tidak ada aturan universal mengenai berapa banyak pertemuan yang harus diadakan, atau seberapa sering. Sebagai contoh, pertemuan dengan komunitas petani yang dilakukan setiap minggu atau setiap bulan mungkin perlu ditunda selama musim panen raya. Hal itu juga berlaku untuk pertemuan dengan komunitas penggembala yang perlu bepergian untuk mencari rumput selama musim kemarau. TNC seyogianya tidak memaksakan pertemuan jika ada kondisi yang demikian. Alih-alih, proses sepatutnya terus-menerus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan MAKL.

Dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya, satu sasaran semestinya adalah mencapai konsensus bahwa elemen “Atas Dasar Informasi” dalam PADIATAPA telah terpenuhi. Inisiatif konservasi bisa rumit, sehingga sesekali mungkin ada konflik atau putaran ke isu-isu sampingan yang relevan di sepanjang jalan. Staf seyogianya mengingat bahwa proses ini adalah juga soal mendidik diri sendiri tentang cara MAKL melihat inisiatif selain soal berbagi pandangan TNC. Dalam banyak kasus, sebuah proses PADIATAPA yang terperinci atau bahkan sulit menghasilkan tim yang lebih kuat dan lebih setara ketika memasuki implementasi.

Persetujuan membutuhkan proses berulang yang melibatkan upaya memaparkan inisiatif, meminta umpan balik dari MAKL, menyesuaikan parameter berdasarkan umpan balik, dan mencari kesepakatan untuk melangkah maju. Negosiasi antara TNC dan MAKL sering kali berkutat pada sumber daya yang akan dilindungi, cara sumber daya itu harus dilindungi, kompensasi atas kerusakan sumber daya, dan kesepakatan tentang pembagian manfaat.[4] Jika inisiatif melibatkan pembangunan kapasitas, diskusi dapat berfokus pada ruang lingkup dan tujuannya, orang-orang yang akan ditawari, dan ekspektasi mengenai peran anggota MAKL.

Inklusi telah berkali-kali ditandai sebagai isu utama yang perlu dipertimbangkan. Pada tahap ini, TNC sepatutnya mengintegrasikan pembelajarannya yang lebih awal untuk melakukan analisis gender bersama MAKL untuk menentukan lokasi inisiatif pada Kontinum Integrasi Gender dan mengembangkan tindak lanjut dan praktik dukungan yang tepat, seperti Rencana Aksi Gender. Lihat penjelasan terperinci mengenai Kontinum Integrasi Gender CARE dan langkah-langkah bagi integrasi kesetaraan gender di dalam Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi.

Di samping gender, TNC seyogianya menganalisis masalah-masalah inklusi lain yang relevan. Proses PADIATAPA perlu dibangun dengan kesadaran, adaptasi, dan dukungan afirmatif untuk semua identitas sosial. Lihat daftar identitas sosial yang perlu dipikirkan dalam Apendiks II – Glosarium Istilah Utama.

Sambil kerangka kerja untuk kolaborasi dan kemitraan yang setara berkembang, kedua belah pihak seyogianya menilai kebutuhan kapasitas MAKL, dengan cara yang sama dengan cara TNC menilai kapasitasnya sendiri pada Langkah Pertama. Keterbiasaan MAKL dengan konsep FPIC harus ditentukan dahulu. Lalu nilai: tingkat komitmen mereka terhadap proses; kompensasi atas waktu mereka; kemampuan mereka mengirim, menerima, dan menyimpan informasi secara efektif; dan kapasitas mereka untuk menghadiri atau menyelenggarakan pertemuan. Jika penilaian mengungkapkan bahwa MAKL dapat memperoleh manfaat dari dukungan pihak ketiga, antara lain nasihat dari konsultan hukum yang mereka pilih untuk memastikan bahwa mereka memahami biaya dan manfaat serta konsekuensi hukum inisiatif, TNC seyogianya mempertimbangkan penganggarannya.

Dalam memutuskan cara informasi akan dibagikan, tim sepatutnya memahami bahasa(-bahasa) yang disukai MAKL, tingkat literasi mereka, dan cara yang lebih mereka sukai untuk menerima informasi: secara lisan, visual berupa foto atau video, tertulis, melalui diagram atau gambar, atau cara lain.[5] Informasi mungkin perlu dibagikan dengan cara yang berbeda kepada kelompok yang berbeda. Lihat informasi lebih lanjut dalam Modul Dokumentasi Panduan ini.

Koalisi Konsultasi

FrostLock telah mengumpulkan organisasi-organisasi masyarakat madani, badan-badan pemerintah nasional Albian dan teritorial Wenland, dan para Dewan Wen untuk serangkaian konsultasi tentang kemungkinan menggelar teknologinya di seluruh tanah ibun abadi Wenland.

Langkah Ketiga: Presentasi Akhir dan Permintaan Persetujuan

Ketika tercapai pemahaman bersama tentang kolaborasi yang diusulkan, TNC biasanya akan menyiapkan Presentasi Akhir atau Ringkasan, atau bekerja sama dengan MAKL dalam proses yang serupa. Ringkasan akan mencakup hasil akhir, kesepakatan yang dicapai, dan harapan utama atau asumsi yang mendasari. Selama konsultasi, para pihak akan kadang menyampaikan pikiran dengan spontan atau berbicara dengan syarat, secara hipotetis, atau secara tentatif, yang dapat meninggalkan kesalahpahaman tentang apa yang termasuk atau di luar inisiatif keseluruhan ketika tiba waktunya untuk bergerak maju. Presentasi Akhir akan mempertegas niat dan jaminan TNC dalam bentuk konkret yang dapat menjadi dasar penentuan persetujuan MAKL. Ringkasan atau presentasi juga dapat berguna untuk tujuan Dokumentasi, seperti dibahas dalam Modul Dokumentasi.

Presentasi Akhir atau Ringkasan dapat mengambil banyak bentuk. Bentuk ini selayaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi MAKL, dan disajikan dalam bahasa dan format yang disukai MAKL. Presentasi dapat berbentuk lisan, upacara, atau bagian dari protokol atau praktik adat yang dipilih oleh MAKL. Dalam hal ini, TNC sepatutnya mempertimbangkan untuk menyimpan versi tertulis dari Presentasi Akhir sebagai bagian dari Rencana Dokumentasinya sendiri. Presentasi Akhir seyogianya diberikan dengan kepatuhan penuh terhadap segenap prosedur dan harapan MAKL dan lembaga kepemimpinannya.

Persetujuan MAKL, jika diberikan, sepatutnya diabadikan dalam Perjanjian Persetujuan. Semua pihak harus menyepakati bentuk yang akan digunakan. TNC mungkin ingin mendokumentasikan persetujuan dengan satu cara (risalah pertemuan keputusan yang disetujui atau pernyataan persetujuan tertulis, misalnya) dan MAKL mungkin ingin mendokumentasikannya dengan cara lain (upacara atau protokol, misalnya). TNC harus menghormati pendekatan yang lebih disukai oleh MAKL, sambil berusaha memenuhi persyaratan keorganisasiannya.

Jika TNC merasa bahwa perincian tertentu dalam persetujuan perlu dibuat secara tertulis (lihat elemen umum Perjanjian Persetujuan tertulis dalam alat-alat yang tercantum tepat di bawah), sementara bahasa tertulis dan tingkat literasi MAKL mendukung hal ini, TNC dapat meminta Perjanjian Persetujuan yang bertanda tangan sebelum memberikan sumber dayanya.

Namun, TNC seyogianya menghindar dari memenuhi preferensi dokumentasinya berupa meminta pemimpin MAKL menandatangani dokumen yang tidak dapat mereka baca. Apabila tidak ada bahasa tertulis, atau literasi terbatas, sebaiknya TNC merekam persetujuan lisan dengan izin dan menyimpannya bersama dokumen tertulis yang menjelaskan pemahaman TNC tentang persetujuan itu, tetapi rekaman itu tidak dimaksudkan untuk bersifat mengikat atas MAKL. Lihat informasi lebih lanjut dalam Modul Dokumentasi.

Panduan FAO Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan: Hak-hak Masyarakat Adat dan praktik yang baik untuk komunitas lokal mencakup sebuah daftar topik yang bagus yang sepatutnya dibahas dan ketentuan-ketentuan yang sepatutnya dimasukkan ke dalam Perjanjian Persetujuan.

Elemen-elemen umum sebuah Perjanjian Persetujuan meliputi kata-kata yang menetapkan daerah geografis yang tidak tercakup, cara menghitung dan mencairkan kompensasi yang akan dibayarkan kepada masyarakat, mekanisme penyelesaian konflik, serta rencana pemantauan dan evaluasi.

Setelah persetujuan diberikan, implementasi dapat dimulai. Kegiatan implementasi seyogianya diperiksa secara berkala terhadap Perjanjian Persetujuan untuk memastikan bahwa syarat-syarat yang mendasari pemberian persetujuan masih terpenuhi. Meninjau kembali Perjanjian Persetujuan ketika ada keputusan besar yang muncul, ketika perwakilan TNC atau MAKL berganti, atau ketika ada fase baru dalam inisiatif yang diantisipasi juga penting. TNC dan MAKL harus memantau Perjanjian Persetujuan melalui diskusi dan pemeriksaan status lanjutan. Format, frekuensi, dan dokumentasi diskusi harus disepakati di awal. Proses memeriksa kebenaran persetujuan yang berjalan ini semestinya memperkuat kemitraan MAKL dengan TNC seiring dengan berkembangnya inisiatif dan berubahnya kondisi.

Terkadang sulit mengetahui siapa dari MAKL yang berwenang memberikan persetujuan. Orang, kelompok, atau badan manakah yang pantas berbicara untuk MAKL dan berhak mengatakan “ya” atau “tidak”? Bagaimanakah jika MAKL terpecah? TNC diharapkan untuk menjadi terbiasa dengan proses pengambilan keputusan MAKL di dalam Langkah Pertama dan Langkah Kedua. Namun, jika masih ada konflik atau kebingungan, TNC harus berusaha mempelajari lebih lanjut pendekatan pengambilan keputusan MAKL, dengan menggunakan kepakaran berbasis komunitas dan eksternal yang tepat. TNC harus berusaha mencapai konsensus yang luas dalam pengambilan keputusan meskipun ada perbedaan tajam tentang bentuk keputusan akhir yang seharusnya. Kemudian, staf harus menyampaikan dengan jelas kepada seluruh MAKL tentang cara MAKL merencanakan untuk melanjutkan.

Jika tidak dapat mengukuhkan dengan yakin sebuah konsensus, staf TNC harus menunda proses dan meminta masukan dan saran dari Tim Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal Global TNC dan rekan-rekan di Jaringan VCA.

MAKL bebas untuk mengatakan “ya” atau “tidak”, ataupun “ya, tetapi dengan syarat” atau “tidak, tetapi mari kita terus berdiskusi” sebagai tanggapan atas Presentasi Akhir. Mereka juga boleh mengisyaratkan kurangnya persetujuan dengan menolak untuk terlibat dalam diskusi tambahan. Jika MAKL menolak untuk terlibat, staf seyogianya menghormati pilihan itu dan tidak terus mengajak. Jika MAKL menerima sebagian proyek dan menolak sebagian lainnya, TNC harus memahami dengan tepat bagian yang dapat dan tidak dapat diterima. Mendengarkan MAKL dengan saksama dan memasukkan kekhawatiran dan saran mereka ke dalam Perjanjian Persetujuan akan sangat membantu dalam memastikan keberhasilan inisiatif.[6]

Proses PADIATAPA TNC mungkin berbeda dengan beberapa proses PADIATAPA yang dijalankan oleh pemerintah yang pada dasarnya proses Konsultasi Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan, dengan negara memegang kewenangan tertinggi atas keputusan. Lihat ringkasan perbedaan antara konsultasi dan persetujuan di Apendiks IV – Pertanyaan Umum PADIATAPA. Proses-proses ini dapat absah dan selaras dengan rezim hukum yang menghormati hak-hak MAKL. Namun, TNC, seperti kebanyakan aktor non-negara, telah berkomitmen untuk tidak melanjutkan inisiatif kecuali jika Persetujuan Atas Dasar Informasi Di Awal Tanpa Paksaan diberikan oleh semua MAKL yang terkena dampak.

Komitmen ini tidak mengakhiri diskusi tentang persetujuan; situasi sulit mungkin masih muncul. Sebagai contoh, bagaimana jika satu MAKL yang sangat terkena dampak memberikan persetujuan dan ingin melanjutkan proyek, sementara MAKL yang kurang terkena dampak menahan persetujuan? Bagaimana jika MAKL yang hanya terkena dampak minimal dari sebuah proyek penting menahan persetujuan? Bagaimana jika MAKL menyatakan bahwa mereka akan terkena dampak dan menuntut proses PADIATAPA, tetapi staf TNC atau pengamat lain tidak percaya bahwa pengakuan dampak itu masuk akal?

Tidak ada jawaban yang mudah. Setiap skenario harus ditangani secara kasus per kasus. Namun, staf TNC seyogianya memiliki keyakinan bahwa konsensus dapat tercapai dalam banyak kasus. Misi TNC adalah melestarikan tanah dan air yang menjadi tempat bergantungnya semua kehidupan. MAKL juga memiliki nilai-nilai ini lebih dalam daripada kebanyakan orang karena identitas mereka sering kali terkait erat dengan dunia alami. Ekspresi nilai-nilai itu terkadang bisa sangat berbeda dan, bersama sistem yang menindas yang mengakar kuat, ketimpangan kekuatan, dan warisan kolonialisme, dapat menyebabkan konflik, seperti sering terjadi antara kelompok konservasi dan MAKL di masa lalu. PADIATAPA menawarkan jalan yang lebih berharapan dan dapat diandalkan menuju masa depan dengan hasil yang berbeda.

Persetujuan dan Hak Menahan Persetujuan

Kekhawatiran masih ada tentang FrostLock dan teknologinya, tetapi para Dewan Wen mengatakan akan memberikan persetujuan. Mereka menyadari bahwa keseriusan situasi—bagi tanah ibun abadi dan bagi planet ini—mengharuskan adanya tindakan meskipun hasilnya tidak pasti.

Daftar Periksa PADIATAPA

Langkah Pertama: Bangun Kapasitas Internal

  Pastikan bahwa tim TNC memiliki kompetensi yang diperlukan atau dapat mengaksesnya dari sumber luar.

  • Pertimbangkan halaman Pembelajaran Keberagaman TNC sebagai sumber daya tentang topik-topik seperti memanfaatkan perbedaan dan menciptakan inklusi
  • Tim TNC semestinya memiliki kepakaran dalam bahasa, sejarah, dan budaya MAKL yang terlibat, serta berkomitmen terhadap kolaborasi serta pembelajaran dan komunikasi lintas budaya

 
  Kembangkan Rencana Dokumentasi.

  • Bekerja secara kolaboratif bersama MAKL untuk mengembangkan rencana
  • Sepakati siapa yang akan mendokumentasikan apa dengan format apa
  • Tandai seorang anggota tim TNC yang akan memelihara catatan sesuai dengan persyaratan TNC

 
  Pahami undang-undang negara tuan rumah mengenai persyaratan PADIATAPA, dengan mengingat bahwa TNC berkomitmen kepada sebuah proses yang mungkin lebih ketat daripada kerangka hukum setempat.

Langkah Kedua: Rencana Konsultasi dan Proses PADIATAPA

  Berkolaborasi dengan MAKL untuk menyusun Rencana Konsultasi yang menyertakan:

  • Pendekatan yang disepakati bersama terhadap penilaian dampak, yang harus memasukkan potensi dampak hak asasi manusia dari aktivitas yang diusulkan (seyogianya diperbarui sambil diskusi konsultasi berjalan):
    • Dampak positif
    • Dampak negatif, beserta keparahan, probabilitas, dan penyebab yang mendasari risiko
    • Mitigasi yang diusulkan untuk dampak negatif potensial yang dijelaskan di atas
    • Rencana untuk merunut tanggapan dan hasil serta untuk mengomunikasikan cara dampak ditangani
  • Penjadwalan
  • Penganggaran
  • Tonggak Capaian
  • Dokumentasi

 
  Adakan pertemuan-pertemuan pada waktu dan tempat yang dipilih oleh MAKL, antara lain pertemuan tambahan atau pemberian kesempatan kepada beragam identitas sosial, jika perlu.

  Dokumentasikan semua presentasi yang dibuat oleh TNC, MAKL, dan pihak lain untuk mencatat hasil dan kesepakatan.

Langkah Ketiga: Presentasi Akhir dan Permintaan Persetujuan

  Selenggarakan presentasi akhir atau ringkasan yang mempertegas niat dan jaminan TNC dalam bentuk konkret yang dapat menjadi dasar penentuan persetujuan MAKL.

  • Sesuaikan presentasi dengan konteksnya dan harapan MAKL
  • Dalam hal praktik-praktik lisan, upacara, atau adat yang lain, TNC mungkin perlu mempertimbangkan penyimpanan dokumentasi tertulis untuk catatannya:
    • Catat orang-orang yang hadir
    • Tulis risalah
    • Simpan catatan tertulis tentang presentasi

 
  Jika persetujuan diberikan:

  • Sepakati bentuk yang diambil persetujuan
  • Pastikan bahwa kekhawatiran dan saran MAKL dimasukkan ke dalam Perjanjian Persetujuan apa pun
  • Dokumentasikan orang-orang yang menghadiri pertemuan Perjanjian Persetujuan
  • Susun rencana untuk waktu dan cara meninjau kembali Perjanjian Persetujuan secara berkala

Dokumentasi Wajib Simpan

Lihat konteks dan pertimbangan-pertimbangan tambahan untuk dokumentasi di dalam Modul Dokumentasi

  Persiapan Konsultasi

  • Daftar kompetensi yang diperlukan untuk proses PADIATAPA yang menunjukkan cara tim TNC memenuhi persyaratan ini
  • Ringkasan perundang-undangan negara tuan rumah yang relevan mengenai PADIATAPA
  • Kebutuhan kapasitas MAKL, yang meliputi pemahaman tentang PADIATAPA, kemampuan mengirim, menerima, dan menyimpan informasi, serta kapasitas menyelenggarakan dan menghadiri pertemuan

 
  Rencana Konsultasi, dibuat lewat kerja sama dengan MAKL yang membahas setidaknya elemen-elemen berikut:

  • Bidang-bidang diskusi yang substantif
  • Penjadwalan
  • Penganggaran
  • Tonggak Capaian
  • Dokumentasi
    • Pertegas dengan jelas siapa yang akan mendokumentasikan apa
    • Pastikan bahwa semua pertemuan, panggilan telepon, dan langkah lain dalam proses dicatat dan dijelaskan
    • Jelaskan cara risalah pertemuan akan disimpan dan dibagikan
    • Periksa keselarasan rencana dokumentasi ini dengan persyaratan pemeliharaan catatan terbaru TNC untuk praktik PADIATAPA
    • Pastikan bahwa dokumentasi tersimpan dengan format yang tersedia dengan mudah bagi staf dan sudah siap untuk dibagikan kepada dan disimpan oleh mitra MAKL
  • Informasi yang diambil dari Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia, yang meliputi dampak aktual dan potensial, proposal untuk mengurangi dampak, rencana untuk merunut tanggapan dan hasil serta untuk mengomunikasikan cara dampak ditangani kepada para pemangku kepentingan dan pemegang hak
  • Catatan tentang cara rencana disusun bersama dan dibagikan kepada MAKL

 
 Bahan-bahan yang mendokumentasikan pertemuan, acara, dan kegiatan serupa (risalah, daftar hadir, salinan materi pokok yang dibagikan)

  Presentasi akhir atau ringkasan yang mempertegas niat dan jaminan TNC dalam bentuk konkret yang menjadi dasar penentuan persetujuan MAKL

  Perjanjian Persetujuan (jika persetujuan diberikan) yang mencerminkan format yang disepakati dan memasukkan kekhawatiran dan saran MAKL, siapa saja yang berpartisipasi dalam pertemuan Perjanjian Persetujuan, dan rencana untuk waktu dan cara meninjau kembali Perjanjian Persetujuan secara berkala

  Catatan tentang pertemuan-pertemuan yang meninjau kembali Perjanjian Persetujuan

Catatan

[1] Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. (2016). Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan: Hak Masyarakat Adat dan praktik yang baik untuk komunitas lokal. Manual untuk Praktisi Proyek. Tersedia di: http://www.fao.org/3/a-i6190e.pdf

[2] Bagi TNC, “Masyarakat Adat dan komunitas lokal” merujuk ke masyarakat dan komunitas yang memiliki hubungan mendalam dengan bentang alam alami mereka, yang mereka andalkan untuk kesejahteraan budaya, spiritual, ekonomi, dan fisik. Penduduk asli dan pendatang yang memiliki hubungan erat dengan bentang alam juga dianggap MAKL. TNC mengakui hak-hak kolektif Masyarakat Adat yang dikodifikasikan dalam hukum internasional. Dalam Panduan ini, “MAKL” digunakan untuk merujuk ke semua Masyarakat Adat dan komunitas lokal.

[3] FSC, di atas, pada 15.

[4] Jerome Lewis, di atas, hal. 177.

[5] Conservation International, di atas, hal. 22-23.

[6] FAO, di atas, pada 25.

Pengantar Studi Kasus Wenland

Selamat datang di Wenland

Wenland adalah sebuah pulau subarktik yang luas. Negara Eropa Albia menyatakan Wenland sebagai milik teritorialnya selama masa perluasan Albia pada tahun 1600-an.

Secara historis, kaum Wen adalah nomaden, dan tanah tradisional mereka membentang ke seluruh Eropa sejak zaman pra-Romawi. Pada akhir abad ke-19, selama gejolak nasionalisme yang intoleran di seluruh Eropa, kaum Wen dipindahkan secara paksa ke Wenland. Mereka menetap di bagian selatan pulau, tetapi ketika para imigran Albia mulai bepergian ke pesisir selatan Wenland dan menetap di sana, kaum Wen terus terdesak ke utara ke kawasan tanah ibun abadi, yang disebut dengan Wend.

Pada tahun 1934, pemerintah Albia menerbitkan sebuah maklumat yang menyatakan Wend sebagai tanah air kaum Wen. Mereka mendanai pengembangan otonomi kaum Wen, tetapi Parlemen tidak pernah meratifikasi maklumat itu. Pemerintah Albia modern tidak mengakui maklumat itu sebagai sah, mungkin karena didorong oleh warga Albia, yang sebagian besar menentang keras gagasan tentang sebuah tanah air Wen. Tidak ada yang mencampuri secara aktif penghunian dan penggunaan Wend, sehingga sebagian besar kaum Wen memendam komentar dan menghindari isu ini.

Pada era 1970-an, perusahaan-perusahaan minyak memulai operasi ekstraktif lepas pantai tanpa berkonsultasi dengan kaum Wen. Banyak pekerja Albia bermigrasi ke utara dan saat ini kota-kota terbesar di Wend terdiri atas separuh orang Albia dan separuh orang Wen. Kota-kota ini memiliki ekonomi dan tempat kerja yang terintegrasi, tetapi segregasi sosial dan ketegangan etnis masih berlangsung. Beberapa desa khusus Wen yang lebih kecil tersebar di seluruh Wend.

Ada tiga kelompok sosial dan garis keturunan khas Wen: Wenna, Wenebe, dan Wennec. Secara bersama-sama, kelompok mereka disebut dengan Kamp, yang merujuk ke perkemahan yang mereka bangun saat tiba kali pertama di Wend pada akhir tahun 1800-an. Kamp Wenna dan Wenebe kini berbasis di kota-kota besar, sementara Wennec utamanya terdiri atas desa-desa kecil yang lebih mandiri. Ketiga Kamp umumnya bekerja sama, tetapi terkadang menumbuhkan persaingan. Para Kamp Wen berbicara dengan dialek bahasa Wen yang berbeda-beda, meskipun semua juga berbicara bahasa Albia. Desa-desa Wennec adalah yang paling tidak mahir berbahasa Albia, sementara Wenna dan Wenebe sangat fasih.

Satu hal yang sama-sama dimiliki oleh semua orang Wen adalah menggambarkan diri menurut kesintasan mereka di — dan ikatan batin mereka dengan — Wend. Mereka menceritakan betapa banyak kaum yang datang ke Wend selama ribuan tahun, tetapi hanya kaum Wen yang memahami tanah ini dan belajar hidup dengannya secara harmonis. Kaum Wen menguasai pengetahuan mendalam tentang bentang alam ini dan berkomitmen untuk melindunginya.

Demikian juga, mereka berkomitmen untuk melindungi budaya mereka, yang meliputi bahasa, pakaian tradisional, dan upacara. Perayaan musim panas menarik kaum Wen dari ketiga Kamp ke situs-situs sakral di seluruh Wend selama satu bulan festival, penyelaman budaya, dan musyawarah antar-Kamp.

Kaum Wen mempertahankan lembaga-lembaga otonomi, tetapi mereka warga negara Albia dan tunduk kepada yurisdiksi pemerintah wilayah Wenland.

Wenland thumbnail map

1B. Studi Kasus Wenland

TNC di Wenland (SKENARIO 2)

Tidak seperti Skenario 1, TNC memiliki kantor besar di sebuah kota besar di Wenland selatan dan kantor kecil di sebuah kota kecil Wen di utara, tempat tiga orang suku Wen menjadi staf. TNC telah membantu komunitas Wennec di dekat kantornya di utara untuk mendanai dan mengelola banyak proyek konservasi dan pengembangan masyarakat selama bertahun-tahun. Kita belum banyak bekerja dengan dua Kamp Wen yang lain.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Seperti pada Skenario 1, tim TNC sedang mempertimbangkan aktivitas program mengenai sebuah proyek lama tentang hak guna khusus lahan yang tidak pernah menjalankan proses PADIATAPA. Gagasan untuk memulai aktivitas seputar hak guna itu telah muncul beberapa kali secara informal dalam percakapan dengan kontak kaum Wen, dan semua orang tampaknya setuju. Dalam Skenario ini, masihkah proses PADIATAPA yang lebih luas diperlukan?

Pemikiran dan Pedoman


TNC mungkin tidak perlu mengatasi dengan segera kurangnya PADIATAPA dalam setiap proyek lama; akan tetapi, mengubah, memperluas, atau meninjau kembali sebuah proyek dapat memicu kebutuhan itu. Karena PADIATAPA merupakan alat pembangun hubungan yang sangat kuat, TNC seharusnya tidak menghindar dari mengkajinya. Tidak jelas apakah Kamp Wennec akan dapat mengesahkan pengembangan lebih lanjut proyek tanpa keterlibatan dari kedua Kamp lain atau otoritas kaum Wen yang lebih luas. Proses PADIATAPA yang terbuka akan menjawab pertanyaan ini dan membantu TNC membangun kepercayaan dan hubungan dengan Kamp-kamp Wenna dan Wenebe juga.

Anggap Saja…

2
Kamp Wennec menginginkan bantuan TNC dalam mengembangkan program pengelolaan kawanan Wendbok, rusa kutub yang sangat penting secara budaya. Di masa lalu, Wendbok merupakan makanan pokok kaum Wen, tetapi kelebihan populasi telah menjadi masalah di beberapa kawasan tempat kaum muda Wen yang berburu berkurang.

Pemikiran dan Pedoman


Fakta bahwa tindakan yang diusulkan akan berdampak pada kawanan hewan yang bermigrasi berarti rencana pengelolaan lebih mungkin berdampak pada Kamp-kamp Wen yang lain juga. Dan diperlukan inkuiri dan konsultasi tambahan untuk memastikan bahwa semua warga Wen dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Anggap Saja…

3
Menindaklanjuti kondisi di atas, ketika TNC meminta untuk memulai proses konsultasi yang luas mengenai Wendbok, para pemimpin Wennec menolak dengan tegas, beralasan bahwa ada pertimbangan politis yang tidak akan dimengerti oleh TNC. Mereka juga mengatakan bahwa prinsip inti otonomi kaum Wen adalah bahwa masing-masing komunitas mengendalikan keputusan penggunaan lahan dan sumber daya setempat — dan kewenangan ini juga mencakup kawanan hewan yang bermigrasi.

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini membawa ketegangan yang terkait dengan prinsip Menghormati Penentuan Nasib Sendiri, yang mendesak TNC supaya menghormati pemahaman Wennec sendiri mengenai otoritas mereka dalam masyarakat Wen yang lebih luas. Tanpa adanya bukti yang jelas bahwa pemahaman ini bermasalah, TNC mungkin seharusnya tunduk kepada proses Wennec. Pada saat yang sama, TNC seyogianya memberi tahu Wennec bahwa kita akan memeriksa keadaan dengan otoritas-otoritas Wenna dan Wenebe, karena TNC berkewajiban menghormati penentuan nasib sendiri terhadap masyarakat Wen secara keseluruhan. TNC harus siap untuk menghadapi kasus-kasus sulit ketika menghormati keputusan satu komunitas dapat merongrong penentuan nasib sendiri komunitas lain atau seluruh masyarakat.

Anggap Saja…

4
Kamp Wennec melanjutkan program pengelolaan kawanan mereka. Para ahli satwa liar TNC yang melihat rencana awal mereka merasa kecewa, dan mengatakan bahwa rencana itu tidak memperhitungkan data tentang seluruh ekosistem. Orang-orang Wen yang bekerja di TNC mengatakan kepada rekan-rekan mereka bahwa semua ini mungkin sekadar upaya para petinggi lokal untuk menyiasati pembatasan izin berburu Wenland yang sudah lama ditentang kaum Wen. Bolehkah TNC bersikap menentang program ini atau paling tidak implementasinya yang tergesa-gesa?

Pemikiran dan Pedoman


TNC tidak memiliki kapasitas memutuskan apa yang terbaik bagi kaum Wen. Sebaliknya, staf harus tunduk kepada otoritas Wen untuk melaksanakan penentuan nasib sendiri mereka. Fakta bahwa rencana Kamp Wennec tidak dengan serta-merta memenuhi cita-cita atau harapan TNC bukanlah alasan untuk berlepas dari Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri, meskipun hal itu dapat membawa ke diskusi dengan Kamp itu dan tawaran bantuan.

Dalam sebarang hubungan dengan MAKL, ada banyak hal yang mungkin tidak dilihat oleh TNC; di sini, rencana Kamp Wennec mungkin bertumpu pada pengetahuan Masyarakat Adat mengenai kawanan dan ekosistem yang tidak dinyatakan dalam dokumen rencana. Fakta bahwa TNC memiliki anggota staf dari kaum Wen tidak mengingkari fakta bahwa TNC sebuah organisasi luar. Namun, komitmen TNC terhadap Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi, Konsultasi Bermakna, dan Inklusi dapat mengarahkan TNC untuk mendukung diskusi yang lebih banyak mengenai rencana pengelolaan kawanan itu, selama TNC melakukannya dengan menghormati hak mutlak Kamp untuk memutuskan sendiri.

Wenland thumbnail map

1D. Studi Kasus Wenland

Otonomi Kaum Wen

Sebagian besar orang Wen tinggal dan bekerja bersama penduduk Albia di masyarakat Wenland di bawah pemerintahan teritorial Wenland dan pemerintah nasional Albia, tetapi otonomi kaum Wen tetap ada sampai batas tertentu. Tiga Kamp Wen menempati daerah yang sebagiannya tumpang tindih, dan masing-masing memiliki Dewan Kamp eksekutif semu.

Para Dewan, yang mayoritas anggotanya laki-laki tetapi memiliki sejumlah perwakilan perempuan, lazimnya berfokus pada upaya melestarikan dan mempromosikan budaya Wen. Ada juga Dewan Tetua kuasiyudisial yang terdiri atas hanya laki-laki, yang memberi nasihat kepada para Dewan Kamp dan membantu menyelesaikan perselisihan. Otoritas semua Dewan ini hampir tidak pernah diuji di pengadilan Albia, yang melaksanakan yurisdiksi perdata dan pidana atas populasi Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Menindaklanjuti butir 6 dalam skenario “Krisis Tanah Ibun Abadi”, TNC kini bekerja sama dengan ketiga Dewan Wen untuk menyepakati Rencana Pelibatan. Dewan Wenebe dan Wennec sangat tidak sepakat tentang kadar konsultasi yang diperlukan. Kedua Dewan mengakui bahwa tidak ada yang lebih tinggi di antara mereka dan bahwa keputusan yang memengaruhi kaum Wen hanya dapat dibuat dengan konsensus. Tiga bulan berlalu dan ketidaksepakatan itu berlanjut. FrostLock mempertimbangkan untuk melepaskan proyek Wenland-nya, yang tidak diinginkan oleh kedua Dewan. Bolehkah TNC menyesuaikan keterlibatannya untuk menekan para Dewan agar menyepakati sebuah pendekatan?

Pemikiran dan Pedoman


Kebenaran yang sederhana tetapi mendalam adalah, kerja TNC bersama lembaga-lembaga MAKL harus bertahan meskipun keadaan sulit atau membuat frustrasi. Hubungan kolaboratif yang sejati dan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri tidak bergantung pada berjalan mulusnya semua hal seturut rencana. Tim TNC harus siap untuk menjalani prosedur-prosedur tata kelola MAKL yang mungkin kita rasakan membuat frustrasi atau kontraproduktif, tetapi kita harus bekerja sesuai dengan aturan dan harapan sistem. Apakah TNC dapat meningkatkan advokasi dan mencoba menekan para Dewan untuk tujuan yang absah akan bergantung pada aturan dan harapan kaum Wen—tetapi ini harus diupayakan dengan semangat Pilihan Bebas dan tanpa toleransi terhadap pemaksaan.

Anggap Saja…

2
Menanggapi ketidaksepakatan itu, FrostLock menyarankan agar TNC sebaiknya bekerja sama dengan FrostLock dalam Rencana B untuk melaksanakan proses PADIATAPA hanya dengan pemerintah Albia, dengan alasan bahwa para Dewan Wen “toh hanya penasihat.” Bolehkah TNC melayani saran ini?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Terlepas dari kewenangan yang saat ini dimiliki oleh para Dewan Wen berdasarkan hukum Albia, penentuan nasib sendiri dan otonomi adalah komitmen-komitmen global yang lebih besar yang dihormati dan dijunjung oleh TNC. TNC harus merangkul setiap kesempatan untuk mendukung penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat, sekalipun ada alasan yang layak diperdebatkan untuk tidak melakukannya.

Anggap Saja…

3
Ketika bekerja dengan para Dewan Wen, TNC didekati oleh Wenza, kelompok sempalan Wen yang sudah lama memendam keluhan tentang para Dewan. Wenza mengaku bahwa suara mereka tidak akan didengar dalam proses konsultasi terpimpin Dewan yang sedang direncanakan. Wajibkah TNC mendengarkan Wenza? Bagaimana jika para Dewan meminta supaya TNC tidak mengindahkan Wenza? Jika TNC mendengarkan Wenza dan percaya bahwa mereka memiliki sudut pandang yang khas dan sah yang tidak akan disertakan dalam proses konsultasi, wajibkah TNC mengambil langkah-langkah untuk mengikutsertakan mereka?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus mematuhi aturan dan harapan lembaga-lembaga MAKL yang mapan, dan kita tidak bisa memutuskan cara mereka seharusnya bekerja. Pada saat yang sama, kita harus menjunjung Prinsip dan Pelindung. Bergantung pada situasinya, prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi alasan untuk mendorong para Dewan supaya mengikutsertakan Wenza, atau mengusulkan suatu proses untuk mendengarkan pandangan Wenza. Setiap tindakan seperti itu sepatutnya diupayakan untuk memenuhi penentuan nasib sendiri, sebagaimana terwujudkan dalam berbagai lembaga dan proses kaum Wen yang mapan.

Anggap Saja…

4
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa Wenza adalah sekelompok perempuan Wen yang telah bertahun-tahun berjuang mendapatkan pengakuan dan pengaruh yang lebih besar dalam menghadapi apa yang mereka pandang sebagai praktik-praktik diskriminatif yang diberlakukan oleh para Dewan yang didominasi oleh laki-laki.

Pemikiran dan Pedoman


Ini sebuah skenario yang sulit tetapi bukan tidak biasa. Prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi menyerukan sejumlah upaya intervensi. Mengingat adanya masalah kesetaraan gender dan dampak inisiatif FrostLock yang masif terhadap otonomi dan budaya Wen, gender seyogianya dianggap sebuah isu utama. Analisis kolaboratif seyogianya dilakukan dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Partisipasi TNC berada dalam sebuah kontinum perhatian terhadap kesetaraan gender— mulai dari buta gender, yang seringkali melanggengkan praktik diskriminasi yang telah mengakar, hingga pendekatan seimbang, peka, tanggap, dan transformatif gender. TNC tidak memiliki kekuatan untuk mendiktekan pendekatan kepada para Dewan Wen, tetapi staf harus memantau kesetaraan gender dan menentukan apakah prinsip Kesetaraan ditaati sebelum melanjutkan inisiatif apa pun.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa (a) Dewan menyertakan kaum perempuan dari sesi pertukaran informasi, tetapi menyisihkan mereka dari pemungutan suara akhir; (b) TNC menjadi sadar akan klaim bahwa sebagian besar perempuan Wen menentang agenda Wenza; dan (c) TNC mendengar dari baik laki-laki maupun perempuan bahwa perempuan Wen memiliki suara yang kuat dalam pengambilan keputusan melalui adat istiadat dan privilese budaya yang berbasis keluarga.

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini dirancang semata untuk memberikan gambaran betapa bernuansa dan sulitnya situasi ini dapat berkembang. Praktik-praktik budaya tidak harus bersifat diskriminatif hanya karena tidak terpetakan dengan sempurna ke dalam norma antidiskriminasi sebagaimana dipahami oleh masyarakat tertentu. Di sisi lain, kata-kata seperti “nuansa” dan bahkan konsep relativisme budaya terkadang digunakan untuk mempertahankan model-model hak istimewa yang bermasalah. Hal ini makin menggarisbawahi arti penting penerapan prinsip-prinsip Kesetaraan dan Inklusi dalam sebuah pendekatan yang tanggap budaya.

Wenland thumbnail map

2B. Studi Kasus Wenland

Persetujuan dan Hak Menahan Persetujuan

Kekhawatiran masih menggantung tentang FrostLock dan teknologinya, tetapi para Dewan Wen mengatakan bahwa mereka akan memberikan persetujuan.

Mereka menyatakan bahwa mereka menyadari bahwa keseriusan situasi—bagi tanah ibun abadi dan bagi planet ini—mengharuskan adanya tindakan meskipun hasilnya tidak pasti. "Kami harus bertindak. Kami akan menangani masalah ketika muncul," kata salah satu pemimpin Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Para pemimpin Dewan Wen mengisyaratkan bahwa mereka dapat memberikan persetujuan Wen terhadap proyek tanpa pemungutan suara warga. Haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?

Pemikiran dan Pedoman


Jika tidak ada masalah yang sangat jelas, TNC harus tunduk kepada para Dewan Wen tentang ruang lingkup kewenangan mereka untuk berbicara atas nama kaum Wen. Meskipun demikian, TNC mungkin perlu meninjau kembali sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam proses konsultasi. Persetujuan atas inisiatif ini adalah sebuah keputusan besar, dan kaum Wen memiliki struktur sosial yang kompleks dan terbagi sebagian. Apakah prinsip-prinsip Inklusi dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi telah dipertimbangkan untuk ketiga Kamp? Apakah pelindung Hak Menahan Persetujuan telah dilindungi? Jika masih ada kekhawatiran, meminta proses lebih lanjut atau indikasi dukungan masyarakat yang lebih luas dapat membantu.

Anggap Saja…

2
Sama dengan kasus di atas, tetapi pimpinan Dewan mengakui terang-terangan bahwa mereka tidak ingin menyampaikan hal ini secara langsung kepada masyarakat Wen yang akan merasa takut terhadap proyek. “Ini sebuah kesempatan bagi pimpinan,” kata mereka. Sekarang, haruskah TNC mendorong sebuah proses yang berbeda?

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini mempertajam dilema, tetapi berlaku analisis yang sama. Penentuan nasib sendiri kaum Wen yang diekspresikan melalui lembaga-lembaga yang telah mereka dirikan harus dihormati. Keputusan mengenai urusan apa saja yang sepatutnya didukung suara rakyat versus penentuan oleh perwakilan adalah sebuah keputusan konstitusional yang dibuat dengan beragam cara oleh semua masyarakat. Memaksakan pandangan orang luar tentang apa yang diperlukan akan bertolak belakang dengan penentuan nasib sendiri. Oleh karena itu, TNC dapat menggunakan dengan sah pengaruh apa pun yang kita punyai dalam proses ini untuk mengadvokasi ke arah lebih banyak konsultasi dan pengambilan keputusan atas dasar informasi, sambil tetap menghormati penentuan nasib sendiri.

Anggap Saja…

3
Para Dewan Wen mengatakan bahwa tidak diperlukan dokumen atau memorial resmi untuk menyatakan persetujuan. Namun, departemen hukum TNC dan donor-donor tertentu bersikeras mendapatkan semacam dokumentasi sebelum dapat merasa nyaman untuk melanjutkan inisiatif. Haruskah TNC bersikeras meminta semacam dokumentasi persetujuan?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus terus-menerus menghormati penentuan nasib sendiri. Namun, kita juga boleh mensyaratkan kemampuan kita melibatkan diri lebih jauh, membuat komitmen, atau mewujudkan komitmen pihak ketiga, seperti pendanaan, pada kebutuhan internal kita sendiri, yang meliputi dokumentasi. Akan tetapi, jika membatasi keterlibatan TNC akan mengancam proyek secara keseluruhan, kengototan ini dapat berdampak koersif atau memaksa, yang harus dipertimbangkan. Pengaruh TNC harus diterapkan lewat berkolaborasi dengan kaum Wen untuk menemukan suatu bentuk pengabadian yang sama-sama memuaskan (lihat Modul Dokumentasi).

Anggap Saja…

4
FrostLock juga ingin mengabadikan persetujuan dan memberi para Dewan sebuah naskah perjanjian otorisasi yang disusun oleh para pengacaranya. FrostLock bersikeras bahwa dokumen itu adalah hasil peninjauan ekstensif oleh departemen hukum FrostLock dan tidak dapat diubah—dan perusahaan tidak dapat melangkah maju sampai dokumen itu ditandatangani. Haruskah TNC mendukung desakan FrostLock agar para Dewan Wen menandatangani dokumen tersebut?

Pemikiran dan Pedoman


Sebagai gambaran kekhawatiran yang dijelaskan pada butir #3, posisi FrostLock mungkin bersifat memaksa, tidak kolaboratif, dan tidak cukup menghormati penentuan nasib sendiri. TNC seyogianya bekerja sama dengan FrostLock untuk menemukan pendekatan yang lebih kolaboratif.

Anggap Saja…

5
Sebagai variasi kasus di atas, saat konsultasi berakhir, para Dewan Wen tidak memberikan jaminan sama sekali untuk mendukung proyek, tetapi ingin bermufakat dengan komunitas konstituen mereka. Namun, pemerintah Albia mengumumkan dukungannya, dan FrostLock mengakhiri konsultasi dengan menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan hukum dan tidak ada proses lebih lanjut yang diperlukan karena kaum Wen tidak memiliki hak veto berdasarkan hukum Albia. FrostLock juga mengatakan bahwa kaum Wen tidak menahan persetujuan secara resmi tidak memberikan, mereka sekadar belum mengambil keputusan. Bolehkah TNC tetap terlibat di dalam proyek ini?

Pemikiran dan Pedoman


TNC harus menggunakan pengaruh kita untuk menolak maju tanpa PADIATAPA penuh dari kaum Wen atau menarik diri jika PADIATAPA tidak tercapai. Sekalipun TNC tidak dapat mengubah fakta-fakta situasinya, kita harus mematuhi prinsip-prinsip pemandu PADIATAPA, yang meliputi menghormati Hak Menahan Persetujuan. Fakta bahwa kaum Wen tidak menolak secara resmi untuk menyetujui tidaklah penting. Hak Menahan Persetujuan adalah sebuah konsep yang lebih luas dan lebih afirmatif yang tidak terpenuhi dengan dugaan tidak adanya penolakan yang jelas.

Anggap Saja…

6
Sebagai variasi dari kasus di atas, Dewan Wenna dan Dewan Wennec memberikan persetujuan, sementara Dewan Wenebe menentang dengan keras. Karena kaum Wen selalu bekerja berdasarkan konsensus, tidak ada tradisi atau aturan yang menyatakan bahwa pilihan mayoritas yang berlaku.

Pemikiran dan Pedoman


Situasi ini ditafsirkan sebaik-baiknya sebagai menyingkap kesenjangan dan kegagalan pelindung-pelindung Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dan Konsultasi Bermakna. Mengapa para Dewan tidak setuju? TNC seyogianya mengambil inspirasi dari model berbasis konsensus kaum Wen dan melanjutkan prosedur-prosedur konsultasi dan penyelesaian konflik sampai tercapai konsensus.

Wenland thumbnail map

2A. Studi Kasus Wenland

Koalisi Konsultasi

FrostLock telah mengumpulkan organisasi-organisasi masyarakat madani, lembaga-lembaga pemerintah nasional dan teritorial Albia dan Wenland, serta para Dewan Wen untuk serangkaian konsultasi mengenai kemungkinan penerapan teknologinya di tanah ibun abadi Wenland. FrostLock akan menggunakan dana rintisannya untuk membiayai konsultasi itu, yang juga akan membahas masalah-masalah yang terkait dengan administrasi Kawasan Pengelolaan Konservasi yang didanai oleh FrostLock.

Pemerintah Albia tertarik pada peluang lapangan kerja dan investasi yang terkait dengan proyek. FrostLock telah berkomitmen terhadap pemantauan lingkungan yang ketat atas lokasi-lokasi ujinya, tetapi mengakui bahwa teknologinya menggunakan teknik perengkahan bawah tanah yang agresif dan penyuntikan campuran bahan kimia milik eksklusif untuk mencapai perekahan dan pemantapan.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ketika proses konsultasi dimulai, muncul perpecahan antara para Dewan Wen, yang menginginkan proses yang menyeluruh, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan FrostLock serta badan-badan pemerintah Albia, yang lebih berfokus pada efisiensi dan pembangunan ekonomi. Haruskah TNC berpihak kepada para Dewan Wen dan mendorong proses yang lebih menyeluruh?

Pemikiran dan Pedoman


Kerja koalisi adalah soal mencari bidang-bidang yang tumpang tindih dan membangun di atas kesepakatan bersama. TNC seyogianya memperjuangkan kerja sama yang luas. Namun. akan ada saat-saat ketika keberpihakan patut ditunjukkan, terutama untuk mencerminkan komitmen kelembagaan TNC yang kuat terhadap penentuan nasib sendiri masyarakat adat. TNC semestinya juga menyadari bahwa ketimpangan kekuatan sosial dan warisan kolonialisme mungkin telah membuat kaum Wen berada dalam posisi yang tidak berdaya yang membutuhkan mitigasi afirmatif. Skenario ini mencerminkan situasi ketika TNC sepatutnya mempertimbangkan untuk memanfaatkan pengaruhnya guna membantu para Dewan dalam mengupayakan proses yang lebih menyeluruh.

Anggap Saja…

2
Seiring dengan berlanjutnya konsultasi, kekhawatiran TNC makin bertambah. Sebagai contoh, FrostLock bersikeras bahwa isu lingkungan terlalu teknis untuk konsultasi publik, yang seharusnya hanya berfokus pada dampak sosial. Meskipun awalnya merasa waswas, para Dewan Wen mengadakan serangkaian musyawarah internal dan pada akhirnya memutuskan bahwa mereka merasa nyaman dengan proses yang berjalan sesuai dengan cara yang disarankan oleh FrostLock. Haruskah TNC terus mendorong sebuah proses yang lebih kukuh?

Pemikiran dan Pedoman


Sebagaimana disebutkan, TNC memiliki komitmen kuat terhadap proses, tetapi komitmen itu memenuhi prinsip Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat. Ketika para Dewan telah membuat sebuah keputusan yang dipertimbangkan seperti ini, sekalipun tidak disetujui oleh TNC, komitmen TNC terhadap Konsultasi Bermakna dan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi dapat menjadi kurang penting.

Anggap Saja…

3
Seiring dengan berlanjutnya proses, tim TNC meyakini bahwa proyek ini sebuah ide yang sangat buruk karena: (a) risiko lingkungan yang parah yang belum dijawab dengan sepenuhnya; dan (b) risiko sosial terhadap kaum Wen, seperti pengaruh pada budaya dan gaya hidup kota-kota Wennec dari masuknya pekerja proyek non-Wen. Bolehkah TNC menentang proyek meskipun para Dewan Wen menyetujuinya?

Pemikiran dan Pedoman


Pandangan dan posisi TNC bersifat mendukung dan bukan utama dalam kaitan dengan sudut pandang kaum Wen, yang berakar pada hak mereka atas penentuan nasib sendiri meskipun pandangan mereka bertentangan dengan pandangan kita. TNC masih dapat menawarkan pendapat yang konstruktif kepada kaum Wen, tetapi sejauh mana kita dapat mengadvokasi suatu sudut pandang tanpa melanggar prinsip-prinsip Pilihan Bebas dan Penentuan Nasib Sendiri akan bergantung pada persoalan khususnya. Dalam skenario ini, TNC mungkin memiliki pembenaran yang lebih kuat untuk mengajukan keberatan dengan mengingat bahwa dasar kita adalah isu lingkungan alih-alih pandangan menggurui tentang apa yang terbaik bagi budaya Wen.

Anggap Saja…

4
Variasinya, tim TNC menjadi yakin bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya jalan mengatasi ancaman iklim yang sangat besar ini dan melindungi kesehatan planet ini. Akan tetapi, para Dewan Wen berfokus pada kurangnya jaminan pemekerjaan khusus bagi komunitas mereka. Bolehkah TNC mendukung dengan lantang proyek ini meskipun kaum Wen tidak yakin?

Pemikiran dan Pedoman


Staf TNC berhak atas pandangan sendiri, tetapi harus akuntabel terhadap aturan dan harapan lembaga dan budaya Wen. Staf harus selalu bertindak untuk melayani Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat, Hubungan Kolaboratif, dan Iktikad Baik Menyeluruh. Hal ini dapat berarti kesiapan untuk mengekang diri meskipun TNC merasa amat bersemangat. Namun, ketika hubungan kolaboratif mengakar kuat dan mitra MAKL bebas dari tekanan yang memaksa, TNC mungkin memiliki ruang gerak lebih luas yang sah untuk mengadvokasi dengan kuat tanpa melanggar prinsip-prinsip lain.

Anggap Saja…

5
Pada saat proses konsultasi mencapai topik Kawasan Pengelolaan Konservasi, para Dewan mengatakan bahwa mereka percaya kepada TNC, para Kamp kehilangan minat terhadap proses, dan TNC semestinya hanya mengurusi detail rencana konservasi, sesuatu yang merupakan kepakaran TNC. Tentu saja, Kamp-kamp akan memberikan suara pada akhirnya dan dengan cara itu memiliki suara, terlepas dari apa yang direkomendasikan oleh TNC. Bolehkah TNC mengambil alih bagian dari proses konsultasi ini?

Pemikiran dan Pedoman


Mungkin tidak. TNC dapat memainkan peran yang lebih besar atas permintaan para Dewan Wen, tetapi PADIATAPA harus berdasarkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi lengkap oleh MAKL dan pengalaman konsultasi mereka. Memotong proses dapat membuat keabsahan diragukan di masa depan, terutama untuk sesuatu yang berdampak sebesar ini.

Wenland thumbnail map

3A. Studi Kasus Wenland

Penyelesaian Konflik

Kaum Wen telah memberikan persetujuan untuk inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Mereka juga tertarik pada pendanaan konservasi tahunan yang dijanjikan FrostLock akan disediakan, meskipun FrostLock belum memberikan angka yang konkret—baru kisarannya saja.

Diskusi perencanaan yang terperinci berlanjut di antara TNC, FrostLock, Wen, dan pemerintah Albia.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ketika TNC mengajukan sebuah Rencana Penyelesaian Konflik sebelum melanjutkan ke implementasi proyek, para pemimpin Wen mengatakan bahwa mereka kelelahan dan tidak merasa bahwa Rencana Penyelesaian Konflik diperlukan. Haruskah TNC melanjutkan proyek tanpa Rencana Penyelesaian Konflik?

Pemikiran dan Pedoman


Hal ini menunjukkan arti penting menangani Penyelesaian Konflik sejak dini. Proses konsultasi yang rumit dapat menimbulkan frustrasi dan konflik dengan mudah. Memiliki Rencana Penyelesaian Konflik dapat membantu meringankan rasa frustrasi. Penyelesaian konflik yang terstruktur dengan baik sepatutnya ditangani melalui konsultasi dan menjadi bagian dari pengambilan keputusan atas dasar informasi. Namun, menghormati hak asasi manusia adalah proses yang sinambung, sehingga belum terlambat untuk beralih ke pengembangan rencana. TNC seyogianya mengadvokasi lebih banyak konsultasi mengenai penyelesaian konflik, dengan tujuan untuk mencapai rencana yang disepakati bersama. Jika tim membutuhkan waktu tambahan untuk itu, hal itu dapat diterima karena merupakan penghormatan terhadap penentuan nasib sendiri.

Anggap Saja…

2
Para Dewan Wen sedang menegosiasikan Rencana Penyelesaian Konflik dengan FrostLock, tetapi bersikeras bahwa mereka tidak memerlukan rencana yang melibatkan TNC karena tingkat kepercayaan dan kolaborasi yang tinggi yang mereka miliki dengan TNC. Haruskah TNC setuju?

Pemikiran dan Pedoman


Sebuah rencana tidak boleh dilihat sebagai tanda kurangnya kepercayaan. Rencana ini adalah metode untuk membangun dan memelihara kepercayaan, dan harapan yang jelas tentang penyelesaian konflik mungkin diperlukan untuk menjaga kepercayaan itu, dan memenuhi prinsip Akuntabilitas yang lebih besar. Jadi, meskipun pernyataan itu sebuah pujian, TNC harus mendorong adanya Rencana Penyelesaian Konflik.

Anggap Saja…

3
Para pihak telah menyiapkan Rencana Penyelesaian Konflik yang terperinci, tetapi FrostLock mengatakan bahwa rencana seharusnya eksklusif—yaitu dengan menyetujui rencana itu, masyarakat Wen melepaskan hak mengajukan keluhan atau pengaduan ke lembaga lain atau pengadilan. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?

Pemikiran dan Pedoman


Ya, TNC semestinya menolak proposal ini. Tujuan kita, yang didukung oleh prinsip-prinsip Akuntabilitas, Kesetaraan, dan Inklusi, adalah untuk memperkuat dan memperluas hak-hak, bukan melemahkannya. Mengingat sifat proyek ini, ruang lingkup dan keparahan dampak yang akan terjadi tidak dapat diketahui. Rencana Penyelesaian Konflik memberikan konsensus tingkat awal tentang cara menangani konflik dengan sehat. Rencana ini bukan sebuah mekanisme untuk membatasi tanggung jawab atau menghambat upaya pemulihan hak. Praktik internasional sangat tidak menyukai pengabaian opsi-opsi pemulihan hak.

Anggap Saja……

4
Sama dengan kasus di atas, kecuali FrostLock hanya bersikeras bahwa para pihak harus menyelesaikan semua prosedur yang dinyatakan dalam Rencana Penyelesaian Konflik sebelum mengakses opsi lain. Haruskah TNC menyampaikan kekhawatiran?

Pemikiran dan Pedoman


Keharusan menggunakan semua juga tidak disukai, tetapi tidak dilarang. Pertimbangan utama di sini adalah Pilihan Bebas. Apakah komunitas Wen benar-benar memahami persyaratan penggunaan semua dan mengapa hal itu mungkin berguna, misalnya, kepastian, efisiensi, terciptanya catatan lengkap? Jika kaum Wen diminta untuk menyetujui hal ini hanya karena FrostLock menginginkannya, prinsip Pilihan Bebas mungkin perlu ditinjau kembali.

Anggap Saja…

5
Kaum Wen mengatakan bahwa setiap perselisihan yang tidak dapat diselesaikan melalui mediasi harus diserahkan kepada para Dewan Tetua Wen untuk mendapatkan penyelesaian akhir yang mengikat. Para pengacara FrostLock tidak mau membiarkan perusahaan terkena tanggung jawab yang tidak diketahui atau tidak biasa dihadapi dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan. Posisi apakah yang harus diambil TNC?

Pemikiran dan Pedoman


TNC seyogianya mengingat komitmen untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL. Namun, melaksanakan penentuan nasib sendiri mungkin tidak benar-benar bebas konsekuensi. FrostLock mungkin memiliki kebutuhan yang absah untuk memahami konsekuensi suatu proses hukum atau kuasihukum yang asing, dan kaum Wen mungkin tidak ingin mengakhiri inisiatif. TNC harus mencari cara bekerja sama dengan FrostLock untuk memahami implikasi sebenarnya yurisdiksi Dewan Tetua, dan bekerja sama dengan kaum Wen untuk mengetahui seberapa penting yurisdiksi Dewan Tetua bagi penentuan nasib sendiri mereka. Sebuah Rencana Penyelesaian Konflik yang disesuaikan yang menyerahkan sebagian kategori perselisihan kepada Dewan Tetua tetapi mengecualikan sebagian lainnya mungkin bisa tersusun.

Anggap Saja…

6
Sama dengan kasus di atas, tetapi sekelompok perempuan dari satu komunitas Wen keberatan, dengan mengatakan bahwa karena para Dewan Tetua hanya terdiri atas laki-laki, mekanisme ini akan merugikan perempuan.

Pemikiran dan Pedoman


Idealnya, Analisis Gender dilakukan selama konsultasi dengan menggunakan Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi. Analisis itu akan berguna pada tahap ini untuk mendapatkan wawasan tentang kesetaraan gender. Analisis dapat mencerminkan beberapa konsensus di dalam kaum Wen tentang sifat kesetaraan gender dan cara menanganinya. TNC tidak boleh memaksakan nilai apa pun pada proses dengan mengecam atau menarik diri dari situasi itu. Sebaliknya, TNC harus berusaha memahami dan mengambil pendekatan yang tanggap budaya, kembali ke prinsip-prinsip yang memandu proses Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, semua Prinsip dan Pelindung relevan untuk semua bagian kerja TNC, dan mungkin ada kalanya TNC akan perlu menyisih keluar dari proses yang mengukuhkan atau melanggengkan ketidaksetaraan atau eksklusi.

Wenland thumbnail map

1A. Studi Kasus Wenland

TNC di Wenland (SKENARIO 1)

TNC memiliki beberapa kantor di Albia daratan dan di kota-kota Albia di Wenland.

Kita telah mengelola dan berpartisipasi dalam beberapa inisiatif konservasi Albia sejak akhir 1980-an. Satu-satunya proyek kita di Wend hingga saat ini adalah hak guna khusus konservasi pesisir yang didanai oleh donor swasta pada tahun 1997.

Si donor mengalokasikan pendanaan untuk membayar komunitas Wenebe agar mengelola tanah itu dan menyampaikan laporan tahunan. Cakupan konsultasi tentang proyek itu tidak diketahui. Perjanjiannya konon ditandatangani oleh seorang pemimpin Wen yang saat ini tidak seorang pun tahu kabarnya. Kita sama sekali tidak memiliki bukti laporan atau dokumentasi diskusi dan dana itu habis pada awal tahun 2000-an.

Segera setelah itu, pertumbuhan pesat sebuah kota terdekat, yang kini dihuni oleh lebih banyak pekerja minyak Albia dan keluarga mereka daripada Wenebe, menyebabkan pembangunan janapada komuter Albia tidak jauh dari lahan hak guna khusus itu.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Tim TNC Wenland ingin meningkatkan kegiatan konservasi di Wend, dan memiliki banyak ide, dimulai dengan menggunakan hak guna khusus lama sebagai pintu masuk. Tim ini tahu bahwa pihaknya perlu berkonsultasi dengan Wenebe dan sangat senang mendengar pandangan mereka. Adakah pertimbangan-pertimbangan lain?

Pemikiran dan Pedoman


Tim TNC dapat memulai penelitian dan diskusi awal dengan Wenebe dan seyogianya melibat diri dalam diskusi dengan ketiga Kamp, sesuai dengan pedoman dalam Modul Pembelajaran dan Diskusi Awal. Namun, jika kaum Wen belum meminta secara aktif keterlibatan kita, TNC perlu lebih berhati-hati guna memastikan bahwa sudut pandang dan hak penentuan nasib sendiri MAKL menjadi fokus proses.

TNC sepatutnya mengakui bahwa sebagai sebuah organisasi konservasi besar yang berbasis di Amerika Serikat, kita adalah pihak luar (lihat bagian Cara Menggunakan Panduan Ini dan Saat Panduan Ini Berlaku di bagian Pengantar Panduan ini). Identitas dan privilese TNC dapat menyebabkan tersingkirnya hak-hak prerogatif milik kaum Wen, karena TNC tidak memiliki akar yang dalam di Wend atau hubungan yang dekat dengan masyarakat Wen. Sebelum masuk dan menawarkan bantuan, pengembangan hubungan yang lebih berangsur, bukan demi mengejar inisiatif tertentu, mungkin lebih diterima dan memberikan hasil yang lebih bagus.

Anggap Saja…

2
Terkait dengan hak guna khusus yang lama itu, jelas tampak bahwa tidak ada PADIATAPA yang dilakukan pada saat itu. Perlukah sekarang TNC melakukan proses PADIATAPA?

Pemikiran dan Pedoman


PADIATAPA merupakan sebuah standar yang terus berkembang. Tidaklah salah jika interaksi sebelum ini tidak mengikuti standar yang saat itu belum ada. Pada saat yang sama, Prinsip dan Pelindung TNC seperti Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri dan Iktikad Baik Menyeluruh berpandangan ke depan dan tidak puas dengan pembenaran teknis terhadap kejadian masa lalu. Jika hak guna khusus itu berdampak buruk pada hak kaum Wen atas penentuan nasib sendiri, atau jika masih ada kegetiran yang menggantung tentang kurangnya konsultasi, proses PADIATAPA mungkin diperlukan.

Anggap Saja…

3
Albian Trust, sebuah kelompok konservasi lokal Albia, telah menghubungi TNC untuk mensponsori proposalnya bagi pendanaan baru dari pemerintah guna mengelola lahan itu dan memperluas hak guna khusus. Apakah proses PADIATAPA dengan kaum Wen disyaratkan sebelum TNC dapat menyetujuinya?

Pemikiran dan Pedoman


Dalam hal ini, proyek lama sedang diperbarui dan dikerjakan ulang. Standar-standar kontemporer berlaku, maka, ya, proses PADIATAPA diperlukan.

Anggap Saja…

4
Proposal Albian Trust menjelaskan bahwa hak guna khusus itu terletak di wilayah pemerintah yang tidak berpemilik. Ketika TNC mengatakan bahwa PADIATAPA diperlukan, Albian Trust menjawab bahwa kaum Wen tidak memiliki wilayah dan bukan Masyarakat Adat karena mereka datang ke Wenland bersamaan dengan kaum Albia. Lebih lanjut, Albian Trust menunjukkan bahwa pemerintah Albia telah menetapkan bahwa kaum Wen tidak memiliki hak kolektif atau hak khusus atas tanah lainnya dan TNC harus menghormati hukum nasional. Bagaimanakah seharusnya TNC bereaksi?

Pemikiran dan Pedoman


Bukan wewenang TNC untuk menentukan status kaum Wen sebagai Masyarakat. Dan meskipun TNC tidak boleh melanggar hukum nasional, kita dapat mempertahankan komitmen kita sendiri, yang meliputi mendukung secara aktif penentuan nasib sendiri Masyarakat Adat. Kaum Wen memiliki hubungan leluhur yang mendalam dengan bentang alamnya meskipun kedatangan mereka cukup baru, dan mereka mempertahankan budaya dan bahasa mereka meskipun berintegrasi secara nyata dengan masyarakat Albia. Yang paling penting, kaum Wen menganggap diri mereka Masyarakat Adat. Maka, ada banyak alasan bagi TNC untuk mensyaratkan keterlibatan kita sendiri dengan kepatuhan yang ketat terhadap Prinsip dan Pelindung dalam Panduan ini.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, kecuali bahwa alih-alih menentang PADIATAPA, Albian Trust menyetujui dengan sukarela proses apa pun yang dirasa perlu oleh TNC atau kaum Wen. Namun, mereka menunjukkan bahwa janapada tempat tinggal para pekerja minyak Albia berada paling dekat dengan area hak guna khusus. Haruskah janapada itu diikutsertakan dalam dialog dan PADIATAPA Wen? Apakah mereka memiliki hak memberikan atau menahan persetujuan yang sama dengan kaum Wen?

Pemikiran dan Pedoman


Tanpa adanya fakta lain, janapada Albia (yang dibangun baru-baru ini dan untuk tujuan pekerjaan) tidak akan terlihat memenuhi standar luas tentang hubungan mendalam dengan bentang alam yang digunakan TNC. Maka, penduduk janapada tidak akan memiliki hak yang sama untuk memberikan atau menahan persetujuan seperti kaum Wen. Oleh karena itu, prinsip Inklusi akan lebih mendukung penyertaan penduduk janapada dan pemangku kepentingan lainnya sebanyak mungkin, melalui konsultasi dengan kaum Wen sebagai pemegang hak-hak Masyarakat Adat.

Anggap Saja…

6
Sama dengan kasus di atas, tetapi alih-alih janapada yang dihuni pekerja minyak, komunitas terdekat adalah sebuah komuni yang terdiri atas beberapa keluarga muda Albia yang kembali bertani yang berfokus pada pertanian berkelanjutan dan kehidupan menurut nilai-nilai keagamaan Albia tradisional. Mereka percaya bahwa orang-orang Albia dibimbing oleh Tuhan ke Wenland, dan menganggap bahwa melindungi tanah itu sebuah amanat sakral. Mereka juga menganggap hak guna khusus sangat penting untuk melindungi pasokan air tawar mereka dan hak mereka atas lingkungan yang sehat.

Pemikiran dan Pedoman


Analisis di atas tetap berlaku, tetapi tidak perlu bersifat eksklusif atau menyisihkan. Sepanjang komunitas Albia terdorong oleh hubungan yang tulus dengan tanah dan melihat hak-haknya saling mengait dengan tanah itu, penyertaan mereka sebagai pemangku kepentingan dapat mencerminkan hubungan mereka dengan tanah itu, meskipun mereka tidak melaksanakan hak-hak Masyarakat Adat.

Wenland thumbnail map

1C. Studi Kasus Wenland

Krisis Tanah Ibun Abadi

Pada bulan Juli 2019, sebuah studi terobosan tentang data yang dikumpulkan dari jaringan global lokasi uji tanah ibun abadi menegaskan apa yang sudah lama dikhawatirkan oleh para pakar iklim: tanah ibun abadi di seluruh subarktika meleleh dan mulai melepaskan sejumlah sangat besar metana dan CO2 yang terpendam ke atmosfer. Pelelehan yang cepat dapat melipatgandakan jumlah CO2 di atmosfer, dan tanah ibun abadi lumer yang tidak stabil dapat memicu erosi besar-besaran dan mengancam infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan di seluruh subarktika. Pada bulan Agustus 2019, TNC menerima sebuah hibah swasta berjumlah besar untuk mengkaji strategi pelestarian dan mitigasi tanah ibun abadi.

Beberapa bulan kemudian, FrostLock, sebuah perusahaan teknologi tanah ibun abadi, mendekati TNC dengan sebuah ide. FrostLock telah mengembangkan dan mematenkan penggunaan teknologi perengkahan hidraulis dan campuran gas cair milik eksklusif untuk memantapkan tanah ibun abadi dalam skala besar. Dalam siaran persnya, FrostLock menggembar-gemborkan pendanaan modal ventura, perekrutan ahli geologi tanah ibun abadi terkemuka di dunia, dan dampak lingkungan minimal dari teknologinya — yang diaku mereka tidak hanya dapat menyelamatkan planet ini, tetapi juga menciptakan puluhan ribu lapangan kerja. FrostLock mengusulkan penggunaan Wend untuk menguji teknologinya dan berjanji untuk memberikan kompensasi atas dampak lingkungan yang minimal dengan mendanai Kawasan Pengelolaan Konservasi yang akan mencakup sebagian besar Wend yang belum dikembangkan. FrostLock setuju dengan proses PADIATAPA, yang akan mereka danai, tetapi mereka ingin mendekati Wen dengan menggandeng TNC karena TNC dipercaya oleh kaum Wen.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Sebelum TNC dihubungi oleh FrostLock, kita perlu berbicara dengan kaum Wen tentang penggunaan dana hibah konservasi tanah ibun abadi yang kita terima dari donor swasta. Bolehkah TNC memulai diskusi meskipun kaum Wen tidak mengangkat masalah itu?

Pemikiran dan Pedoman


Ya, TNC boleh mengejar agenda konservasi kita sendiri selama kita mengikuti Prinsip dan Pelindung. Kehati-hatian yang direkomendasikan oleh Panduan ini seharusnya tidak dibaca sebagai penghalang bagi TNC untuk menawarkan jasa kita. Seringkali kemampuan TNC mendapatkan pendanaan untuk kerja konservasi merupakan kontribusi utama yang kita bawa ke dalam hubungan dengan MAKL. Memulai diskusi mungkin membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan selaras dengan pelaksanaan penentuan nasib sendiri kaum Wen. Fakta pentingnya adalah bahwa, selaras dengan prinsip Pelibatan dan Hubungan Kolaboratif Dahulu, TNC tidak menyodorkan rencana yang tersusun lengkap kepada kaum Wen untuk disetujui, tetapi memulai diskusi.

Anggap Saja…

2
Mengenai proposal FrostLock, bolehkah atau haruskah TNC menegosiasikan persyaratan kerja sama tertentu, seperti cakupan Kawasan Pengelolaan Konservasi, sebelum setuju untuk mendekati kaum Wen?

Pemikiran dan Pedoman


Proses multitahap yang transparan mungkin patut, dimulai dengan menyampaikan proposal FrostLock kepada kaum Wen dan mencari pedoman tentang cara melanjutkan.

Prinsip Pelibatan Dahulu menyarankan agar tidak bernegosiasi dengan FrostLock sebelum berdiskusi dengan kaum Wen. Alasannya adalah karena berdiskusi dengan FrostLock membawa risiko diambilnya keputusan tentang inisiatif sebelum memasukkan sudut pandang MAKL. TNC harus menjelaskan dalam diskusi dengan kaum Wen bahwa kita belum menelaah inisiatif bersama FrostLock, apalagi mendukung proposal mereka.

Anggap Saja…

3
Haruskah TNC memberi tahu kaum Wen tentang proposal FrostLock dan menyerahkan negosiasi kepada pimpinan Wen? Bagaimanakah jika tim TNC mengkhawatirkan kemampuan praktis kaum Wen untuk bernegosiasi secara setara dengan FrostLock?

Pemikiran dan Pedoman


TNC seyogianya berhati-hati. Menyerahkan proposal sekalipun dapat dianggap dukungan atau pengesahan. Dan walau TNC sebaiknya mencermati alasan bagi kekhawatiran kita terhadap kemampuan bernegosiasi kaum Wen, akan ada situasi ketika kekhawatiran itu diperkenankan. Proyek ini dapat berdampak besar pada kaum Wen dan tanah mereka; oleh karena itu, hak mereka atas penentuan nasib sendiri diaktifkan pada tingkat tertinggi, bersama prinsip PADIATAPA yang mendasari. TNC tidak boleh merampas peran kaum Wen atau merongrong penentuan nasib sendiri mereka, tetapi penghormatan terhadap hak-hak Wen mungkin memerlukan pendekatan yang lebih terlibat.

Anggap Saja…

4
Dialog awal dengan para pemimpin Wen menunjukkan bahwa mereka tidak menyukai ide itu dan hanya tidak mau diganggu. Haruskah TNC meneruskan konsultasi lebih lanjut? Bagaimanakah jika TNC bersikeras percaya bahwa teknologi FrostLock adalah satu-satunya harapan untuk berlindung dari bencana emisi CO2 dan metana yang dapat menghancurkan semua upaya iklim sebelum ini?

Pemikiran dan Pedoman


Advokasi dengan kadar tertentu akan patut, dan pengandalan prinsip Pengambilan Keputusan Berdasarkan Informasi mungkin menggoda untuk membenarkan upaya mendorong kaum Wen ke dalam konsultasi lebih lanjut guna mendidik mereka tentang arti penting inisiatif ini. Namun, baik prinsip Pilihan Bebas maupun hak Wen atas penentuan nasib sendiri tidak terpenuhi dengan memaksa mereka terlibat dalam proses yang tidak diinginkan. Keseimbangannya akan bergantung pada situasi yang ada. Staf TNC harus siap untuk mengesampingkan bahkan komitmen organisasi terkuat kita demi menghormati Prinsip dan Pelindung, terutama Penentuan Nasib Sendiri Masyarakat Adat.

Anggap Saja…

5
Sama dengan kasus di atas, tetapi TNC mengetahui bahwa adanya sejumlah aktivis iklim Wen yang teguh yang sedang mencoba meyakinkan kaum Dewan Wen untuk melihat dari sudut yang berbeda. Apakah hal ini mengubah analisis?

Pemikiran dan Pedoman


Pandangan-pandangan yang saling bertentangan di dalam komunitas mungkin membenarkan beberapa upaya mendukung proses yang memastikan bahwa semua pandangan didengar. Namun, proses ini harus dilakukan melalui lembaga dan proses MAKL. Jika lembaga-lembaga Wen belum berbicara dengan jelas, mungkin ada ruang yang lebih luas untuk bekerja sama dengan para anggota masyarakat yang berpandangan sama dengan TNC. Untuk menjaga Iktikad Baik Menyeluruh, TNC harus berhati-hati agar terhindar dari menabur benih konflik di masyarakat atau Kamp lewat mendukung satu kelompok daripada kelompok yang lain(lihat skenario hipotetis Otonomi Kaum Wen).

Anggap Saja…

6
Sebagai variasi kasus di atas, pimpinan Kamp Wennec yang didekati TNC untuk Dialog Awal mengenai proposal FrostLock segera dan sangat tertarik dan memulai diskusi mengenai pertemuan dan konsultasi mendatang. Tidak lama kemudian, pimpinan Kamp Wenebe mengirimkan surat yang berapi-api kepada TNC, mengatakan bahwa mereka memegang kewenangan berbicara atas nama kaum Wen mengenai proses konsultasi apa pun. Apakah yang kini harus dilakukan TNC?

Pemikiran dan Pedoman


Setelah menerima surat Kamp Wenebe, TNC sepatutnya memperlambat kerja kita tentang isi pokok proposal dan meninjau kembali pertanyaan tentang cara kita melibatkan kaum Wen. Setelah Rencana Pelibatan tersedia, kita dapat melanjutkan kerja seputar proposal.

Situasi seperti ini adalah alasan Panduan ini merekomendasikan disusunnya Rencana Pelibatan sedini mungkin. Pilihan siapa yang akan diajak bicara sering kali mengandung implikasi yang tidak dipahami oleh pihak luar. TNC seharusnya melakukan penelitian yang cukup untuk mengetahui cara memulai dialog dengan ketiga Kamp dengan serentak.

Wenland thumbnail map

4A. Studi Kasus Wenland

Implementasi

Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi terus berjalan. FrostLock akan mengimplementasikan 25 lokasi uji pemantapan tanah ibun abadi di ujung utara. Inisiatif ini mencakup pendanaan bagi Komite Pemantauan Lingkungan untuk memantau kualitas air dan dampak buruk potensial lain di kota-kota dekat lokasi uji, yang hampir seluruhnya berada di kawasan kaum Wen. Melalui konsultasi dengan kaum Wen, area yang tidak berpenghuni seluas 800.000 hektare telah ditetapkan sebagai Kawasan Pengelolaan Konservasi. TNC akan mengawasinya selama lima tahun pertama, kemudian mengalihkan pengelolaannya kepada sebuah organisasi Wen baru yang didanai oleh inisiatif pada akhir periode itu, atau ketika organisasi baru itu telah siap.

Analisis Gender dilakukan selama konsultasi. Semua orang — semua kelompok perempuan Wen dan Dewan Wen — setuju bahwa kaum perempuan tidak diberdayakan secara tradisional di dalam masyarakat Wen, terutama seputar pengambilan keputusan bersama.

Inisiatif FrostLock membutuhkan pelibatan luas masyarakat Wen, dan Analisis Gender merekomendasikan bahwa implementasinya sepatutnya paling sedikit tanggap gender, yang berkontribusi ke pemajuan kesetaraan gender, dan dalam beberapa hal, transformatif gender, yang mempertanyakan pembagian sumber daya dan tugas antara laki-laki dan perempuan. (Lihat informasi lebih lanjut mengenai Kontinum Integrasi Gender di dalam Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi.)

Perempuan Wen mendukung bahwa keanggotaan Komite Pemantau Lingkungan dipisahkan dari Dewan Wen. Mereka menjelaskan ditolaknya wakil mereka dalam urusan publik, yang meliputi situasi-situasi ketika mereka diizinkan untuk berpartisipasi tetapi menghadapi penentangan terkoordinasi dari laki-laki melalui pemberian suara blok di Dewan Wen. Upaya-upaya lain untuk menegaskan kekuatan ditanggapi dengan penuduhan balik dan pembalasan oleh kaum laki-laki.

Para Dewan Wen menyetujui protokol yang menggariskan bahwa TNC akan mengawasi Komite Pemantau Lingkungan dengan memberikan bantuan teknis dan memilih anggota dari daftar calon yang dihimpun oleh masyarakat. Wenza, sebuah kelompok perempuan Wen, bersikeras bahwa mandat untuk perwakilan gender yang seimbang harus disertakan, tetapi para Dewan Wen menolak proposal tersebut.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Sejumlah lokasi uji direncanakan di dalam Kawasan Pengelolaan Konservasi. FrostLock menyusun sebuah protokol pelaporan yang mendasari TNC untuk memantau lokasi uji, dan hasilnya hanya akan disampaikan kepada FrostLock. FrostLock menyatakan bahwa lokasi-lokasi khusus ini tidak berdampak pada kaum Wen sehingga tidak perlu melibatkan mereka. Bolehkah TNC setuju?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Klaim kaum Wen adalah bahwa seluruh Wend adalah wilayah adat leluhur mereka. Bahkan tanpa bersikap tegas terhadap klaim itu, TNC seyogianya tidak bertindak secara tidak selaras dengannya. Kesetujuan TNC untuk memperlakukan lahan itu sebagai berada sepenuhnya di luar kepentingan Wen tidak akan mendukung penentuan nasib sendiri mereka.

Anggap Saja…

2
Keanggotaan dalam Komite Pemantau Lingkungan Hidup setempat menjadi sumber kericuhan. Para Dewan merasa tidak nyaman dengan penyerahan kekuasaan mengatur anggaran Komite, terutama soal perekrutan dan pengadaan. Mereka mulai mencoba menegaskan pengaruh atas Komite dengan menggunakan garis kewenangan tradisional Kamp. Dewan juga meminta TNC membagikan daftar calon sebelum melakukan pemilihan, meskipun hal ini bukan bagian dari protokol. Para Dewan mengatakan bahwa mereka berposisi lebih baik untuk memilih anggota yang paling layak, mengingat pengetahuan mereka tentang masyarakat. Haruskah TNC memenuhi permintaan para Dewan?

Pemikiran dan Pedoman


Banyak prinsip yang perlu diseimbangkan dalam situasi ini. TNC harus berusaha menyeimbangkan prinsip-prinsip itu dalam kolaborasi dengan kaum Wen, sambil juga bertanggung jawab atas tindakan dan standar kita sendiri. Menghormati Penentuan Nasib Sendiri seperti diungkapkan oleh para Dewan Wen itu penting, tetapi proses yang telah dibuat, dengan persetujuan mereka, memiliki persyaratan tersendiri Kesetaraan dan Inklusi. TNC berutang kewajiban Iktikad Baik Menyeluruh kepada seluruh komunitas Wen. Berbagi daftar calon dengan para Dewan mungkin masuk akal jika tidak dilarang oleh protokol dan akan memungkinkan TNC meraih manfaat dari pengetahuan dan wawasan mereka. Namun, TNC tidak boleh menyimpang dari protokol. Jika konflik yang tidak dapat didamaikan berlanjut, TNC sepatutnya mengusulkan evaluasi ulang proses berdasarkan proses PADIATAPA baru yang transparan dan menyeluruh.

Anggap Saja…

3
Ketika TNC meninjau para calon, calon-calon yang laki-laki tampak lebih kompeten berdasarkan pengalaman yang lebih luas dalam kepemimpinan masyarakat dan pengetahuan yang lebih banyak tentang tanah dan satwa liar, sebagian besarnya berasal dari pengalaman berburu, sebuah aktivitas eksklusif mereka. Bolehkah TNC lebih mendukung calon-calon perempuan meskipun ada kesenjangan pengalaman ini?

Pemikiran dan Pedoman


Ya. Kesetaraan dan Inklusi adalah prinsip-prinsip inti kerja TNC, dan proses pemilihan Komite Pemantau Lingkungan dapat dilihat dalam konteks kesepakatan para Dewan Wen dan pemangku kepentingan yang lain bahwa kesetaraan gender adalah sebuah persoalan dan bahwa inisiatif itu sepatunya tanggap gender atau transformatif gender jika mungkin.

Khususnya, baik pengalaman kepemimpinan dahulu maupun pengalaman yang diperoleh dari berburu berakar pada gender dalam masyarakat Wen. Pengandalan faktor-faktor ini akan mengukuhkan privilese gender dalam sebuah struktur baru, Komite Pemantauan Lingkungan, yang melanggengkan dan boleh dikatakan memperburuk kekhawatiran kesetaraan gender. Komunikasi terbuka dan transparansi mengenai pencalonan perempuan merupakan sebuah peluang membangun kepercayaan dan pembelajaran bersama bagi TNC dan Wen.

Anggap Saja…

4
Perempuan dari beberapa komunitas mengatakan kepada staf TNC bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri untuk keanggotaan Komite, kecuali jika mayoritas anggota Komite adalah perempuan, karena mereka percaya bahwa laki-laki akan memberikan suara sebagai kelompok dan bahwa partisipasi mereka dalam Komite akan sia-sia. Bolehkah TNC setuju untuk membuat Komite Pemantauan Lingkungan beranggotakan mayoritas perempuan supaya calon perempuan terdorong untuk maju?

Pemikiran dan Pedoman


Skenario ini sulit. Para Dewan Wen setuju bahwa kesetaraan gender adalah sebuah masalah dan bahwa inisiatif semestinya tanggap gender atau transformatif gender, tetapi mereka juga menolak gagasan kuota gender yang pasti. Jika kini TNC menyetujui kuota, hal itu bertentangan dengan komitmen kita untuk menghormati otoritas MAKL. Namun, para Dewan yang beranggota hanya laki-laki adalah orang-orang yang memilih untuk menolak proposal perwakilan gender.

TNC sebaiknya mencoba menghindari pendekatan saling impas (zero sum) yang bersifat menang/kalah dan mengupayakan solusi yang lebih inklusif bersama para Dewan, seperti menciptakan pelindung untuk mendorong partisipasi perempuan atau mengangkat kembali persoalan perwakilan gender dengan lebih berfokus pada sasaran yang mendasari.

Anggap Saja…

5
Komite Pemantauan Lingkungan ada untuk, sebagiannya, menilai keluhan tentang dampak lingkungan, seperti masalah kualitas air, dan menyampaikannya kepada FrostLock dan TNC. FrostLock menyiapkan sebuah saluran telepon siaga untuk meningkatkan pemantauan. Setahun kemudian, TNC mendengar bahwa FrostLock mengirimkan perwakilannya untuk menyelidiki secara langsung keluhan saluran siaga, dan dalam beberapa kasus, mengambil tindakan seperti memasang filter air dan membayar kompensasi jika penelepon menandatangani perjanjian non-pengungkapan. Apakah yang sepatutnya dilakukan TNC, jika ada?

Pemikiran dan Pedoman


TNC perlu melakukan intervensi. Meskipun tidak bertanggung jawab secara langsung atas tindakan FrostLock, TNC dikaitkan dengan inisiatif secara keseluruhan.

Kita seyogianya menggunakan pengaruh kita untuk mengurangi persoalan implementasi yang bertentangan dengan Prinsip dan Pelindung. Perjanjian kerahasiaan dalam konteks ini patut dicurigai dari sudut pandang hak asasi manusia karena dapat melanggengkan penyalahgunaan, dan mengharuskan MAKL menandatangani perjanjian kerahasiaan sebagai imbalan atas manfaat yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Akuntabilitas dan Transparansi.

Namun, meskipun FrostLock menghapus persyaratan itu, interaksi langsung mereka dengan penelepon saluran siaga mengelakkan kewenangan Komite Pemantauan Lingkungan. Pelibatan langsung juga dapat berdampak pada kualitas pengumpulan dan pemantauan data serta mengakibatkan penyembunyian atau penyajian keliru masalah yang lebih besar. Untuk mendukung penentuan nasib sendiri MAKL, TNC harus mendukung Komite dalam menentang pelibatan langsung FrostLock dengan penelepon saluran siaga dan mengusulkan alternatif yang lebih setara. Kembali ke Modul Penyelesaian Konflik untuk informasi lebih lanjut.

Wenland thumbnail map

5A. Studi Kasus Wenland

Dokumentasi

Sambil inisiatif pemantapan tanah ibun abadi mulai berjalan, tim TNC melakukan peninjauan dokumentasi sesuai dengan Panduan, menilai apa yang telah dikumpulkan oleh tim selama proses berlangsung. Arsip dokumentasi berisi:

  • Arsip penelitian yang meliputi laporan berita hasil salin-dan-tempelkan, beberapa artikel akademis unduhan, surel-surel dengan dokumen terlampir yang dikirim oleh beberapa profesor Studi Orang Asli dari universitas setempat, dan catatan-catatan staf.
  • Surel perkenalan di antara staf TNC, kontak komunitas Wen, dan dua anggota Dewan Kamp Wen, dan catatan dari temu minum kopi dengan para anggota Dewan.
  • Surel-surel dengan kelompok yang lebih luas anggota Dewan Wen, yang mengatur waktu bagi TNC untuk hadir di hadapan Dewan. Surel awal TNC yang menyampaikan pemahaman anggota staf tentang cara melibatkan masyarakat dan meminta komentar tentang metode-metode pelibatan yang diusulkan. Sejumlah balasan (“sepertinya bagus!”) mengisyaratkan persetujuan.
  • Arsip Konsultasi, yang meliputi: garis besar topik-topik yang akan dibahas, yang seiring dengan waktu diberi catatan tentang tanggal pertemuan, isu yang dibahas, dan catatan kasar tentang kesimpulan yang dicapai; memori colok (flash drive) berisi video sesi; salinan risalah resmi, keputusan, dan korespondensi dengan para Dewan Kamp; salinan beberapa laporan dan korespondensi dengan pihak luar; salinan poster dan bahan promosi mengenai sesi konsultasi; salinan peta dan selebaran yang digunakan pada sesi konsultasi; draf dan salinan bertanda tangan Perjanjian Inisiatif yang menunjukkan dengan jelas persetujuan kaum Wen; artikel-artikel berita mengenai konsultasi.
  • Rencana Penyelesaian Konflik sepanjang tiga halaman dan sebuah surel pengantar dari TNC kepada sekelompok anggota Dewan, yang menyatakan, ”Ini versi final rencana yang kita diskusikan selama sesi konsultasi pada tanggal 21 Juli; sampaikan kepada kami jika Anda memiliki komentar atau revisi, dan harap sebarkan secara luas ke komunitas Anda masing-masing.”
  • Korespondensi yang terkait dengan masalah keanggotaan Komite Pemantau Lingkungan.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Ini sebuah tim proyek baru, dan mereka sangat ingin mengetahui apakah arsip dokumentasi mereka memadai. Di bagian manakah arsip itu bisa lebih kuat?

Pemikiran dan Pedoman

Arsip tim mungkin bisa ditingkatkan, tetapi cukup memadai dan mencerminkan upaya yang tekun untuk mendokumentasikan hubungan yang cukup mapan dengan kaum Wen. Untuk banyak proyek ketika MAKL memiliki kapasitas administratif atau teknis yang lebih rendah, arsip mungkin jauh lebih tipis dan mengandalkan utamanya catatan dan memo TNC yang mendokumentasikan proses dan kesepakatan lisan.

Beberapa area tempat arsip itu bisa lebih kuat:

  • Rencana Pelibatan bisa saja dijabarkan dan disepakati dengan lebih formal, tetapi hal ini mungkin sulit dilakukan di awal hubungan.
  • Rencana Penyelesaian Konflik seharusnya telah disepakati dengan lebih jelas. Tim TNC seharusnya mendesak untuk menegaskan bahwa rencana telah dibaca, dipahami, disetujui, dan, idealnya, dicanangkan di dalam para komunitas.
  • Meskipun arsip Konsultasi itu tampak mantap, rangkuman beranotasi mungkin tidak cukup untuk menangkap proses yang begitu terperinci dan kompleks.

Anggap Saja…

2
FrostLock telah menyimpan arsipnya sendiri mengenai proyek dan konsultasi. Pada upacara penandatanganan, FrostLock menyerahkan dengan bangga kepada para Dewan serangkaian 34 jilid yang tersusun rapi berisi laporan, risalah, dan transkrip, sambil mengatakan bahwa semua itu adalah sumber daya historis yang tidak ternilai. Kemudian, FrostLock meminta para pemimpin Wen untuk menandatangani pernyataan yang mengakui semua jilid itu sebagai “catatan resmi proses konsultasi.” Haruskah TNC khawatir?

Pemikiran dan Pedoman


Ya. Pertama, prinsip-prinsip Pembuatan Keputusan Atas Dasar Informasi dan Iktikad Baik Menyeluruh tidak mendukung penandatanganan MAKL atau persetujuan lainnya terhadap dokumen dan bahan yang tidak dikenal secara mendalam dan mendetail oleh MAKL. Meminta kaum Wen menyetujui dokumen yang belum mereka tinjau sama saja dengan meminta mereka menandatangani kontrak dalam bahasa asing. Kedua, jika akan ada catatan resmi tentang proses, kaum Wen sepatutnya memiliki keterlibatan dalam, atau kepemilikan atas, proses pembuatannya.

Anggap Saja…

3
FrostLock mengatakan kepada para investornya bahwa evaluasi teknis menyetujui kemungkinan keberhasilan teknologi pemantapannya. Evaluasi teknis, yang diungkapkan selama konsultasi, tidak membantah hal ini, tetapi hanya nyaris: Para evaluator menetapkan kemungkinan keberhasilan sebesar 51 persen. FrostLock tidak ingin evaluasi dimasukkan ke dalam catatan publik karena mengandung informasi milik eksklusif. Ketika masalah kemungkinan keberhasilan muncul selama konsultasi, kaum Wen mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung inisiatif meskipun hanya ada peluang kecil untuk berhasil. Bolehkah TNC mendukung permintaan FrostLock untuk membatasi catatan itu?

Pemikiran dan Pedoman


Permintaan FrostLock mungkin tidak ideal, tetapi tidak tampak terlalu bermasalah. Transparansi adalah satu bagian penting dari Akuntabilitas, dan perlindungan yang wajar terhadap informasi milik eksklusif tidak bertentangan dengan hal itu. FrostLock tidak terlihat menyesatkan investor, dan hubungannya dengan investornya bukan tanggung jawab TNC atau kaum Wen. Kaum Wen sepertinya memiliki informasi tentang kemungkinan keberhasilan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan.

Anggap Saja…

4
Sama dengan kasus di atas, tetapi informasi yang ingin disisihkan oleh FrostLock dari catatan itu adalah tentang bahan kimia milik eksklusif yang digunakan dalam pengeboran dan pemantapan. Sebagian bahan kimia itu masih baru dan sedang menjalani pengujian. Absahkah permintaan pengecualian ini?

Pemikiran dan Pedoman


Pengecualian ini dapat dilihat sebagai merongrong keefektifan catatan publik.

Debat kebijakan publik sedang berlangsung di seluruh dunia tentang hak publik untuk mengetahui kandungan bahan kimia yang digunakan untuk perengkahan. Salah satu tujuan catatan publik adalah untuk memungkinkan kaum Wen dan pemangku kepentingan lainnya untuk meninjau kembali pengambilan keputusan berdasarkan informasi baru — sebagaimana mungkin muncul dari pengujian yang sedang berlangsung. TNC dan kaum Wen sepatutnya mencoba mencari solusi yang melindungi informasi milik eksklusif yang sah sambil melayani keperluan dokumentasi. Mungkin diperlukan sebuah pengecualian untuk mengungkapkan bahan kimia hanya kepada sekelompok peneliti terpilih.

Anggap Saja…

5
Para Dewan mengatakan kepada TNC bahwa mereka tidak memiliki kapasitas apa-apa terhadap catatan itu, seperti membagikannya kepada komunitas-komunitas. Mereka hanya merencanakan untuk menyimpannya sebagai arsip di kantor pusat Dewan. Lalu bagaimana?

Pemikiran dan Pedoman


TNC tidak hidup di dunia dengan sumber daya tidak terbatas, tetapi tim dapat menganggarkan cara-cara membuat catatan itu mudah diakses, seperti situs web pengarsipan, mengunggah dokumen-dokumen dan video-video sesi utama, atau menyusun tulisan satu halaman yang meringkas proses. Jika proses konsultasi bersifat historis dan melibatkan pengumpulan cerita kaum Wen, mengatur ekspektasi, dan mendengar komitmen dari FrostLock dan TNC, mungkin ada banyak alasan bagi pemegang hak dan pemangku kepentingan untuk meninjau kembali proses. Membuat segala sesuatunya siap tersedia juga merupakan praktik pembelajaran yang berkesinambungan.

Wenland thumbnail map

6A. Studi Kasus Wenland

Pemantauan, Evaluasi, dan Adaptasi

Inisiatif pemantapan tanah ibun abadi telah beroperasi selama tiga tahun, dan data awal tentang pemantapan cukup menjanjikan. Beberapa keluhan tentang kebisingan konstruksi telah masuk, tetapi tidak ada bukti bahwa ada masalah lingkungan.

Perkembangan-perkembangan berikut telah terjadi:

  • TNC telah mendengar dari warga di Kamp-kamp Wen yang lain bahwa mereka kecewa. Mereka tidak menunjuk ke dampak konkret, tetapi mengatakan bahwa jumlah orang Albia di utara telah meningkat, dan Wend terasa kurang seperti rumah. Mereka mengatakan kepada TNC bahwa mereka akan melakukannya dengan cara berbeda jika mungkin.
  • Partisipasi perempuan dalam Komite Pemantau Lingkungan menurun. Tekanan dari para Dewan dan laki-laki lain di komunitas membuat pengalaman partisipasi tidak menyenangkan bagi perempuan, menurut sebagian orang. TNC bahkan mendengar adanya pelecehan pembalasan dan kekerasan berbasis gender, tetapi tidak ada keluhan resmi yang dibuat.
  • Pariwisata krisis iklim, dengan wisatawan petualangan mencari zona panas dalam perjuangan planet ini untuk bertahan hidup, telah muncul sebagai sebuah tren. Lokasi-lokasi teknologi pemantapan menjadi tujuan utama, dan kunjungan melonjak selama perayaan musim panas kaum Wen. Kaum Wen telah lama berjuang membatasi akses publik ke Wend selama perayaan mereka, tetapi pemerintah Albia menolak untuk melakukan apa pun dan menyebutnya sebagai masalah yang terpisah. FrostLock juga tidak mau bertindak.

Anggap Saja…

Pemikiran dan Pedoman

Anggap Saja…

1
Mengingat semua investasi oleh FrostLock, para tetua Wen bertanya-tanya tepatkah kini untuk menarik persetujuan mereka terhadap inisiatif pemantapan tanah ibun abadi, ataukah sudah terlambat. Tidak adakah sesuatu yang saat ini bisa mereka lakukan terhadap ketidakpuasan mereka?

Pemikiran dan Pedoman


Di satu sisi, Menghormati Penentuan Nasib Sendiri tidak berarti bahwa kaum Wen tidak dapat dituntut untuk menepati komitmen mereka. Namun, menuntut Wen terlalu ketat untuk menerima konsekuensi yang tidak bisa mereka ramalkan mungkin tidak adil, terutama apabila dampaknya sangat besar pada penentuan nasib sendiri.

Sebagai tanggapan, TNC dapat menolak untuk mendukung pencabutan persetujuan, tetapi tetap mendukung hak kaum Wen untuk mencabut persetujuan dan menanggung konsekuensinya, jika mereka mengatakan bahwa hal itu penting bagi penentuan nasib sendiri. Situasi seperti ini mencerminkan adanya kesenjangan di dalam proses konsultasi dan pendidikan masyarakat yang diperlukan untuk Pengambilan Keputusan Atas Dasar Informasi. Mungkin persoalan persetujuan dapat dikesampingkan untuk menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang menyebabkan ketidakpuasan. Sentimen “kami akan melakukannya secara berbeda” mungkin merujuk ke aspek-aspek spesifik dalam implementasi yang dapat diatasi, atau perubahan yang diinginkan oleh sebagian anggota komunitas tetapi mereka tidak merasa diberdayakan untuk memintanya. TNC harus mempertimbangkan putaran baru konsultasi untuk mengidentifikasi masalah, dan bekerja sama dengan FrostLock untuk menghormati proses PADIATAPA yang kuat, yang mencakup iterasi, terutama ketika ada informasi atau perubahan.

Anggap Saja…

2
Protokol pemantauan TNC mencatat ketimpangan gender yang kian lebar dalam Komite Pengelolaan Lingkungan, tetapi menambahkan bahwa satu-satunya alat yang dimiliki TNC, yaitu otoritas pencalonan, tidak berhasil. Dan meskipun TNC mendengar cerita-cerita yang memprihatinkan tentang konsekuensi buruk dari fokus kesetaraan gender bagi keanggotaan Komite di Kamp-kamp, tidak ada data yang memastikan hal ini. Selain itu, perselisihan intrakomunitas berada di luar cakupan kewenangan TNC untuk memantau, apalagi mencampuri. Tepatkah penilaian ini?

Pemikiran dan Pedoman


Tidak. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Tuduhan itu mencerminkan dampak hak asasi manusia dari Komite Pengelolaan Lingkungan dan karena itu, dari inisiatif pemantapan tanah ibun abadi. Hal ini membutuhkan sebuah tanggapan seperti halnya dampak lingkungan.

Perempuan Wen telah meminta bantuan dari luar di masa lalu, dan komunitas Wen secara keseluruhan telah sepakat bahwa kesenjangan gender merupakan sebuah masalah, yang bahkan disepakati oleh para Dewan yang serba laki-laki untuk ditangani selama implementasi. Namun, mengingat masih adanya desas-desus pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan berbasis gender, TNC seyogianya berupaya lebih keras untuk mendapatkan informasi, antara lain dengan membaca Pedoman TNC untuk Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Konservasi, dan sepatutnya mencari mitra yang memiliki kepakaran. Fondasi dan tugas penting dari semua pelindung adalah tidak membahayakan.

Anggap Saja…

3
Jika pemerintah Albia telah dilobi mengenai masalah pariwisata zona panas dan tidak mau beringsut, apakah situasi ini di luar kendali TNC?

Pemikiran dan Pedoman


TNC sepatutnya tidak cuci tangan dari tanggung jawab atas situasi ini. Pariwisata zona panas merupakan konsekuensi langsung inisiatif pemantapan tanah ibun abadi (lihat UNDRIP, Pasal 12, yang melindungi hak privasi atas situs-situs keagamaan dan budaya). Namun, dampak ini mustahil diperkirakan. Meskipun baik FrostLock maupun TNC tidak memiliki kewenangan melarang pariwisata, keduanya sepatutnya menggunakan pengaruh dan sumber daya mereka untuk mengurangi masalah ini. Program informatif dapat dibuat untuk mendidik wisatawan tentang penghormatan terhadap privasi kaum Wen, atau pameran atau museum zona panas dapat dibangun jauh dari lokasi perayaan.

Anggap Saja…

4
Organisasi Wen yang ditunjuk untuk mengambil alih pengelolaan Kawasan Pengelolaan Konservasi dari TNC telah terhenti. Tidak ada orang yang direkrut, tidak ada rencana yang tersedia—dan organisasi itu mungkin tidak siap pada batas waktu lima tahun. Seorang staf TNC menyarankan agar tim tidak terburu-buru mendorong terwujudnya organisasi ini, karena hal ini akan memungkinkan TNC memperluas pengelolaan kegiatan konservasi, seperti kawanan rusa kutub Wendbok. Diperkenankankah hal ini, karena TNC tidak memiliki kewajiban konkret untuk berbuat sesuatu guna mendukung pengembangan organisasi Wen?

Pemikiran dan Pedoman


TNC mungkin tidak diwajibkan menurut Perjanjian Inisiatif untuk membantu pembentukan organisasi Wen, tetapi Iktikad Baik Menyeluruh dan Penghormatan terhadap Penentuan Nasib Sendiri mungkin meminta lebih banyak dari kita. Mengambil tanggung jawab atas Kawasan Pengelolaan Konservasi mungkin sebuah bagian terpadu bagi kesimpulan kaum Wen bahwa inisiatif pemantapan tanah ibun abadi selaras dengan penentuan nasib sendiri mereka.

Bagi TNC untuk berpaling, sambil memberlakukan ketentuan yang disukainya, dapat menyebabkan ketidakpercayaan kaum Wen terhadap TNC dan kekecewaan terhadap keseluruhan inisiatif. Kepedulian TNC terhadap kawanan Wendbok adalah sah, tetapi hal itu dapat diupayakan dengan cara yang lebih transparan dan kolaboratif.