Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia
Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia (HRIA) adalah sebuah cara melakukan analisis terstruktur terhadap dampak dan kekhawatiran potensial mengenai suatu inisiatif. Beberapa sumber daya tentang HRIA disebutkan di bawah. Ada beragam model dan pendekatan, yang mana saja yang mungkin cocok dengan kebutuhan inisiatif. Sebagai contoh, penilaian penerima manfaat berfokus pada persepsi yang ada di masyarakat.
Firma konsultansi hak asasi manusia NomoGaia menggambarkan proses intinya sebagai penilaian risiko, yang tidak seintensif penilaian dampak penuh. Suatu penilaian risiko menganalisis:
- Hak atau hak-hak yang terkena dampak
- Semua kelompok pemegang hak yang relevan
- Keparahan dampak potensial
- Probabilitas dampak potensial atau persoalan hak
- Penyebab yang mendasari risiko
- Sifat dan tingkat hubungan dengan inisiatif atau operasi
Uji Tuntas Hak Asasi Manusia, yang diuraikan dalam Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia adalah pendekatan lain yang diadopsi secara luas. HRDD bertujuan untuk “mengenali, mencegah, mengurangi, dan mempertanggungjawabkan cara [perusahaan] mengatasi dampak hak asasi manusia yang buruk.” Keempat komponennya adalah:
- Menilai dampak hak asasi manusia yang aktual dan potensial
- Mengintegrasikan temuan-temuan penilaian dan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak
- Merunut tanggapan dan hasil
- Mengomunikasikan cara dampak ditangani kepada semua pemangku kepentingan dan pemegang hak
Tidak ada satu metodologi yang tepat untuk setiap kasus. Bergantung pada keadaan tertentu, tim TNC semestinya memilih salah satu dan melanjutkannya berdasarkan Prinsip Penentuan Nasib Sendiri, Hubungan Kolaboratif, dan Iktikad Baik Menyeluruh. Tim TNC seyogianya terus melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan para pakar, dan kemudian membagikan hal-hal yang dipelajari kepada MAKL dalam dialog dan kolaborasi, tanpa membuat kesimpulan yang tegas sampai sudut pandang MAKL benar-benar dimasukkan.
Penilaian dampak dan area perhatian yang diprioritaskan akan digunakan sepanjang durasi inisiatif untuk merancang Rencana Penyelesaian Konflik, memilih area fokus untuk implementasi (lihat Modul Implementasi) dan mengembangkan indikator-indikator untuk pemantauan, evaluasi, dan adaptasi (lihat Modul Pemantauan, Evaluasi, dan Adaptasi).
Praktik yang Baik untuk Proses Penilaian Dampak Hak Asasi Manusia
Buatlah prioritas (berdasarkan kategori jika perlu)
Konsultasi sepatutnya komprehensif, tetapi orang-orang dapat kehilangan momentum jika terlalu banyak informasi yang berbeda. Jika ada banyak isu, buatlah prioritas berdasarkan kategori agar pendekatan Anda dapat komprehensif dan ringkas.
Dengarkan MAKL
Penentuan prioritas harus mengalir dari dua sumber:
- Apakah yang paling dikhawatirkan oleh MAKL? Sebuah dampak potensial dapat menjadi prioritas jika menimpa sesuatu yang dihargai oleh MAKL.
- Apakah dampak terpenting dari inisiatif dalam hal perubahan sosial, budaya, lingkungan, ekonomi, atau peraturan?
Siapkan diri bahwa penilaian akan terus berkembang
Pastikan untuk menyisihkan ruang bagi semua bagian penilaian—yang meliputi pandangan MAKL tentang apa yang paling penting—untuk berkembang seiring dengan masuknya informasi baru dan makin pahamnya MAKL mengenai dampak inisiatif.
Pertimbangkan beragam sudut pandang dan konsekuensi
Setiap area bidang perhatian akan memiliki dampak awal yang paling kentara. Penilaian metodis akan membongkar dampak dan mempertimbangkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang, beragam sudut pandang, kompromi, dan kepentingan kepentingan yang saling bertentangan. Tim TNC seyogianya mempertimbangkan inisiatif secara luas dan segenap konsekuensinya dengan mengingat hak-hak yang diuraikan dalam UNDRIP, seperti hak penentuan nasib sendiri, hak-hak atas wilayah dan perlindungan terhadap pemindahan paksa, hak-hak atas budaya dan perlindungan terhadap asimilasi paksa, dan hak-hak atas otonomi serta bantuan keuangan dan teknis.